Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. JEEP TERBUKA - DAY
Zumi termenung melihat Arfa yang keluar dari penginapan, berjalan ke arah jeep. Ia membuka pintu mobil, duduk di sampingnya.
ZUMI
Gak ada yang tinggalkan?
Arfa menggeleng. Zumi menjalankan mobilnya.
DISSOLVE TO:
EXT. JALAN RAYA. JEEP TERTUTUP - CONTINUOUS
Jeep berjalan di atas jalan raya, Zumi berbelok. Arfa memandang aneh Zumi.
ZUMI
Sebelum pisah, gua mau ajak lo lihat suatu tempat, boleh kan?
ARFA
(mengangguk)
Sip, tapi jan lama-lama yee, Abah gua udah nungguin soalnya..
ZUMI
Gak jauh kok tempatnya
ARFA
Ok.
EXT. TAMAN PUTROE PHANG - DAY
Taman Putroe Phang tak terlalu ramai, mereka melihat gunongan, sebuah bangunan putih di taman itu.
ARFA
Tempat apa nih mi?
ZUMI
Lo tau Taj Mahal kan?
ARFA
Tau, emangnya kenapa?
ZUMI
Ni namanya gunongan. ceritanya ni bangunan hampir sama sama Taj Mahal, bedanya Taj Mahal makam, kalau yang ini, semacam miniatur gitu... jadi, dulu, masa kerajaan, Sultan Iskandar Muda nikah sama puteri kerajaan pahang, di malaysia sana, namanya putrinya itu, Kamaliah, karena dia dari kerajaan Pahang, dijuluki Puteri Pahang, atau dalem adat Acehnya dipanggil Putroe Phang
ARFA
(menatap curiga)
Lo tau dari mana?
ZUMI
Ya tau lah, gua kan pinter
(Arfa berekpresi tak percaya)
Google sih, hehehe
ARFA
Kan, gak mungkin lo tau kisah se klasik itu...
ZUMI
Ia ia... Jadi, Pas dibawa pulang ke Aceh Putroe Phang rindu sama kampung halamannya. Buat nyenenging hati istrinya yang home sick, Sultan Iskandar Muda nyuruh pasukannya, buatin taman yang persis sama sama taman di kerajaan Pahang sana.
(Arfa terpana)
Yang gue baca, Sultan Iskandar Muda bisa bikin kerajaan Aceh Darusaalam sampe jadi salah satu dari 5 kerajaan Islam paling besar di dunia, salah satunya gara-gara Putroe Phang, karena...
ARFA
(menyela Zumi)
...Di balik kehebatan seorang Raja, ada permaisuri perkasa disampingnya...
Jeda.
ZUMI
Gue mau bilang dibalik kesuksesan lelaki, ada perempuan hebat disisinya... tapi ya sama aja.
ARFA
Waw, gua gak pernah tau gunongan ini sejarahnya romantis banget..
ZUMI
Gua juga taunya dari google
ARFA
Iye tapi, ngelihat langsung, feelnya beda... duh, iri gue
ZUMI
Iri kenape?
ARFA
(genit)
Mau tau aja lo... btw makasih ya
ZUMI
kenapa?
ARFA
Udah ngajakin gua traveling, yang sumpah, seru banget... gua pasti gak bakal pernah ngelupain pengalaman berharga kek gini...
Jeda.
Arfa asyik melihat bangunan itu, Zumi memandangnya serius.
ZUMI
Fa, gua tau ini bukan waktu yang tepat buat ngomongin ini, tapi gua gak mau, sepanjang hidup gua, gue nyesel, karena gua gak pernah ngomong ini sama lo.
Arfa tetap memandang bangunan itu.
ARFA
Yaelah, pake sepanjang hidup segala, lebay banget sih...
Arfa melihat wajah Zumi yang serius. Arfa terpaku
ZUMI
Gue..
Tiba-tiba Ayah Arfa beserta keluarganya datang menjemput Arfa.
Jeda.
Arfa menyalami ayah ibunya, ia memperkenalkan Zumi pada orang tuanya.
CUT TO:
I/E. RUMAH ARFA - DAY
Rumah arfa yang megah dengan halaman luas telah didekorasi ala perkawinan adat Aceh. tampak semua orang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
BEGIN MONTAGE
- Ani datang ke Rumah Arfa disambut oleh Arfa, Ani tak kesal karena Arfa tak memberitahunya lebih dulu tentang pernikahan Arfa. Arfa memnta maaf, mereka tertawa.
- proses lamaran berlangsung, Ibu Haikal (L/26) tunangannya Arfa, memasangkan cincin dijari manis Arfa, para fotographer mengabadikan momen itu. diantara acara itu, tampak Zumi disebuah sudut memperhatikan prosesi lamaran dengan dingin.
- tampak Arfa bersama teman-temannya tertawa riang di sebuah ruangan, mereka bergosip tentang Haikal, calon suami Arfa. Arfa termenung, ia teringat akan kenangannya bersama Zumi.
- di malam hari, Zumi duduk sendirian di beranda, memikirkan Arfa. Marwan datang, mengagetkannya. Mereka tertawa riang.
END MONTAGE
CUT TO:
INT. RUMAH ARFA - KAMAR ARFA
Dengan gaun putih pernikahan, Arfa dengan muka yang telah ber make-up, duduk di depan meja hias, memandangi dirinya sendiri dari pantulan kaca. dari belakang, Ani datang membawa sebuah gelas.
ANI
Du duh duh, cantik banget temen gua...
Ani mencium pipi Arfa, mereka lalu meandangi pantulan mereka dari kaca. Keduanya tersenyum. Ani menaruh gelas kaca berisi air putih di atas meja.
ANI
Yakin lo gak bakalan muntah dia?
ARFA
Garem gak sampe dong oon. Paling nyebur doang
ANI
Kalau nyebur ku muka lo?
(seseorang mengetuk pintu)
Siapa?
(Zumi membuka pintu)
Eh si cumik...
Zumi mendatangi arah mereka dengan tersenyum
ZUMI
Hei
ANI
Ngapaind lu masuk kamar cewe mik? Gak sopan tau
Zumi bermain mata dengan Arfa, Ani paham bahwa Zumi ingin berbicara empat mata dengan Arfa.
ANI
Iye iye, gua jaga diluar ye, biar lo bedua gak ke gap lagi.
ARFA
Eh mulut kek comberan.
Arfa melemparkan benda lunak pada Ani, Ani berlari menghindari lemaran itu, meninggalakan ruangan. Zumi dan Arfa tersenyum. Arfa kembali menghadap kaca. pantulan kaca membiaskan Arfa dengan gaun pengantin. Zumi tampak dalam pantulan kaca. Ia lekat memandangi Arfa bias pantulan kaca.
ARFA
Ngeliatnya jangan kesem-sem gitu dong, kek gak pernah liat cewe cantik aja.
ZUMI
Siapa juga ke sem-sem, tuh alis lo panjang sebelah?
ARFA
Beneran?
Arfa panik, fokus memperhatikan alisnya. Ia mendekatkan wajahnya ke kaca.
ZUMI
Hehehe gak kok
ARFA
Ih Zumi ah, jangan becanda soal beginian ama cewe.
ZUMI
Hehehe, sory-sory...
Mereka berdua memandangi bias mereka dari pantulan kaca
ZUMI
Beruntung banget ya suami lo, udah cantik, baik, pinter lagi...
ARFA
Gua juga beruntung mi, si haikal baik banget orangnya...
Jeda.
ZUMI
Selamat ya...
Arfa mengangguk. Zumi melihat gelas berisi air garam di atas meja hias. Zumi langsung meminumnya.
ARFA
Eh..
Zumi telah meminum seperempat dari gelas itu. Mendengar suara arfa, ia menagguhkan minumnya
ZUMI
Kenapa fa? Sorry gua aus banget, entar gua ambilin lain deh. Sorry ya.
Arfa termenung melihat Zumi yang meminum air garam tanpa sedikitpun berekpresi kepahitan. Zumi meminum habis air tersebut.
ZUMI
Ah, mantab. Gua ambilin minum buat lo yaa
Zumi berlalu. Arfa termenung memandangi kaca.
<Montage saat Arfa menceritakan tentang air garam itu pada Zumi>
Zumi datang membawa sebuah gelas. Arfa masih termenung.
ZUMI
Selamat ya, gua doain lo selalu bahagia, gak kekurangan sesuatu apa.
(menarik nafas)
Anak-anak lo pasti keren-keren banget entar, kalo punya ibu sehebat lo..
Zumi beranjak pergi, tapi ketika sampai pintu ia berhenti.
ZUMI
Sekali lagi, selamat ya, fa
Zumi berlalu. Arfa termenung, tampak air matanya menetes.
<montage kenangan mereka traveling, jumpa pertama, tertawa bersama, saat ditangkap, senyum Zumi>
Ani membuka pintu.
ANI
Yuk fa, acaranya mau mulai, semua nungguin lo..
Arfa menghapus air matanya, ia beranjak menuju ruang tengah, tempat akad dilangsungkan.
Arfa sampai diruang tengah, semua mata tertuju padanya. Tampak Haikal duduk mengenakan baju pengantin yang serasi dengannya. Selain haikal ada ayah Arfa dan penghulu disitu. Arfa duduk disamping Haikal. Dari kejauhan, Arfa melihat Zumi yang juga tersenyum padanya
PENGHULU
Udah siap nak Haikal?
Haikal mengangguk. Haikal dan penghulu bersalaman. Arfa termenung.
PENGHULU
Baik.. bismillahhirrahman nirrahim, saya nikahkan kau, saudara Teuku Haikal sa’ad bin teuku syamaun Sa’ad dengan Arfaana Sofyan bin Sofyan hasan dengan mahar lima belas mayam emas tunai
Zumi tak sanggup melihat prosesi akad itu sampai habis, ia keluar dari ruangan itu. Arfa melihat Zumi yang keluar dari ruangan.
HAIKAL
Saya terima nikahnya Arfaana Sofyan bin Sofyan Hasan dengan mahar lima belas mayam...
Arfa beranjak meninggalkan prosesi akad, semua orang panik.
AYAH ARFA
Arfa!
Arfa tak peduli dengan panggilan ayahnya, ia bergegas mencari Zumi.
EXT. RUMAH ARFA - HALAMAN - CONTINUOUS
Halaman rumah Arfa telah disulap menjadi tempat pesta. karangan-karangan bunga terpampang mengikuti jalan. Orang-orang ramai menunggu prosesi akad. Tampak Zumi dengan mata merah berjalan diatara kerumunan orang. Arfa panik mencari Zumi.
Zumi terus berjalan, Arfa sibuk mencari Zumi dikerumunan. tapi tetatap tak menemukannya, para tamu undangan bingung melihat Arfa yang kebingungan mencari Zumi. Arfa berhenti di tengah keramaian dan melihat ke segala arah. pandangannya berhenti melihat panggung, Arfa berlari ke arah panggung, mencari mic.
ARFA
ehm..
Kebisingan terdiam mendengar suara Arfa, langkah Zumi terhenti. Ia berbalik, melihat Arfa berpakaian pengantin memegami mic. Tamu undangan bingung melihat sang pengantin di panggung memegang mic. Arfa melihat ke segala arah, mencari Zumi.
Tampak Ayah Arfa, Haikal dan seluruh keluaraga kedua mempelai di layar. Ayah Arfa ingin menghentikan Arfa, tapi ditahan oleh ibunya. Arfa melihat ayahnya.
ARFA
Maaf bah, Arfa tau kejadian ini bakal bikin bakal bikin abah malu, gara-gara Arfa, abah bakal diketawain satu kampung. Maaf bah..
(Ayah Arfa serius memandanginya)
Tapi kalau Arfa gak ngelakuin ini, seumur hidup, Arfa bakal hidup dalam penyesalan.. Arfa gak pengen kek gitu bah...
Arfa melihat kesegala Arah mencari Zumi, namun Zumi tetap tak tampak.
ARFA
Mi, Gue gak peduli gue hampir nikah, pake pakaian kek gini. Gua gak peduli lagi... jadi, gue berdiri disini, didepan orang-orang yang ngelihat aneh ke gua, gak peduli lo denger apa enggak.. Zafaruddin Maulana Ihsan, gue...
Hening.
Dari keramaian, Zumi berteriak.
ZUMI (O.C.)
LO YAKIN FA?
Seluruh orang memadangi Zumi. Ia berdiri di tengah kerumunan.
ZUMI
Gua gak punya duit lagi buat nyewa tenda ama katering...
Arfa tersenyum.
ARFA
Ya usaha dong bego, lo kan laki...
Orang-orang tertawa.
ZUMI
Maharnya bisa nyicil gak?
Orang-orang tertawa lagi.
Hening.
Arfa dan Zumi saling tersenyum. Zumi bergegas menuju ke arah Arfa, Arfa turun dari panggung, bergegas ke arah Zumi. kemudian, langkah mereka terhenti, Arfa dan Zumi berhadap-hadapan. Salin tersenyum kemudian tertawa kecil. Mereka ingin berpelukan. Tapi ditahan oleh Marwan.
MARWAN
Eit, sabar-sabar, belum muhrim lo pada.
Mereka tertawa. Ayah Arfa datang menemui mereka. Zumi mencium tangan Ayah Arfa. Lalu berbincang ringan dengan dengan ibu Arfa.
DISSOLVE TO:
EXT. KOTA LONDON - DAY.
Arfa dan Zumi berjalan di jalanan kota, Arfa memegangi sebuah peta. mereka berhenti di depan sebuah gedung yang tertutup.
ARFA
Lo yakin ini tempatnya?
ZUMI
Kan sesuai ama peta.
ARFA
Tapi tempatnya bukan ini mi?
ZUMI
Serius lo?
ARFA
Ya Allah Zumi, kan udah gua bilang pake maps aja, kita jadi ketinggalan nonton live musicnya Ed-Sheeran kan?
ZUMI
Ya maap
ARFA
Gak mau, lo tanggung jawab, gua berbulan-bulan nabung buat nontonin Ed Sheraan.
Mereka bertengkar kecil nan mesra. Kamera Fade out ke atas, menjauhi mereka yang bertengkar kecil.
FADE OUT.
THE END