Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ACT 8
1 INT RUMAH – MEJA MAKAN – PAGI
Hazza menyiapkan sarapan kemudian makan bersama Hafa.
HAFA
Makasih ya (tersenyum)
HAZZA
Kamu pokoknya harus makan yang lebih sehat dan teratur. Okay?
Hafa diam sambil mengunyah makanannya pelan. Kemudian bicara dengan ragu.
HAFA
Ehm… Gimana kalau kita lebih lama berdua aja dulu?
Hazza diam menatap Hafa. Hafa segera klarifikasi dengan senyum ragu-ragu.
HAFA
Hanya berdua... Setidaknya rentang 4 sampai 5 tahun lagi. Kita masih muda, kan? Aku juga masih mau ngejar S3 meskipun udah nikah dan menerima pernikahan kita. Aku mau peduli dan bantuin orang lain dulu barulah nanti aku fokus sama diri aku sendiri. Awalnya aku pengen belajar sungguh-sungguh biar aku orang tua aku bangga dan aku terlihat bergengsi. Tapi sekarang cita-cita aku lebih mulia lagi. Aku menemukan nilai diri aku ketika bisa bermanfaat untuk banyak orang. Ini aja udah bikin aku semangat dan seneng belajar.
HAZZA
Cita-cita kamu bagus. Terus mau kamu apa?
HAFA
Ya… Kita nggak usah punya anak dulu.
HAZZA
(Mengalihkan wajahnya) Kamu minta aku beliin makanan yang ternyata kamu alergi. Kamu masuk rumah sakit biar dokter bilang kalau kamu kena alergi. Tapi kamu sebenarnya minum obat yang nggak seharusnya kamu minum, kan?
Hazza berdiri hingga kursinya terdorong ke belakang dan berdecit keras lalu ke luar ke halaman rumah. Hafa menyusul dan berdiri di belakang ketika Hazza sedang mulai menanam tanaman baru.
HAFA
Za, aku yakin pilihan aku ini nggak buruk sama sekali loh. Okay, kalau aku punya bayi, siapa yang bantu aku ngurusin dia. Aku dan kamu juga nggak punya siapa-siapa selain satu sama lain. Kamu bilang nggak punya keluarga juga, kan? Mama papa aku sama-sama anak tunggal. Kakak aku… Pergi gitu aja dan nggak pernah anggap aku ada. Aku dan kamu cuma sendiri dan segala-galanya belum siap. Lagipula yang paling berat nanggung semuanya adalah aku, Za! Ini persis rasanya waktu aku terbebani dengan status menikah sama kamu. Kamu ngerti nggak sih?!
HAZZA
Aku ngerti, kok. Liat tanaman ini. Aku menanam tanaman ini Karena orang yang kucintai sedang berpikir untuk menghilangkan satu kehidupan. Jadi biarkan tanaman ini yang hidup menggantikan kehidupan itu di bumi.
HAFA
Aku ga bermaksud seperti itu. Aku pikir pernikahan akan menghalangi aku, tapi ternyata aku bahagia. Tapi aku nggak terpikir, ada yang lebih berat dari itu. Being a parent. Ya... Aku harus apa. Semua aspek kehidupan emang bakal ngelarang hal ini. Aku juga sadar ini tanggung jawab aku dari awal. Yaudahlah ga tau lagi hidup aku kayak gimana. Tapi aku punya alasan, aku punya cita-cita sebagaimana anak-anak muda lainnya.
Hazza berdiri mendekati Hafa dan memeluknya. Hafa juga erat memeluknya dengan wajah sedih. Sementara itu, ada wanita sendiri di dalam mobilnya, diam, dengan sorot mata tajam namun sayup memandang mereka dari jarak yang agak jauh.
2 RUMAH SAKIT – DEPAN RUANG PASIEN
Hazza berkendara motor sendiri di malam hari. Tiba-tiba ia tertabrak sebuah mobil. Hafa sudah di rumah sakit, duduk menunduk di samping pintu ruangan Hazza berada. Suara langkah heels datang pelan mendekati Hafa, wanita yang tadi ada di mobil di dekat rumah Hafa dan Hazza, itu Lyona. Lyona berjalan melewati Hafa lalu berhenti di depan pintu kamar Hazza, melihati Hazza dari kaca bening pada pintu.
LYONA
Why do we have to meet when your condition is like this… Leon?
Hafa mengangkat kepalanya, memandang Lyona dengan wajah bingung.
HAFA
Leon? Sorry, who are you? And who is that Leon you mean?
LYONA
I`m Lyona. I mean… Aku Lyona Ainsley Earth. Bagaimana bahasa Indonesia saya? Saya sudah belajar Bahasa Indonesia sejak kecil, diajari oleh papa saya yang asli di Kanada dan saya semakin belajar sejak Leon meninggalkan saya ke Indonesia. Dan anehnya, saya merasa bahasa ini adalah bahasa saya sendiri.
HAFA
(Memalingkan wajah) Saya nggak nanya itu.
LYONA
(Tertawa kecil) Tapi mungkin ingin tau nantinya.
HAFA
(Berdiri) Maaf, anda salah orang, ya. Di dalam itu bukan Leon.
LYONA
A..a..a.. Kamu yang tidak tau dia siapa (tersenyum lalu melihat Hazza lagi dari balik pintu) See you, Leon.
Hafa mengernyitkan dahi. Lyona pergi.
2 INT RUMAH SAKIT – RUANG PASIEN – PAGI
Hafa bangun dari tidurnya di kursi panjang di dalam kamar Hazza. Ia langsung kebingungan karena Hazza tidak ada tempat tidur. Ia kelabakan keluar mendatangi perawat yang ditemuinya.
HAFA
Mbak, pasien di dalam kamar itu di mana, ya? Hazza namanya.
PERAWAT
Sepertinya tidak ada pasien bernama Hazza baru-baru ini, Mbak. Tapi pasien di kamar itu sudah dioperasi tadi malam kemudian subuh hari sudah dibawa pulang.
HAFA
Pulang?! Saya istrinya! Dan sejak kapan kalian bilang keadaan dia sampai harus dioperasi?! Kenapa nggak minta perizinan saya dulu?! Atau… minimal bangun saya!
PERAWAT
Tapi memang seperti itu, Mbak. Permisi (pergi)
Hafa semakin merasa kacau berlari keluar dari rumah sakit mencari Hazza. Ia teringat wanita kemarin. Lyona, Leon, Kanada. Berhari-hari Hafa mencari keberadaan Hazza namun tidak ada jejak yang bisa ia cari. Ponsel Hazza juga ada padanya. Hafa tak masuk kuliah, berdiam di rumahnya setelah berhari-hari keliling tanpa arah dengan motornya.
3 INT RUMAH – KAMAR – SIANG
Hafa merenung mencoba mengingat sesuatu dengan keras.
HAFA
Lyona. Pasti dia yang ada dalam hilangnya Hazza. Aku kayaknya pernah dengar nama dia sebelumnya.
FLASHBACK:
4. RUMAH LAMA HAFA – RUANG TAMU – SIANG
Hafa mendatangi papanya yang sedang menulis sesuatu.
HAFA
Lagi nulis apa, Pah?
WAYAN
Lagi nulis puisi dalam dua bahasa. Indonesia dan Inggris.
HAFA
Hmm, keren. Aku kalau lulus nanti juga bakal ambil sastra. Biar tiap hari aku bisa bikin puisi buat papa dan mama, hehe. Papa bakal ke Kanada lagi kapan? Dan bakal balik kapan lagi?
WAYAN
Seperti biasanya. 2 tahun lagi yah. Maafin Papa karena bisa satu bulanan aja di sini lalu pergi (mengusap kepala Hafa).
HAFA
(Merangkul papanya) Berhenti aja, sih, Pah. Kerja di Indonesia aja.
WAYAN
Masih banyak yang harus Papa selesaikan. Dan memang semuanya harus pelan-pelan. Jadi akan sangat panjang waktunya. Ini menyangkut banyak orang. Papa ingin menolong banyak orang.
HAFA
Emang Papa dokter di sana?
WAYAN
Yayasan lembaga masyarakat gitulah. Sama seperti pekerjaan Papa di panti asuhan dulu.
HAFA
Hmm.. Iya. Btw judul puisi Papa, kenapa “Lyona”?
WAYAN
Ada sesuatu yang ingin papa sampaikan. Tapi di sisi lain, Papa pikir itu nggak perlu untuk diketahui. Agak rumit memang untuk menjelaskannya.
HAFA
Ya, aku juga bingung baca kata-katanya padahal baru satu baris yang papa tulis. Haha. Rumit seperti pikiran Papa.
BACK TO NOW:
Dari ingatannya itu, Hafa ingat buku tempat papanya menuliskan puisi. Dan ia ingat ia, mama, dan papanya pernah ke rumah yang kini Hafa tinggali kemudian berberes dan memasukkan banyak barang di gudang. Mungkin buku itu masih ada di gudang. Hafa bergegas membongkar banyak barang di gudang yang sangat berdebu. Ia menemukan buku yang sudah dimakan rayap/tikus dan menyisakan hanya bagian kiri buku tulis yang utuh, yang membuat Hafa hanya bisa membaca dua atau tiga kata di awal kalimat saja. Ia menemukan 2 lembar puisi dengan judul yang sama, Lyona.
Teks Indonesia
Akulah pemanah
Hari tak anggap kau…
Kau adalah darah…
Kau adalah Putri…
Liontin yang…
Negeri maple ada…
Seorang pelindung…
Tameng untuk satu …
Ketika telah pergi jiwa…
Teks Inggris
I`m the archer
Day never conside…
You`re foreign…
You`re the earth`s…
The switched…
Land of maple…
A lion guardian…
Shields for each…
When the archer`s…
Hafa membaca dengan sangat serius seperti hendak memecahkan rahasia.
HAFA
Beberapa struktur bahasa itu biasanya terbalik. Mungkin aku bisa baca lebih jelas kalau kedua teks ini bandingkan langsung setiap katanya.
Hafa segera keluar dan menulis sesuatu sambil bolak-balik membaca kedua kertas itu. Dan yang ia dapatkan:
Hari tak anggap kau. Kau adalah darah asing. Kau adalah Putri bumi. Liontin yang tertukar. Negeri maple. Seorang singa pelindung… Tameng untuk satu sama lain.
Hafa membaca dengan sangat serius dan sedikit gemetar,
HAFA
Kak Hari nggak pernah menganggap aku adiknya? Aku bukan keluarga kandung mereka? Aku putri dari bumi? Bumi apa maksudnya? Liontin yang tertukar? Liontin? Lyona? Negeri maple? Kanada? Singa pelindung? Pelindung? Singa? Lion? Leon? Hazza?!! (matanya terbelalak dan berbinar) Apa ini bentuk kerumitan yang ingin papa sampaikan tapi juga nggak mau untuk dia ungkap? Wait… Jiwa pemanah yang pergi? Jiwa papa? Earth? Earth! Aku pernah baca nama itu di artikel yang tentang gen istimewa yang kemudian hilang. Lyona Ainsley Earth? Aku adalah putri bumi? Earth adalah nama ayah Lyona. Aku dengan Lyona, ditukar?!?
Hafa mencari data diri Lyona di internet namun tidak sedikit pun ia dapatkan. Ia juga mencari data Hazza dan Wayan, juga tidak ada.
HAFA
Kenapa mereka semua seperti tanpa identitas? Ada apa di Kanada?! Mereka semua… siapa? (semakin gelisah) Oh! Semua tentang papa pasti berkaitan dengan mereka juga. Apa lagi ya? Gudang besar itu?
5 EXT HUTAN – BANGUNAN BESAR - SIANG
Hafa tancap gas motornya. Ia tiba di tempat serupa hutan dan ada bangunan tua yang besar. Ada tiga mobil mahal di depannya. Hafa diam-diam masuk dan mengintip dari balik pintu. Ada sekumpulan laki-laki berbadan besar dan berseragam jas hitam diam mengelilingi dan melihati seseorang yang sedang menghajar habis-habisan seseorang hingga berdarah di wajah. Ternyata yang menghajar itu adalah Hazza. Hafa terkejut, berlari masuk, menahan tangan Hazza namun Hazza langsung mendorongnya hingga jatuh.
HAFA
Berhenti!!! (jatuh)
Hazza baru menyadari keberadaan Hafa saat berbalik melihatnya. Hazza terengah-engah, tegang, terkejut. Hafa memandangnya dengan raut takut dan kecewa.
HAFA
Who are you? (lirih)
Sekumpulan laki-laki itu ingin menangkap Hafa.
HAZZA
No!!
Sekumpulan laki-laki itu berhenti berjalan mendekati Hafa.
HAZZA
(melotot pada Hafa) My anger this time is for this one person in my hand only. Forget what you saw! If you say something out there, we can find and destroy you!!
Hafa ketakutan, gemetar, bangkit dan lari pergi dengan air mata.