Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. PARKIR BASEMENT APARTMENT - MALAM HARI
Selasa, Pukul 22.18
Rantai dan ketiga pria berjaket kulit keluar lift basement apartment menuju parkiran basement.
Keempatnya berjalan cepat menuju 1 mobil berjenis hatchback yang terparkir di antara banyak mobil.
Pria yang disebut bernama Genta oleh Rantai tadi masuk ke bangku kemudi, 1 pria lain masuk ke samping bangku kemudi, sedangkan Rantai dan 1 pria yang lain lagi masuk ke bangku penumpang di belakang.
Mobil mereka keluar parkiran menuju jalan raya yang cukup lengang malam itu.
EXT. MOBIL YANG SEDANG BERJALAN - MALAM HARI
Pria berjaket kulit yang duduk di samping Rantai memberikan sebuah buku skripsi lusuh kepada Rantai tanpa berkata apapun. Rantai memperhatikan seksama skripsi lusuh tersebut. Skripsi itu berjudul "Analisis Kasus Korupsi sang Politisi" dan tertulis nama penulisnya "Toro Agan".
RANTAI
Ini anggota LSM.. yang meninggal itu..
Rantai menaruh skripsi itu di pangkuannya, lalu seketika menutup mukanya dengan kedua tangannya.
Genta menengok sekilas ke belakang bangku penumpang.
GENTA
Kamu target berikutnya Ran.
Rantai membuka mukanya kembali, menyingkirkan kedua tangannya dari muka sendiri. Mukanya memerah menahan tangis. Dia menengok keluar jendela mobil, menatap lama jalan raya yang ada di luar sana.
RANTAI
Mau kemana kita sekarang?
EXT. LUAR PABRIK TUA - MALAM HARI
Hari Selasa, pukul 22.40
Seorang bapak-bapak membuka gerbang pabrik tua tak terurus. Mobil mereka memasuki halaman pabrik tersebut. Bapak-bapak tersebut kembali menutup gerbang pabrik tersebut.
INT. DALAM PABRIK TUA - MALAM HARI
Genta memasuki gedung pabrik, diikuti dengan Rantai dan 2 pria berjaket kulit lainnya.
Gedung pabrik tersebut dipasangi lampu temaram seluruhnya, membuat suasana pabrik terkesan horor.
Beberapa laptop menyala dan beberapa HT teronggok di sebuah meja kayu panjang lengkap dengan kabel-kabelnya, layaknya markas rahasia yang lengkap dengan segala perangkatnya.
Sudah ada 2 orang di dalam pabrik tersebut. 1 pria & 1 wanita muda.
Rantai melihat ke arah wanita tersebut dan membelalakkan matanya. Dia langsung berlari ke arah wanita itu dan memeluknya paksa. Sang wanita terlihat pasrah.
KARIN
Ini sebenarnya ada apa sih Ran?
Rantai melepaskan pelukannya dari Karin. Dia menggenggam kedua tangan Karin dan memeriksa kondisi Karin.
RANTAI
Lo ga apa-apa kan?
Rantai menengok ke arah pria-pria berjaket kulit itu, meminta penjelasan.
RANTAI
Ta, Ger, Mas Bowo?
PRIA BERJAKET KULIT BOWO
Mobilnya dicegat pas perjalanan pulang, preman-preman itu udah pada siap pake golok, untung Tio udah ngikutin Mba Karin dari stasiun tv.
Bowo menunjuk ke arah 1 pria muda yang berada di pabrik bersama Karin.
Rantai berdiri lemas, mencoba menopang badannya sendiri dengan bersender di pinggiran meja kayu panjang.
Dengan sigap Genta memberikan bangku kepada Rantai dan menyuruhnya duduk. Rantai pun duduk dengan kepala menunduk sambil menjambak rambutnya sendiri frustasi.
RANTAI
Karin, gue bener-bener minta maaf.
Karin ikut duduk di samping Rantai di bangkunya sendiri.
KARIN
Bukan maaf yang butuhin sekarang Ran, gue butuh penjelasan, ada apa ini?
Suasana hening untuk beberapa detik. Bowo buka suara.
BOWO
Sorry sebelumnya kita tiba-tiba bawa kalian kesini. Kenalin saya Bowo, ini Genta, Geri, dan Tio.
Bowo menunjuk satu-satu teman-temannya.
BOWO
Kami anggota BIN. Maaf kalo kami buat Mba Karin sedikit bingung.
Geri memberikan skripsi lusuh itu kepada Karin.
GERI
Kenal dengan nama penulis di skripsi ini?
Karin memperhatikan seksama skripsi itu.
KARIN
Ini kan.. Kamu kenal orang ini Ran? Kalian 1 almamater?
Karin menghadap ke arah Rantai menuntut jawaban.
Rantai kembali menegakkan kepalanya dari menunduk. Dia melihat ke arah Karin dengan takut.
RANTAI
Senior 7 tahun di atas gue.. dan Genta.
Karin mengernyitkan kening.
KARIN
Ceritanya panjang.
GENTA
Sepertinya kalian butuh waktu berdua. Silahkan, kami akan tunggu di depan.
Genta dan teman-temannya langsung ke luar ruangan.