Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. STUDIO 1 - MALAM HARI
Hari Selasa, Pukul 19.59
Rantai duduk elegan menyilangkan kaki di sofa tunggal, sedangkan 2 bintang tamu yang terdiri 1 pria & 1 wanita parubaya duduk rapi di sofa panjang di sebelah sofa tunggal Rantai. Kedua bintang tamu melirik ke segala arah dengan gugup. Lalu Rantai mengangkat satu tangannya menunjukkan ibu jari ke arah kamera utama di depannya.
KRU 2 (VO)
Stand by, 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1.
Cuplikan intro TV Show "Rantai Utama Negara Ini" berdurasi 5 detik diputar di layar.
RANTAI
Selamat malam Negara, selamat bertemu lagi bersama saya, Rantai Darya. Di episode kali ini, Rantai Utama akan membahas tentang Pemilu Daerah yang baru saja berlangsung 3 minggu yang lalu. Ya, pesta demokrasi baru saja dirayakan negara ini. Jadi mari kita langsung bertemu dengan narasumber kita malam ini.
Seorang pria tua yang masih terlihat tegap ini berdiri santai di samping cameraman. Dia ikut memonitor TV Show ini sambil merapikan jas abu-abu favoritnya.
Mata Rantai tertuju pada bintang tamu wanita sambil memegang kertas catatannya.
RANTAI
Dari catatan saya, sudah ada 18 calon kepala daerah yang menggugat hasil pemilu ini. Ada tanggapan Ibu Tri?
IBU TRI
Pertama, saya mau mengoreksi sedikit Mba Rantai. Sampai dengan hari ini jumlah sebenenarnya adalah 16 gugatan. Dan kami KPU sedang dan masih memproses gugatan-gugatan itu.
RANTAI
Maaf, angka 16 itu 10 menit yang lalu Bu. Baru saya tim kami mendapat info terbaru bahwa gugatan bertambah 2 lagi. Yang artinya jumlah gugatan pemilu tahun ini hampir bertambah 2x lipat dari tahun sebelumnya. Apakah ini artinya proses pemilu kita semakin buruk dari tahun ke tahun?
Ibu Tri tertawa kecil ke arah Rantai.
IBU TRI
Saya rasa kesimpulan Mba Rantai ini masih terlalu prematur ya. Maksudnya kami pun KPU masih memverifikasi gugatan-gugatan tersebut. Jadi belum tentu semua gugatan itu akan kami setujui semua. Seperti yang kita lihat di berita-berita saat ini, beberapa calon kepala daerah yang menggugat hasil pemilu sepertinya mengindikasi hanya emosi sesaat saja. Istilahnya mereka masih belum bisa menerima kekalahan mereka makanya mereka mencoba menggugat.
RANTAI
Oke. Kita beralih kepada Pak Budi. Bagaimana menurut Pak Budi mengenai klaim yang disampaikan Bu Tri ini?
PAK BUDI
Saya rasa ini hanya klaim 1 arah saja ya. Karena kami dari partai jelas sudah menimbang-nimbang terlebih dahulu sebelum mengajukan gugatan ke KPU Daerah. Partai kami sudah mengumpulkan semua bukti kecurangan itu. Dan kami berharap KPU akan memproses gugatan-gugatan kami secara serius.
Seorang kru yang berada di ruangan monitor memberikan arahan kepada Rantai lewat headset nya.
KRU 3
Break ya Ran.
Satu monitor yang ada disana fokusnya mengabur.
INT. RUMAH WARGA - NEXT DAY MORNING
Flashback 4 tahun lalu
Rantai dan Bayu diseret keluar rumah oleh sekelompok tentara timur tengah. Warga pemilik rumah mencoba menjelaskan status legal mereka disini tapi tak digubris. Rantai dan Bayu mencoba memberontak sebisanya dengan penjelasan berbahasa inggris.
RANTAI
Let me explain! Please
CAMERAMAN BAYU
Hey! It’s harsh. Listen please!
Di luar rumah penerjemah yang selama ini menemani mereka juga coba menghentikan para tentara. Sayangnya percuma karena Rantai dan Bayu tetap dimasukkan ke dalam mobil tentara dan langsung pergi.
INT. RUANG PUBLIK DI INDONESIA - SIANG HARI
Di sebuah kantin kantor yang sedang ramai, sebuah TV menyala sedang menyiarkan breaking news. Semua orang tertuju pada berita tersebut.
Di sebuah toko elektronik juga menyala beberapa tv yang menyiarkan breaking news stasiun tv lain. Para pengunjung dan karyawan toko ikut menonton.
Begitu pun di sebuah Videotron jalan raya yang menyiarkan berita yang sama. Para pejalan kaki berhenti untuk menonton berita tersebut.
Di dalam tv tersebut pembaca berita memberitakan tentang jurnalis Indonesia yang disekap oleh tentara timur tengah saat ini. Lalu muncul foto profil Rantai dan Bayu sebagai jurnalis dari stasiun tv IndoTv. Mereka menginfokan bahwa Presiden sendiri sudah langsung melancarkan protes keras kepada pemimpin negara tersebut. Pemerintah berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini.
INT. STUDIO 1 - MALAM HARI
Kembali ke masa sekarang
Hari Selasa Pukul 20.30
Layar kamera memperlihatkan debat yang sedang berlangsung di TV Show yang sedang dipandu Rantai.
Seorang pria tua berjas abu-abu yang tadi berdiri di samping kamera kini sudah bergabung dalam debat tersebut.
RANTAI
Silahkan Abah Yongki.
ABAH YONGKI
Kenapa masalah ini selalu terulang di setiap pemilu Bu? Jujur kami sebagai rakyat merasa kecewa ini.
RANTAI
Ok, silahkan Ibu Tri bisa menjawab keluhan dari Abah Yongki.
IBU TRI
Sebentar-sebentar, saya bisa jelaskan. Semua data akan kami buka pada saatnya nanti.
PAK BUDI
Iya sayangnya ketua KPU malah ga datang. Bagaimana ini?
RANTAI
Oke-oke, maaf sekali para panelis. Mari kita break sebentar untuk mencairkan suasana ini.
Rantai langsung menghadap ke arah kamera.
RANTAI
Jangan kemana-mana.
Suasana studio begitu canggung saat ini diantara bintang tamu.
Karin tiba-tiba muncul dari balik kamera dan menginsyaratkan Rantai untuk menghampiri nya. Rantai dengan sigap berjalan ke arah Karin. Setelah Rantai berada di sebelah Karin, Karin pun menunjuk tangannya ke arah luar studio yang bersekat kaca.
Seorang pria paruh baya yang memakai jas berwarna krem berjalan mondar-mandir di luar studio sambil memegang berkas tebal.
RANTAI
Gila, 10 menit sebelum selesai baru nongol tuh ketua.
KARIN
Jadi ok ya. Bu Tri juga kayaknya udah tau.
Rantai hanya menggeleng-menggeleng melihat sosok lelaki yang ada di luar studio itu lalu menepuk punggung Karin. Rantai pun kembali ke sofa tunggalnya.