Cuplikan Chapter ini
Decak kecil mengantar berlalunya si kakak angkat bawel.“Amora … Amora, dia sungguh mencerminkan dokter sejati, kan? Aku harap kamu sering berterima kasih padanya mulai detik ini.”Bukannya menempati kursi berkaki ramping, Jay duduk di ujung kasur. Kaki Ruby refleks merapat, khawatir menyentuh area sensitif dan membuat sangkaan aneh. Ia mesti bereaksi sebagaimana gadis manusia.Biarkan Jay berpikir memegang kontrol. Ingatlah untuk mengasah cakaranmu.Aturan penyamaran yang Haris katakan terngi