Cuplikan Chapter ini
endongak dari tas pelana. Venner di ambang pintu kamar, wajah masamnya dirundung kekhawatiran. "Kau sudah membawa semuanya?""Ya, Sir.""Nah, berpamitanlah pada ibumu."Maman di kamar Ratu, mengganti seprai tempat tidur. Dia melakukannya dua hari sekali walaupun tak ada yang tidur di sana. Aisa berdiri sejenak di ambang pintu, memperhatikan Maman bekerja. Dia akan merindukan Maman, itu benar, tapi dia mendambakan melihat dunia. Mace suda