Cuplikan Chapter ini
Setelah semua kejadian itu aku tidak lagi merasa marah Amarahku sudah seperti api yang kehabisan oksigenpadam dengan sendirinya menyisakan arang hitam di dalam dada Yang tersisa kini hanyalah kekosongan Hampa yang sunyi seperti berjalan di tengah keramaian tapi merasa sendirianMalam itu aku duduk di depan cermin menatap wajahku sendiri Mata yang dulu berbinar kini redup Bibirku yang biasanya tersenyum kini bisu Tanganku memegang jurnal yang biasa kuisi dengan mimpi-mimpi Kini h