Cuplikan Chapter ini
Dari balik jendela dapur rumah orang tuanya Zaitun Maria mengamati pemandangan yang serba muram Langit abu-abu Laut terlihat tenang-sepi Tak ada satu pun kapal nelayan lalu lalang seperti biasanya Hanya ada daun-daun nyiur yang patah oleh angin kencang hanyut terbawa ombak Semalam-malaman terjadi badai dan sejak petang telah terlihat tanda-tandanya senja belum turun namun langit telah merah dan terdengar suara ratusan burung-burung gagak melintasi perkampungan menuju wilayah perbuk