Cuplikan Chapter ini
Mirzha tak kuasa menahan tangis Air matanya serasa hampir kering karena seringnya menangis Kepalanya jadi terasa pusing setiap saat mata panas dan sembab Suhu tubuhnya juga jadi hangat seperti mau demam Denyut jantung juga seakan kejar-kejaran dengan pikiran Darah di dada berdesir sulit dihentikan Suasana yang sedang dihadapi sangat mengancam kenyamanan dirinya Ingin pindah tapi rasanya berat sekali Entah kenapa bisa terjadiDarah yang tadinya mengalir di lantai berangsur-angsur be