Cuplikan Chapter ini
“Ma, udah ya, jangan marah sama Arman lagi,” ujar Burhan kepada Ibunya. Saat ini dirinya sedang terbaring di ranjang rumah sakit, “luka Burhan bisa sembuh, tapi Arman mungkin ga akan pernah sembuh.”Bu Susanti hanya terisak.“Kok nangis sih, Ma,” hibur Burhan, “Kan tadi dengar sendiri kata dokter, ini lukanya ga parah. Hanya butuh beberapa hari pemulihan di sini.”Ibunya menggeleng. “Mama cuma mikir, kenapa keluarga kita jadi kayak begini?”“Semua salah Burhan, Ma. Gara-gara B