1. Tata letak Purasabha Suranagara dibagi menjadi 3: bagian inti merupakan tempat tinggal raja beserta kerabat dekatnya dan terletak di balik wijil pisan (pintu pertama); para pejabat penting termasuk Mapatih dan pejabat tinggi lainnya, para resi, pujangga, wipra (pendeta), sajjana (orang bijak/sarjana), dan Ra Kemitan tinggal di balik wijil kaping rwa (pintu kedua); sementara tempat tinggal para batur, prajurit, dan lain-lainnya termasuk balai penghadapan terletak di bagian paling luar setelah gapura utama, yaitu wijil katelu (pintu ketiga).
Pagĕḍogan: kandang kuda yang bersekat-sekat; istal
Pagajahan: tempat memelihara gajah
Pagaḍuhan: tempat tinggal pelayan perempuan di Istana
Kahulunan: tempat tinggal pelayan laki-laki di Istana
Kaksatriyan: bangsal kesatria
Halaman latih yuddha: tempat untuk mereka berlatih (perang, bela diri, dan sebagainya)
Ra Kemitan: secara harfiah berarti "Tuan Tahanan". Di MUDRA ini merupakan sebutan untuk bangsawan dari kerajaan lain yang tinggal di Istana sebagai tahanan kerajaan atau sebagai jaminan. Mereka tetap diperlakukan dengan hormat sebagaimana seorang bangsawan, tetapi tidak diperkenankan meninggalkan ibu kota hingga batas waktu tertentu.
2. Wiśwakarma: arsitek