Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Jangan biarkan orang lain tahu, jangan biarkan mereka melihat. Jika kamu salah langkah, semua orang akan tahu dan malapetaka akan datang."
Wejangan dari ramanya yang terus-menerus diulang bagaikan mantra bagi Surasena.
Sembunyikan, jangan biarkan orang lain melihat, jangan biarkan mereka tahu, atau malapetaka akan datang. Itulah yang selalu Surasena ingat. Tidak boleh mencolok, tidak bisa menarik perhatian. Karena itu Surasena tidak mempelajari bela diri. Tidak seperti kedua kakaknya, apalagi seperti ramanya yang seorang Rakai tersohor.
Surasena adalah gambaran nyata remaja empat belas warsa yang lebih tertarik belajar sastra dan unyan-unyan daripada seni bertarung dan bela diri. Dia selalu dikawal ke mana pun dirinya pergi, sebagai tuan muda terhormat di Paminggir.
Sekalipun terkadang ada beberapa pemuda yang suka mengganggunya, mereka tidak berani melakukan apa pun selain melontarkan ejekan lantaran kedudukan Surasena sebagai putra Rakai Paminggir.
Kehidupan Surasena sebagai putra Rakai Paminggir begitu tenang dan aman. Hingga pada suatu malam mereka datang.
Bagaikan jatuh dari langit, mereka menjungkirbalikkan dunia Surasena.