Cuplikan Chapter ini
Hari itu entah sudah berapa jam aku menangis Tiada henti air mata ini mengalir setiap kali membayangkan masa depan yang tidak menentu masa depan yang kelabu yang mungkin tanpa suamiku Aku membayangkan anak-anak kami yang masih kecil betapa mereka membutuhkan figur ayah dalam hidup mereka Aku mencoba menenangkan diriku tapi bayangan kemungkinan terburuk terus menghantui pikirankuPikiranku melayang pada orangtuaku Ayah sedang dinas ke luar kota sementara Ibu menemani adikku yang baru