Cuplikan Chapter ini
Hujan awal musim menggiring kawanan laron berebut cahaya neon warung kopi di ujung jalan kampung Kali Mereka tentu takkan peduli dengan pembicaraan serius tiga orang pelanggan warung kopi Jusman Dan Kali menjadi orang keempat yang menyelisihi kesyahduan malam itupaduan aroma kopi dan gorengan dengan latar suara riak Sungai KlawingSaat Kali menyesap kopi untuk kali pertama ketiganya meninggalkan warung setelah si kepala botak membayar sejumlah uang yang disebut Jusman untuk mahar semua