Cuplikan Chapter ini
Devano merutuki dirinya sendiri atas kelancangan perkataannya Bagaimana bisa permintaan itu terucap tanpa terpikir sebelumnya Pikirannya pun sibuk menerka-nerka apa yang dipikirkan Kara akan hal tadi Ia khawatir gadis itu mengiranya lelaki hidung belang yang bermaksud tidak senonoh Untung saja tadi tiba-tiba ponsel Kara berdering dan membuat gadis itu pamit pergiLelaki yang masih menggunakan pakaian kerjanya itu menimbang apa perlu menjelaskan maksud dari permintaannya tadi Sungguh ia