Cuplikan Chapter ini
badai berangin seperti sekarang. Di luar, Ava tahu ia akan mendengar denting piano dari rumah kaca, seandainya saja menginjakkan kaki lebih jauh.Sudah lama ia tidak berbicara dengan Kai. Mendengar per mainan pianonya yang berubah-ubah sesuai perasaan hati-nya—nada-nada sedih, riang, kasar, lembut, segala hal yang kontradiktif sekaligus begitu mengundang. Mendengar cowok itu mencemoohnya, tahu bahwa Kai tidak pernah benar-benar memaknainya. Membicarakan Rae, seolah sang Kakak masih hi.