Cuplikan Chapter ini
Kabut putih menyelimuti puncak bukit tempat Dusun Awan berdiri Atap-atap rumah kayu bergemerincing disapu angin sesekali petir kecil menyambar di kejauhan pertanda bahwa kaum Petir sedang berjagaSeorang tetua Gelap berjalan paling depan tubuhnya yang bungkuk berusaha menegak meski lelah Di belakangnya puluhan kaum Gelap yang tersisa berjalan dengan wajah kusut Mata mereka cekung seolah cahaya siang yang baru-baru ini hadir di Umbrya menjadi siksaan tersendiriDi gerbang Kauhi berdir