Cuplikan Chapter ini
Malam itu hujan baru saja berhenti menyisakan aroma tanah basah yang biasanya disukai Bagas Tapi malam ini ia pulang lebih lambat dari biasa Jam hampir menunjukkan pukul sebelas ketika ia membuka pintu rumah pelan sekali ia membuka kunci seolah tak ingin ada yang mendengarAnggun Prameswari duduk di ruang tengah Tubuh mungilnya terbungkus daster pastel yang tampak baru saja disetrika lipatannya masih menyimpan jejak panas setrika Matanya sesekali bergerak ke arah jam dinding seolah j