Cuplikan Chapter ini
Ia tak menyentuh kulitku tapi kata-katanya menyentuh jiwaku Dan jiwa bila disentuh bisa lebih rapuh dari tubuhSenja merambat turun perlahan Langit di pojok jendela berwarna oranye keemasan memantul samar pada permukaan meja kayu yang penuh tumpukan berkas Kantor mulai sepi suara ketikan terakhir berhenti satu per satu digantikan derit kursi yang ditarik dan ucapan salam pamit yang semakin jarang terdengar Peralatan elektronik mulai dimatikan Aroma kopi basi dan kertas lembap men