Perjalanan Semusim
Rafael Yanuar
Novel Bintang lima dengan satu catatan: novel ini mengutamakan cara bercerita dibanding apa yang akan diceritakan. Bebas tipo, taat PUEBI. Narasi pekat sastra. Pada bab 8 terasa ada pertarungan antara monolog yang rakit seperti dual neo story dengan keteguhan majas yang untungnya tidak terjebak dalam alegori-melodrama. Hm. Sayangnya, seperti informasi dalam status novel ini benar benar versi lain Seribu Satu Malam dalam konteks masa kini. Bukan hak pembaca jika menyayangkan hampanya tema dengan konteks politik, ekonomi, budaya, etnografis, dan geo politik (pergesekkan antara pusat-daerah) yang mungkin akan membuat daya gugah di antara jalan cerita yang lancar, bahasa yang segar, gerutuan tokoh tokohnya. Tantangan saya sebagai pembaca adalah menahan diri untuk tidak memberikan tantangan pada penulis novel ini untuk tidak membuatnya menjadi novel sekelas novel DKJ dan menerima novel ini bercerita apa adanya. Bintang lima dengan meninggalkan satu catatan.