Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Rupanya Ini Cinta Kok Begini?
1
Suka
2,571
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Cupid! Berhentilah memanah hatiku! Luka dari bekas panah sebelumnya saja belum kering!” protesku pada anak kecil bersayap yang tiba-tiba saja bisa kulihat. Dia menggenggam busur yang anak panahnya sudah siap dia lepaskan.

“L...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Rupanya Ini Cinta Kok Begini?
Silvarani
Novel
Eyes
Cumiplutoo
Novel
Ikhlaskah Hati
andreas fredica
Cerpen
GERSANG
Lina Budiarti
Novel
Gold
Go Where Your Heart Takes You
Noura Publishing
Novel
Bronze
10 Tahun
Sri Rokhayati
Novel
Bronze
Diam Diam Jatuh Cinta
Mar Shahle
Flash
Dear Diriku
Anisah Ani06
Flash
Sekali Saja Aku Mencintaimu
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Elia Sismona
Tumiesn
Novel
Bronze
Di Malam yang Sangat Dingin
Putri Zulikha
Novel
PTSD
diana rahmatika
Novel
Bronze
Selenophile
prima indrasari
Novel
Dominic
Indah Pratiwi
Novel
Bronze
Catatan Harian Para Pembohong
hidayatullah
Rekomendasi
Flash
Bronze
Rupanya Ini Cinta Kok Begini?
Silvarani
Flash
Bronze
Sebelum Senar Putus (Membicarakan Adam Series Part 11)
Silvarani
Flash
Bronze
Penghuni Imaji (Membicarakan Adam 21)
Silvarani
Flash
Bronze
Adam-Adam Penghuni Masjid (Membicarakan Adam 13)
Silvarani
Flash
Bronze
Surya Menyapa Bulan Hanya Lewat Gerhana
Silvarani
Flash
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
Silvarani
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani
Skrip Film
Ada yang Hilang
Silvarani
Novel
Bronze
Labuan Bajo's Memories
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Gagal Panen
Silvarani
Flash
Bronze
HUT Organisasi Berry-Berry
Silvarani
Flash
Bronze
Telapak Tangan Ayah (Membicarakan Adam 16)
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani