Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Mirna
0
Suka
1,377
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dalam keremangan malam, sebuah mobil SUV merah melaju dengan penuh kehati-hatian menelusuri jalan yang berkelok menembus belantara hutan dan perbukitan di Minggu malam itu. Rintik hujan pun mulai turun dan perlahan tapi pasti berubah menjadi deras. Membuat hawa dingin di dalam mobil semakin terasa menusuk sampai ke tulang sum-sum.

Terdengar suara musik sayup-sayup dari dalam mobil diselingi obrolan antara dua orang penumpang didalamnya. Malam itu, Mirna dan suaminya hendak pulang ke Jakarta setelah menghabiskan waktu akhir pekan mereka di Bandung. Sengaja pasangan pengantin baru itu memilih rute Subang karena selain bosan lewat jalan tol, mereka kepengin suasana yang berbeda. Perjalanan pulang itu menjadi penutup dari rangkaian travelling akhir pekan mereka sebelum Senin menyapa kembali. 

"Next time kita kesana lagi ya, say," rayu Mirna ke suaminya.

"Ketagihan ya?" godanya.

Sesaat kemudian mobil itu mendekati sebuah tikungan tajam yang mengarah ke kiri. Masih asyik ngobrol, Mirna memperhatikan pemandangan janggal di depannya. Dengan samar tersorot oleh lampu depan mobil, ia seperti melihat sesosok wanita yang berada di tengah jalan hendak menyeberang ke sebelah kiri ruas jalan. Dengan spontan ia berteriak, "Awas!"

Sang suami yang panik segera membanting setir ke kanan. Kondisi jalan yang basah akibat hujan, membuat mobil tak mampu dikendalikan dengan baik. Mobil yang lepas kendali menjadi oleng lalu menerabas beton pembatas pinggir jalan sebelum akhirnya terjun bebas ke persawahan yang ada di bawahnya. "Brak!" Mobil mendarat dalam posisi terbalik. Kondisi mobil rusak berat dengan alarm yang masih meraung-raung dengan lampu depan yang masih menyala menanti untuk ditemukan.

Dengan napas tersengal-sengal, Mirna terbangun dari tidurnya. Mimpi itu terulang kembali. Jam dinding di ruang itu menunjukkan pukul 01:35. Sambil mengusap mata, ia duduk di tepi tempat tidur. Mengingat mimpi itu, sontak rasa takut menjalar dalam dirinya. Dengan tangan gemetar, ia meraih segelas air dan beberapa buah pil di meja kecil samping tempat tidurnya lalu meminumnya. Berusaha untuk tidur kembali, ia meringkuk di bawah selimutnya di malam dingin dan lembab itu.

...........

Peristiwa itu terjadi sekitar enam bulan lalu. Kecelakaan maut itu torehkan duka yang mendalam bagi Mirna dan keluarga yang ditinggalkan. Baru tiga bulan menikah, tanpa pernah disangka ia har...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Berjuanglah!
Anisa Rahmi Gina
Novel
Potret Bintang
Stella Vania
Cerpen
Bronze
Mirna
Abe Ruhsam
Cerpen
Langit Malam
Elysiaaan
Novel
Tempurung Kaca
Panca Lotus
Novel
Bronze
Tiga Menara
Maulani Salim
Flash
Bronze
Lelaki Kemarin Sore (Membicarakan Adam 6)
Silvarani
Novel
Bronze
Writing is My First Love
d Curly Author
Novel
Bright Blue Autumn
Ariesta Mansoer
Novel
Gold
KKPK The Magic Book
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Heart
Safitri
Flash
Mimpi Orang Mati
Riska Irmayadi
Flash
Hi Kak!
Halimah RU
Flash
Jantungku Berdebar
Cheri Nanas
Novel
Gold
Bella
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Mirna
Abe Ruhsam
Novel
Kalut
Abe Ruhsam
Skrip Film
Meisje
Abe Ruhsam
Novel
Meisje
Abe Ruhsam
Novel
Yang Tersayang
Abe Ruhsam