Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
Memeluk Kaktus
2
Suka
4,654
Dibaca

Martha

Dua minggu setelah bayinya dimakamkan Martha mendapati seruas kaktus tumbuh di sudut halaman rumahnya. Ukurannya tak lebih besar daripada satu ruas telunjuk. Duri-durinya begitu halus hingga sepintas tampak menyerupai bulu. Tanaman itu tidak ada di sana sebelumnya. Seumur hidup Martha tidak pernah menanam kaktus. Jadi dari mana tanaman ini datang? Bagaimana bisa ada di pekarangannya? Siapa yang menanamnya?—jelas bukan dirinya. Bagaimanapun, Martha merasa lebih terpukau daripada bingung. Ia menganggap kehadiran kaktus kecil itu sebagai suatu pertanda.

Mengabaikan seluruh pengetahuannya tentang kehidupan setelah kematian, akal sehat, dan keyakinan agamanya, Martha meyakini tanaman kecil berduri itu membawa jiwa bayinya yang baru saja meninggal. Ia dan Angela, bayi mungilnya, ditakdirkan untuk terus bersama tak peduli sang bayi harus mengambil wujud apapun. Bila Angela harus kembali padanya dalam wujud kaktus, atau seekor anak kucing, itu tak berbeda dengan seandainya bayi itu tetap hidup dan dirawat olehnya dan mereka memiliki masa depan bersama.

Akhirnya ia pindahkan kaktus kecil itu dengan hati-hati dari tanah pekarangan ke dalam pot plastik yang biasa ia pakai menaruh tanaman hias di meja ruang tengah. Sejak hari itu, Martha memutuskan akan merawat dan menjaga tanaman itu seperti makhluk hidup manapun yang membutuhkan kasih sayang. Di malam hari, Martha akan memindahkannya dari atas meja ke sisi tempat tidur. Namun di siang hari, ia akan mengembalikan tanaman itu di luar untuk memperoleh cahaya matahari. Karena ukurannya yang nyaris tanpa bobot dan wujudnya yang mungil dan manis, Martha senang memindah-mindahkan pot kecil itu di mana saja; di ruang tamu, di ruang keluarga, di meja makan, di dapur, bahkan tak jarang di kamar mandi. Suaminya menyelutuk sejak kapan Martha tergila-gila pada kaktus?

Martha tak peduli dan selanjutnya bahkan membawa tanaman itu ke mana pun ia pergi. Misalnya ketika ia b...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
Memeluk Kaktus
Cicilia Oday
Cerpen
My Precious Boss
Lovaerina
Cerpen
1/2 Nakal & 1/2 Polos (Tetangga Ku)
muhamad fahmi fadillah
Cerpen
Bronze
AKU INGIN MENJADI PRIA KAYA
Sia Bernadette
Cerpen
Bronze
Tidak Benar Benar Terlihat
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Petasan Yang Kontroversial
Yovinus
Cerpen
My Scary Boss
Duna Izm
Cerpen
Bronze
Kartu Pos dari Berlin
Ren
Cerpen
Bronze
Demi Mama Aku Akan Sukses
afandiya
Cerpen
Opini Abnormal
Nazila
Cerpen
Bronze
Diam Diam Protes
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Peran
Adrikni LR
Cerpen
Bronze
Berjuta-juta Jalan Menuju Kematian
Bonari Nabonenar
Cerpen
Rumah Tangga Tetangga
Priy Ant
Cerpen
Bronze
Bahtera di Lautan Waktu
Haswardi Eka putra
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Memeluk Kaktus
Cicilia Oday
Cerpen
Bronze
Kucing itu Merebut Kekasih Nina
Cicilia Oday
Novel
Bronze
Rentang dan Rajut
Cicilia Oday
Cerpen
Tak Ada yang Sia-sia dalam Hidup Termasuk Menikahi Seekor Babi
Cicilia Oday
Cerpen
Porter Kereta
Cicilia Oday
Cerpen
Bronze
Kota Mati 2066
Cicilia Oday
Cerpen
Bronze
Bunga Apa yang Kau Masukkan ke Mulutmu?
Cicilia Oday
Cerpen
Bronze
Istriku dan Anjingnya
Cicilia Oday
Cerpen
Bronze
Topeng Keindahan
Cicilia Oday
Novel
Bronze
Kasus Langka Keluarga Nirgunaman
Cicilia Oday