Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Membunuh Benci
0
Suka
1,734
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Guru itu terus saja mengoceh tentang entah apa, saya tidak tahu, tapi yang jelas telinga saya sakit dibuatnya, entah kenapa saya dendam dengan guru itu. Saya sudah tidak kuat lagi. Diam–diam saya menyusun rencana di otak saya.

Guru itu berjalan sendirian. Sekolah sudah lama bubar. Memang sudah sangat larut, tapi bukankah pembunuh biasanya menunggu sampai larut?

Guru itu masih berjalan membawa tas kerja menuju mobil bututnya. Dia mencari-cari kunci mobil. Dibalik kacamata tebalnya ia masih tetap mengernyit mencari kunci...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Novel
Jangan Tidur di Sekolah
abil kurdi
Novel
HOME
Safinatun naja
Flash
Hutan Angker
Nunik Farida
Novel
Bronze
Tumbal Majikan
Diani Anggarawati
Novel
Pesantren Desa Darungan
fenoadinaya
Novel
Bronze
Jamkos ~Novel~
Herman Sim
Novel
Bronze
You and Us
Miaw Nyaon
Novel
Rante Aji
Arumdalu
Novel
Bronze
WINDY ... IS CALLING
Herman Trisuhandi
Flash
Bronze
Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Oleh-oleh
Ari S. Effendy
Flash
Bronze
Meja Operasi
Nila Kresna
Cerpen
Sherly
Panipun
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Alaska
Mizan Publishing
Novel
DARAH DENDAM
Trajourney
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Dinda Mimpi
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Skrip Film
Jalan ke Awal
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda