Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Membunuh Benci
0
Suka
1,777
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Guru itu terus saja mengoceh tentang entah apa, saya tidak tahu, tapi yang jelas telinga saya sakit dibuatnya, entah kenapa saya dendam dengan guru itu. Saya sudah tidak kuat lagi. Diam–diam saya menyusun rencana di otak saya.

Guru itu berjalan sendirian. Sekolah sudah lama bubar. Memang sudah sangat larut, tapi bukankah pembunuh biasanya menunggu sampai larut?

Guru itu masih berjalan membawa tas kerja menuju mobil bututnya. Dia mencari-cari kunci mobil. Dibalik kacamata tebalnya ia masih tetap mengernyit mencari kunci...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Flash
Bronze
Jurit Malam
Deeta Pratiwi
Cerpen
PEREMPUAN BAYANG KELAM
Rian Widagdo
Novel
Cerita Selepas Magrib
Sasa Herman
Novel
Gold
Fantasteen The Lagaziv School of Vathana
Mizan Publishing
Flash
Bawah Tangga
Nurwahiddatur Rohman
Novel
Gold
Fantasteen Shadow
Mizan Publishing
Cerpen
Awas Kepala Buntung
Muhammad Adli Zulkifli
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Madrid
Mizan Publishing
Flash
Mencari di Sawah.
Lialuck777
Flash
The Eyes
Ika Karisma
Novel
Bronze
You and Us
Miaw Nyaon
Novel
Bronze
RUWAT ~Novel~
Herman Sim
Flash
Titan
Rama Sudeta A
Komik
BUDI
Muucing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Flash
Kalah Sebagai Manusia
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Flash
Cafe
Aneidda
Flash
Sedihnya Bahagia
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda