Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Membunuh Benci
0
Suka
1,697
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Guru itu terus saja mengoceh tentang entah apa, saya tidak tahu, tapi yang jelas telinga saya sakit dibuatnya, entah kenapa saya dendam dengan guru itu. Saya sudah tidak kuat lagi. Diam–diam saya menyusun rencana di otak saya.

Guru itu berjalan sendirian. Sekolah sudah lama bubar. Memang sudah sangat larut, tapi bukankah pembunuh biasanya menunggu sampai larut?

Guru itu masih berjalan membawa tas kerja menuju mobil bututnya. Dia mencari-cari kunci mobil. Dibalik kacamata tebalnya ia masih tetap mengernyit mencari kunci...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Novel
Bronze
Supranatural Experience 1998
mutaya s
Flash
THE OTHER
Mr. Nobody
Novel
Bronze
DOSA
Ahmad Rusdy
Novel
Shaman Palakka
Raxl Sri
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Alaska
Mizan Publishing
Novel
Lanjutkan Kisahku
Diyah Islami
Novel
Bronze
Lenting
A.R. Rizal
Komik
Bronze
Hu-man: The Perfect Child
morningmoonmoon.id
Flash
Bronze
Rintih
Bakasai
Flash
Ucang-ucang Anggè
Suci A.D.T
Novel
Gold
Fantasteen Beautiful Stranger
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Paris
Mizan Publishing
Novel
TEROR JIN DALAM PESANTREN
Lisnawati
Flash
Uang berdarah
Bungaran gabriel
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Flash
Awan
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Cerpen
Bronze
Saya Adalah
Aneidda
Flash
Dinda Mimpi
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Flash
Sedihnya Bahagia
Aneidda
Flash
Cafe
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda