Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Interviu
0
Suka
435
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kenapa saya berada di sini. Itulah hal yang saya pikirkan terus menerus seakan-akan saya baru saja membuat kesalahan terbesar dalam hidup saya. Sistem pendidikan dan pekerjaan di dunia sekarang sudah tidak masuk akal. Orang perlu memiliki pendidikan minimal sarjana untuk bisa bekerja di supermarket. Supermarket! Bayangkan betapa konyolnya era masa kini hingga-hingga saya harus mengantre di sini gara-gara tidak dapat pekerjaan.

Sejujurnya saya sudah kuliah sampai S3. Saya hanya mendapat keberuntungan yang jelek hingga-hingga saya harus berhenti dari pekerjaan saya sebagai guru SD karena sekolah saya kebakaran. Sungguh mengenaskan anak-anak yang bersekolah di sana. Sekolah itu adalah satu-satunya sekolah murah (bukan murahan) yang mau menampung anak-anak berkebutuhan khusus di kota ini. Meskipun sekolah itu bukan sekolah termasyhur, tetapi saya masih ingat saat-saat saya berbahagia di sana. Di mana saya tidak terla...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp3,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Menarik
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Cala yang Berlubang
Nayaka Ashaki
Novel
Dita dan Tanja
Rifatia
Flash
Gagal Nonton
Anisah Ani06
Cerpen
Bronze
Interviu
Xavier Benedick
Novel
Cinta di negara jam
Author WN
Novel
Ruang Sunyi
Sayyidatul Imamah
Novel
DANUM
Abroorza Ahmad Yusra
Novel
Gold
Posesif
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Hwaiting . . . ! From Seoul to Beijing
Mizan Publishing
Novel
Se Kai No Dare Yori Mo Aishiteru
Michaela Noe
Novel
Bronze
Langkah Parau
Khairunnisa
Novel
Gold
KKPK Gerhana Pasti Berlalu
Mizan Publishing
Novel
Gold
Metamorfosa
Mizan Publishing
Novel
Senja
Ega Okti Mayang Sari
Novel
Bukan Rumah untuk Pulang
Naa Ruby
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Interviu
Xavier Benedick
Cerpen
Bronze
Mikhaila
Xavier Benedick
Cerpen
Bronze
Joni
Xavier Benedick
Cerpen
Bronze
Amnesia
Xavier Benedick