Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Interviu
0
Suka
594
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kenapa saya berada di sini. Itulah hal yang saya pikirkan terus menerus seakan-akan saya baru saja membuat kesalahan terbesar dalam hidup saya. Sistem pendidikan dan pekerjaan di dunia sekarang sudah tidak masuk akal. Orang perlu memiliki pendidikan minimal sarjana untuk bisa bekerja di supermarket. Supermarket! Bayangkan betapa konyolnya era masa kini hingga-hingga saya harus mengantre di sini gara-gara tidak dapat pekerjaan.

Sejujurnya saya sudah kuliah sampai S3. Saya hanya mendapat keberuntungan yang jelek hingga-hingga saya harus berhenti dari pekerjaan saya sebagai guru SD karena sekolah saya kebakaran. Sungguh mengenaskan anak-anak yang bersekolah di sana. Sekolah itu adalah satu-satunya sekolah murah (bukan murahan) yang mau menampung anak-anak berkebutuhan khusus di kota ini. Meskipun sekolah itu bukan sekolah termasyhur, tetapi saya masih ingat saat-saat saya berbahagia di sana. Di mana saya tidak terla...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp3,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Menarik
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Lukisan Tiara
wdya
Cerpen
Bronze
Interviu
Xavier Benedick
Novel
Bronze
The Badboy
Fidya Damayanti
Novel
Bronze
Feeling with Heart
Dew
Novel
Gold
Complicated
Noura Publishing
Cerpen
Bronze
INJURY TIME
Lirin Kartini
Novel
Aku Cinta Kamu
Viola khasturi
Novel
Bronze
The Shadow In Your Love
Kamalsyah Indra
Skrip Film
Her Podcast Case
Irvinia Margaretha Nauli
Novel
Because you
Vina Aulia
Novel
Bronze
Portrait of Yesterday
Febriyanti Putri Ruspandi
Novel
Bronze
Antara Rasa
Keefe R.D
Novel
Jatuh Terlalu Jauh
Unira Rianti Ruwinta
Novel
JODOH YANG TERTUNDA
Rahmayanti
Novel
Bronze
Secercah Asa
Corla Lums
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Interviu
Xavier Benedick
Cerpen
Bronze
Amnesia
Xavier Benedick
Cerpen
Bronze
Joni
Xavier Benedick
Cerpen
Bronze
Mikhaila
Xavier Benedick