Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
0
Suka
10,825
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hawa. Sebenarnya namanya indah, diambil dari (konon) nama perempuan pertama yang ada di bumi. Yang konon lahir dari tulang rusuk Adam. Laki-laki pertama yang ada di bumi. Tapi Hawa menyesali namanya. Hawa bahkan menyesali dia dilahirkan sebagai perempuan, apalagi dinamakan Hawa. Dia merasa lemah sekali punya vagina, ditambah namanya yang buat dia semakin lemah. 

Hawa membenci perempuan, makhluk yang sudah ditakdirkan lemah tak berdaya. Itu tandanya dia benci dirinya sendiri, sebagai seorang perempuan, apalagi dia bernama Hawa. ‘Sialan!’ pikirnya. ‘Jika aku bisa memilih, aku ingin dilahirkan sebagai laki-laki. Tapi sebagai laki-laki pun aku akan tetap membenci perempuan.’

Pikiran-pikiran Hawa tidak ti...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
BENANG TAKDIR
Ira A. Margireta
Cerpen
SEKOLAH NERAKA
Naftalia Sastra
Cerpen
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
Aneidda
Cerpen
Apakah di Luar Hujan Sudah Reda?
Suryawan W.P
Novel
Sepedaku
Reda Rendha Deviasri
Skrip Film
GONDRONG X KLIMIS
Ahmad Gali Prayoga Nasution
Skrip Film
Meisje
Abe Ruhsam
Cerpen
Dalam Kebisuan
Tiwi Kasavela
Novel
Gold
The Eccentric School
Mizan Publishing
Novel
Gara-gara Istri Muda
Annisa Haroen
Novel
Bronze
Babi-babi Berburu Emas (Cerpen Pilihan Editor #2)
Imajinasiku
Novel
Lebih Dari Sekadar Memori
Aira Devanshi
Skrip Film
Kisah Laki
indra candra
Skrip Film
Endless
Sanhyua
Flash
Hukuman Paling Berat
Yutanis
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
Aneidda
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Flash
Cafe
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Flash
Dinda Mimpi
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda