Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
0
Suka
13,307
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hawa. Sebenarnya namanya indah, diambil dari (konon) nama perempuan pertama yang ada di bumi. Yang konon lahir dari tulang rusuk Adam. Laki-laki pertama yang ada di bumi. Tapi Hawa menyesali namanya. Hawa bahkan menyesali dia dilahirkan sebagai perempuan, apalagi dinamakan Hawa. Dia merasa lemah sekali punya vagina, ditambah namanya yang buat dia semakin lemah. 

Hawa membenci perempuan, makhluk yang sudah ditakdirkan lemah tak berdaya. Itu tandanya dia benci dirinya sendiri, sebagai seorang perempuan, apalagi dia bernama Hawa. ‘Sialan!’ pikirnya. ‘Jika aku bisa memilih, aku ingin dilahirkan sebagai laki-laki. Tapi sebagai laki-laki pun aku akan tetap membenci perempuan.’

Pikiran-pikiran Hawa tidak ti...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Earmuffs
Riski Nasution
Novel
Bronze
Tuah Kasih
Mfathiar
Novel
MEMO PLEDOI SAKTI MAHASISWA
Ayyub Ansori
Skrip Film
Titik, kemewahan sederhana.
Delpiariska
Cerpen
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
Aneidda
Novel
Suami yang Kurindukan
Endang Wiji Astuti
Komik
Corrupted Program Running..
[Raven_Owl]
Skrip Film
Semester 5 yang penuh warna
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
ada apa?
ayumi gizzalea
Novel
Lunas
Puspa Kirana
Novel
Bronze
Tuan September
DameNingen
Novel
Seharusnya Kita
Rezky Armitasari
Novel
Jika Mentari Tak Kembali
Ananda Galih Katresna
Skrip Film
Nanti 9 Tahun Lagi (Script)
Ineza Sativa
Flash
Bronze
NALAR "Tanda Mata"
Rangga S Eshayoga
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Skrip Film
Malam Mencari Pagi
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Skrip Film
Jalan ke Awal
Aneidda
Flash
Awan
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Flash
Sedihnya Bahagia
Aneidda
Flash
Dinda Mimpi
Aneidda
Flash
Cafe
Aneidda