Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Pagi datang perlahan, seolah takut membangunkan kebahagiaan yang tengah lelap di sampingku. Cahaya lembut menerobos tirai jendela, menyentuh wajahnya yang masih terpejam tenang, teduh, seperti lautan tanpa ombak. Aku menoleh, diam-diam mengamati garis wajahnya yang sudah mulai ditulis waktu, dan dadaku tiba-tiba penuh oleh sesuatu yang sulit dijelaskan: rindu yang hadir meski ia belum pergi, cinta yang meluap tanpa alasan apa pun selain karena dia.
Tanganku terulur pelan, menyentuh ujung jemarinya yang hangat. Ia menggenggamnya tanpa membuka mata, seperti tubuhnya sudah hafal siapa aku bahkan dalam tidur. Sentuhan itu kecil, nyaris tak berarti bagi dunia, tapi bagiku... itu seperti janji yang terus ia bisikkan sejak ...