Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
0
Suka
1,076
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Yaasiin .... Wal qur-aanil hakim .... Innaka laminal mursaliin ..."

Suara itu lagi-lagi terdengar dari ujung lorong rumah sakit. Selepas Isya, selama Ramadan, beberapa orang suster sering melihat seorang laki-laki berjaket bomber membacakan ayat suci Al-qur'an. Ingin rasanya kedua kaki melangkah menghampirinya. Ingin rasanya kedua mata ini mengetahui siapa gerangan si pengalun ayat suci Al-qur'an itu. Jika diberi kesempatan, ingin pula rasanya mulut ini melontarkan ucapan terima kasih.

"Papa? Mau ke mana?" Aryo Suryaatmaja merasa tangannya ditarik oleh seseorang. Begitu dia melirik sikutnya, genggaman tangan anak semata wayangnya yang kemarin baru lulus SD sudah melingkar.

"Papa dengar suara itu lagi." Aryo memandang istrinya yang sudah tak sadarkan diri di atas ranjang. Dari ujung kepala sampai ujung kaki sang istri menempel berbagai alat medis. Sudah dua minggu lamanya, wanita berkepala botak itu dirawat di ruang steril khusus karena penyakit kanker payudara stadium empat. Selama itu pula, sekali-sekali, Aryo mendengar alunan surat Yaasin yang disinyalir berasal dari ujung lorong rumah sakit. Jaraknya memang tak dekat. Namun, entah mengapa, dia merasa sayup-sayup mendengarnya.

Aryo keluar dari ruang steril dengan sebelumnya melepaskan pakaian medis khusus berwarna hijau. Di saat itulah, dia langsung memergoki seseorang sedang bersandar di dinding lorong rumah sakit yang tak jauh dari pintu ruang steril. Dia mencoba mendekati dan saat itulah orang itu menyudahi bacaannya.

"Fatir?" Aryo membetulkan letak kaca matanya, menguji apakah penglihatannya benar.

"Eh, Aryo?" seorang berjaket bomber dan bertopi simbol Nike itu memasukkan buku doa yang barusan dibacanya ke dalam saku jaketnya.

Aryo menunjuk ragu, "Jadi kamu yang selama ini membaca Yasin?"

"Maaf," laki-laki bernama Fatir itu tersenyum sendu, "tapi hanya hal ini yang bisa saya berikan kepada Lena. Hmm maksudnya, dalam taraf sesama saudara...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Novel
Gold
Kuntum-Kuntum Surga
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Yai Sepuh
Eko Hartono
Novel
Gold
Pajak Itu Zakat
Mizan Publishing
Novel
FII AMANILLAH
Husnulispedia
Novel
Gold
Perempuan Suamiku
Noura Publishing
Novel
Gold
Al-Masih: Putra Sang Perawan
Bentang Pustaka
Cerpen
Peci Dari Pak Kiai
Brilijae(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧
Novel
Two Different World
Zaafatm
Novel
Bronze
Ahlan Wa Sahlan
Nuzulul Rahma
Novel
Gold
Be A Great Muslimah-Syar'i,Berprestasi, Menginspirasi
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Lika liku cinta yang sejati
habsyi ²
Novel
Bronze
Jilbab (Love) Story 2
Redy Kuswanto
Novel
Bronze
My Husband Not Only Handsome
manna wassalwa
Novel
Gold
Allah Tidak Cerewet seperti Kita
Noura Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Gaun Hitam Pengantin
Silvarani
Flash
Bronze
Caffeine Anecdote (Membicarakan Adam 9)
Silvarani
Flash
Bronze
Ditemani Pagi (Membicarakan Adam 2)
Silvarani
Flash
Bronze
Dementia Trip
Silvarani
Flash
Bronze
Adam-Adam Penghuni Masjid (Membicarakan Adam 13)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Hitam Love Story
Silvarani
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Merah
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki di Seberang Istiqlal (Membicarakan Adam 14)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tamu si Anak Kunti
Silvarani
Flash
Bronze
Pion Kecil
Silvarani
Flash
Bronze
Eiffel Evil
Silvarani
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani