Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
0
Suka
900
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Yaasiin .... Wal qur-aanil hakim .... Innaka laminal mursaliin ..."

Suara itu lagi-lagi terdengar dari ujung lorong rumah sakit. Selepas Isya, selama Ramadan, beberapa orang suster sering melihat seorang laki-laki berjaket bomber membacakan ayat suci Al-qur'an. Ingin rasanya kedua kaki melangkah menghampirinya. Ingin rasanya kedua mata ini mengetahui siapa gerangan si pengalun ayat suci Al-qur'an itu. Jika diberi kesempatan, ingin pula rasanya mulut ini melontarkan ucapan terima kasih.

"Papa? Mau ke mana?" Aryo Suryaatmaja merasa tangannya ditarik oleh seseorang. Begitu dia melirik sikutnya, genggaman tangan anak semata wayangnya yang kemarin baru lulus SD sudah melingkar.

"Papa dengar suara itu lagi." Aryo memandang istrinya yang sudah tak sadarkan diri di atas ranjang. Dari ujung kepala sampai ujung kaki sang istri menempel berbagai alat medis. Sudah dua minggu lamanya, wanita berkepala botak itu dirawat di ruang steril khusus karena penyakit kanker payudara stadium empat. Selama itu pula, sekali-sekali, Aryo mendengar alunan surat Yaasin yang disinyalir berasal dari ujung lorong rumah sakit. Jaraknya memang tak dekat. Namun, entah mengapa, dia merasa sayup-sayup mendengarnya.

Aryo keluar dari ruang steril dengan sebelumnya melepaskan pakaian medis khusus berwarna hijau. Di saat itulah, dia langsung memergoki seseorang sedang bersandar di dinding lorong rumah sakit yang tak jauh dari pintu ruang steril. Dia mencoba mendekati dan saat itulah orang itu menyudahi bacaannya.

"Fatir?" Aryo membetulkan letak kaca matanya, menguji apakah penglihatannya benar.

"Eh, Aryo?" seorang berjaket bomber dan bertopi simbol Nike itu memasukkan buku doa yang barusan dibacanya ke dalam saku jaketnya.

Aryo menunjuk ragu, "Jadi kamu yang selama ini membaca Yasin?"

"Maaf," laki-laki bernama Fatir itu tersenyum sendu, "tapi hanya hal ini yang bisa saya berikan kepada Lena. Hmm maksudnya, dalam taraf sesama saudara...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Novel
AIBEK GRY
Syami Ayyabi
Novel
Gold
Bisnis ala Nabi: Teladan Rasulullah Saw. dalam Berbisnis
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Selepas Hilang
Fiya Amzya
Novel
Faiq, sang Konseptor B.A.H.A.G.I.A.
Mahabb Adib-Abdillah
Novel
Bronze
ISTIQOMAH CINTA
fitriyanti
Cerpen
Bronze
Judi
Sulistiyo Suparno
Novel
Gold
Mimpi Sejuta Rupiah
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Humairahku dan Ranah Minang
Salfia afriadi
Flash
[Irene] Reinkarnasi Terdahulu
Almira
Novel
Bronze
Metamorfosa
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Lika liku cinta yang sejati
habsyi ²
Novel
Bronze
Lelaki Kupu Kupu yang Bertemu Tuhan (Revisi)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Gold
Islam Risalah Cinta dan Kebahagiaan
Noura Publishing
Novel
Gold
Allah, You are My Everything
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Flash
Bronze
Merah-Merahnya Toko Merah
Silvarani
Cerpen
Bronze
Sinden Desa
Silvarani
Flash
Bronze
Penghuni Imaji (Membicarakan Adam 21)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tamu si Anak Kunti
Silvarani
Cerpen
Bronze
Gagal Panen
Silvarani
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Penerbang yang Tak Pernah Jetlag
Silvarani
Flash
Bronze
Jembatan Terakhir
Silvarani
Flash
Bronze
Semenjak Anak Kita Lahir
Silvarani
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Flash
Bronze
Sebilah Lidah
Silvarani
Flash
Bronze
Fantasi Dini Hari
Silvarani