Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Harusnya dana pensiun suamiku dapat membeli rumah kecil dengan halaman luas besar mengelilingi. Rumah impian agar terhindar dari FBI (tetangga julid). Tetapi tidak. Aku berakhir tinggal di komplek perumahan KPR subsidi yang tidak jauh beda dengan barak asrama tentara seperti sebelumnya. Dinding ketemu dinding. Ya, sebelumnya aku dan suami tinggal di barak asrama tentara. Keluargaku cukup ramai untuk menghuni 4 persegi 3×3 meter yang disekat di salah satu sisi. Aku, suami, dan 5 orang putri kami. Jelas agak sedikit bising di pagi hari atau saat mereka semua sudah pulang berkumpul di sore hari. Itulah mengapa aku ingin menghabiskan masa tua tanpa harus diusik drama para tetangga.
Awalnya aku mencoba berpikir positif. Mencari hal yang dapat bisa aku jadikan dasar untuk mensyukuri rumah baru yang tidak jauh berbeda dengan barak asrama. Yaitu letak rumah baru yang jauh dari kota, tepatnya di pinggiran sungai bagian dari desa kecil. Aku berharap setidaknya aku dapat menikmati suasana desa yang menenangkan. Terlebih lagi saat pertama kali aku datang, suguhan hamparan sawah yang berada di sisi timur desa dengan matahari terbit dan purnama di malam hari yang begitu memukau. Langitnya yang terasa cukup dekat dengan mataku ketika aku menengadahkan wajah. Taburan bintang di malam hari seperti berlian seketika membuatku ingin menetap. Duduk sambil menatapi keindahan alam. Masa tua yang...