Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Satria seorang pekerja freelance untuk fotografi, jika ada klien yang perlu foto-foto maka dipanggilah Satria. Satria suka dengan kamera jadul analog dan punya belasan kamera analog, bahkan di rumahnya ada red room atau ruang untuk mencuci foto. Ibu Satria sudah meninggal, ayahnya meninggal jauh lebih dulu dari ibunya. Satria suka cerita super hero yang suka diceritakan ibunya saat kecil. Sampai besar pun suka menonton film-film superhero, ada beberapa figuran superhero di seluruh ruangan di rumahnya. Ada kaitan ternyata antara superhero dengan kemampuan tersembunyi Satria nantinya.
Premis
Satria, seorang pemuda yang tampak dari luar biasa ternyata punya kekuatan memainkan waktu, kekuatan itu dipakainya untuk meraih keadilan dari calon legislatif yang bertindak amoral dan korupsi dan Satria bertekad membongkar kebusukan sang pejabat walau nyawa taruhannya.
Pengenalan Tokoh
Satria sehabis pulang kerja dari klien ke toko kamera analog jadul untuk membeli peralatan dan kameea lainnya. Saat akan kembali ke motornya melihat beberapa orang besar berjas menyeret satu orang ke tempat sepi, Satria mengikuti mereka. Kejadian bengis dilihat Satria, orang yang diseret tersebut ditembak tepat di kepala. Satria resmi jadi saksi pembunuhan, dia panik, dia pas memegang kamera analog dan memotret beberapa dari sedemikian jarak. Dengan perasaan tak karuan, Satria memotret, dan pas filmnya habis, kamera pun berbunyi hingga terdengar bodyguard-bodyguard itu. Satria pun dikejar, kejar-kejaran berlangsung sepanjang gang.