Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sarla Sarlata Sinaga, menerima misi berat. Ia harus menyelidiki kasus yang sengaja di sembunyikan oleh pihak sekolah ternama Darmawangsa Sekolah bergengesi dengan image dikenal sebagai sekolah berstandar international, ternyata menyimpan kasus yang amat mengerikan. Ia mengetahuinya dari proposal seorang murid yang di kirimkan oleh pihak kepolisian. Hingga dia terpaksa menyamar jadi kepala sekolah.
Premis
"karena gue kepala sekolah gila, buat murid gila juga seperti lu" Sarla
Pengenalan Tokoh
Sarla harus menghadapi seorang murid yang kini menjadi lawannya. Seluruh bagian bangunan sekolah dilalap api. Dengan wajah yang penuh dengan luka-luka ia harus berhadapan dengan Lidya. Lidya seorang anak laki-laki yang menangis ingin meminta ampunan, nasibnya sudah berada diujung tanduk.
"Gue mohon kali ini, maafin gue"
Lidya berlutut disaat seperti itu. Tapi Sarla tidak peduli. Ia menyaksikan kemenangannya. Senyum dan auranya berubah menjadi seorang Psikopat
"Nandayo Kore? Daijoubu dakara desune?(Apa-apaan ini? Kamu baik-baik saja?" Ujar Sarlata dengan menggunakan bahasa. "Gomen...Gomen nasai!" Sarla menatap wajahnya dengan tampang yang amat datar. Kakinya dengan mudah menendang wajah Lidya.
"GUE GAK AKAN PERNAH MAAFIN LU, KARENA GUE KEPALA SEKOLAH GILA, UNTUK MURID YANG GILA JUGA"