Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
The Best
Suka
Favorit
Bagikan
1. #1

Awal film pertandingan basket antara dua SMA, skor ketat, Gia dan Sena bekerja sama dan berhasil mencetak skor di menit-menit terakhir. Gia memasukkan bola dari jauh, three shot. Gia dan Sena dipuji pelatih dan rekan-rekannya. 


1. INT. AULA INDOOR LAPANGAN BASKET-DAY


CAMERA: Suasana pertandingan basket antara SMA Kencana melawan SMA lawan SMA Budi Mulya, kamera bisa diambil dari angle atas/tinggi dulu memuat seluruh lapangan, lalu penonton bersorak-sorak, cheerleader, lalu papan skor yang menunjukkan skor SMA Kencana 89 dan SMA Budi Mulya 84. Lalu ke gerak para pemain, terutama SMA Kencana. Menyorot ke wajah mereka masing-masing yang fokus dan penuh peluh, ada ketegangan, karena skor berdekatan. Tampak saling passing/mengoper bola, bermain strategi antar kedua tim. Teknik kamera/special effect pada bola bisa diterapkan di sini, yaitu angle kamera mengikuti bola yang dioperkan pemain, juga bisa dalam gerakan slow motion. 


Bola pas diterima di tangan Gia, kapten tim. Gia di blok lawan, lawan terus menempel, Gia terus mendribble bola, dia mencoba mengelak beberapa kali, akhirnya lolos dengan gerak manuver cukup menipu. Gia berlari sebelum hampir diblok lagi oleh 2 pemain lawan dia sudah langsung melempar bola ke temannya.


Gia

Sha! (melempar bola)


Sasha, rekannya menangkap, dia mencoba melempar ke ring, jaraknya cukup dekat, tapi lawan di depannya mencoba memblok dengan tangan, dia bisa melempar dan... meleset bolanya membentur net. Bola kembali dipegang lawan. Semua pemain Kencana bergerak mengejar lawan yang membawa bola. Mereka cukup cepat tahu-tahu sudah di dekat ring. Si lawan menembak, dna masuk, skor jadi 89-86, SMA Budi Mulya mengejar. Gia menyemangati yang lain.

Gia

Ayo, ayo guys! Yuk, kita bisa! (Sambil menepuk-nepuk tangan) Sen!

Sena

Ha? (menghampiri)

Gia

Loe di posisi.. (sambil menunjuk) Ntar gw langsung oper ke loe.. (samar-samar dengan riuh penonton)


Sena mengangguk, langsung mengerti.

Sena

Oke, sip.


Sena ke posisinya.

Gia

Ayo! Ayo! Siap!


Satu pemain Kencana mulai melempar bola ke dalam, sekarang bola di pihak Kencana. Satu pemain Kencana yang menerima bola sempat kewalahan, lalu terjatuh. Permainan dihentikan sebentar untuk mengecek keadaan pemain. Salah satu rekannya menghampiri.

Pemain Kencana

Loe ga pa-pa Mi? (mengulurkan tangan, membantunya berdiri)

Emi

Ga, ga pa-pa. Yuk lanjut!


Emi berusaha berdiri, kecapean. Emi tubuhnya agak gendut.

Pemain Budi Mulya

Hmph! Gendut gitu sih! Jadi jatuh deh! Ha ha ha!


Emi tampak mau marah, tapi mendiamkannya tak peduli, dia mengencangkan ikat kepalanya dan pergi.


Pertandingan dilanjutkan kembali. Bola kembali ke SMA Kencana, lanjut dari posisi Emi jatuh. Lemparan ke dalam. Pemain Kencana sudah dekat ring lawan, dia ingin melempar, tapi ragu.

Gia

Ri, shoot! Shoot!


Lalu dia melempar, tapi bola tak masuk, terpantul, ternyata berhasil ditangkap Emi. Emi shoot dan... masuk. Skor jadi 91-86 untuk Kencana. Semuanya bersorak.


Pemain Kencana

Yee Emi! Woo! 


Gia

Good Emi! Untung loe di posisi itu!


Pemain Budi Mulya

Dari mana tu dia? Tahu-tahu disamber gitu? Cepet juga.


Emi tersenyum bangga ke Pemain Budi Mulya.

Emi

Hmph! (agak berlagak)


Lawan membalas, skor jadi 91-88. Pertarungan sengit. Sisa waktu tinggal 10 menit. Gia tampak memberi isyarat ke Sena. Saat di tengah lapangan, bola di posisi Gia, dia sering diblok dia mengoper silang ke Sena, Sena juga diblok, oper balik ke Gia, yang sudah maju ke depan. Gia kembali di blok, kali ini kapten lawan, dengan tatapan mengintimidasi Gia. Gia tak takut dia mendribble bola ke celah kaki lawan lalu melewatinya. Gia tampak ingin mengeshoot tapi ternyata dia melempar ke Sena yang lebih dekat ring, dan tak ada penjagaan ketat. Sena shoot dan berhasil masuk, skor jadi 93-88. Team work bagus dari Gia dan Sena, ace dari tim SMA Kencana, mereka disoraki rekan-rekannya. Pelatih memberi dua jempol dari pinggir lapangan.


Dengan sisa waktu 4 menit, pelatih minta time out, sempat ditentang wasit.

Pak Arya, pelatih

Time out! Wasit? Time out. Sebentar saja?

Wasit

Ga bisa pak! Ini hampir habis!

Pak Arya, pelatih

Sebentar sekali kok, 15 detik, 20 detik lah! Yang lain juga kehabisan napas itu!


Akhirnya wasit membolehkan. Sekalian beristirahat sebentar dan minum. 

Pak Arya, pelatih

Semua, sini, denger! Kalian udah all-out, udah bagus banget! Sekarang defense, pertahankan skor kalau bisa cetak lagi, okay?


Tim mengangguk, sambil ngos-ngosan.

Pak Arya, pelatih

Okaayy?

Tim

Okayy, coach! 


Melakukan yel. Dan bersiap melanjutkan kembali.

Pak Arya, pelatih

Gia, Sena, look for the chance! Good for you!


Keduanya mengangguk.


Pertandingan dlanjutkan. Peluit wasit dibunyikan. Budi Mulya cepat merebut bola yang dipegang pemain Kencana. Gia, Sena langsung mengejar. Gia berusaha memblok, sempat menarik kaus lawan. Wasit meniup peluit, pelanggaran. Lemparan bebas untuk lawan. Dan masuk, skor 91-90. Suasana jadi semakin tegang, sisa waktu 2 menit. Siswa Kencana di bangku penonton menyemangati semakin kencang. 


Tim Kencana mendengar dan semakin terpacu untuk menang. Tapi belum apa-apa pemain lawan sudah mengambil posisi di sekeliling Gia dan Sena, sudah tahu mereka jagonya. Mereka tak bisa bergerak banyak. Rekan lain tak bisa mengoper ke mereka. Emi mengoper ke yang lain, yang tak ada penjagaan, walau begitu lawan berhasil siap menghadang. Pemain Kencana juga kesulitan, mengoper ke yang lain lagi, tapi segera disambar Budi Mulya. Budi Mulya meraih bola dan menguasainya sampai ke depan ring, dan dia menembak, untung meleset, terpantul, mengarah ke Riri, pemain Kencana yang mudah gugup dan suka ragu, dia menangkap, lalu mendribble, diblok, dia tertahan. Dia ingin mengoper, tapi dia bingung, dia panik.

Gia

Riri! Pass ke gw! Riri!


Riri langsung melempar ke Gia. Gia sigap menangkap, walau sempat terlepas dari tangan, dia bisa mendribble kembali. Tapi dia diblok lagi. Sisa waktu 20 detik. Gia shoot, lemparan three-shoot. Gerakan slow-motion di sini, kamera menyorot ke bola, penonton, pelatih, tampang pemain. Bola pun masuk, three shoot, 94-90. Pendukung SMA Kencana bersorak gembira juga pelatih. Sisa 3 detik, waktu lalu habis. Pertandingan berakhir. Tim SMA Kencana sangat gembira menang. Mereka saling berpelukan. Penonton riuh. Pemain SMA Budi Mulya, tampak sedih. SMA Kencana menyalami mereka. 


Penyerahan piala ke pelatih dan tim SMA Kencana. Mereka bersorak.


2. INT. SMA KENCANA/LORONG SEKOLAH-DAY


Tim basket Gia berjalan di lorong kelas, seakan menjadi sorotan ama murid-murid lain, sedang diperhatiin karena mereka berhasil menang. Mereka menuju kantin. 


3. INT. SMA KENCANA/KANTIN-DAY

Merayakan dgn minum cola di kantin, cheers. Membahas pertandingan kemarin, betapa kerennya Gia. 


Tim basket

Cheers! (cheers dengan cola)

Emi

Laper gue... pesen yuk...

Sasha

Loe laper melulu, ntar dulu donk.


Sena ngomong sendiri.

Sena

Gia lagi, Gia lagi. Kenapa cuman Gia yang dibilang keren? Gw kan juga usaha. Enak aja.


Pas-pasan ama Ryo, pacar Gia.


Ryo

Eh, Sena, ya? Si Gia mana?

Sena

Eh, oh, Gia? Di kantin tuh. 

Ryo

Oke, thanks ya.

Sena

Si Ryo keren banget sih. Gia, Gia, loe menang banyak.

 

Ryo menghampiri Gia di kantin yang lagi sama teman-temannya.

Ryo

Ya!

Gia

Eh, Ryo!

Teman-teman Gia

Ciee! Pacarnya jemput tuh!

Gia

Jemput apaan? Emang gw mao pulang?

Ryo

Gw denger kalian menang ya? Selamet ya!

Tim basket

Iyaa!

Ryo

Sengit ya katanya?

Tim basket

Iya! Duh... tahu ga...

(dialog fade out)


Gia dan Ryo ngobrol. Ryo kagum ama Gia. 

Ryo dan Gia jalan di lorong sekolah, jalannya dengan perlahan, mereka sambil mengobrol.

Ryo

Udah makan tadi?

Gia

Udah, kenyang nih.

Ryo

Iya donk harus kenyang, kan atlet.

Gia

Atlet ya? He he. 

Ryo

Yup. Bagi aku kamu atlet nomor satu. 

Gia

Oh ya? Padahal masih banyak yang lebih jago dari aku deh kayaknya.

Ryo

Ga tahu deh ama yang lain. Kamu nomor satu pokoknya.


Gia tersenyum-senyum. Ryo megang tangan Gia.

Ryo

Itu kan bener, kamu yang buat tim kamu juara terus selama ini. Kamu kaptennya. Udah hampir 2 tahun ini. Sejak kamu mimpin menang terus kan?

Gia

Iya, iya. (tersenyum) Tapi basket itu all about teamwork, Ryo. Kalo mimpinnya bagus, tapi rest of the team engga, ya… sama aja… Tim aku menang terus karena semuanya hebat.

Ryo

Hmm... Care ama tim kamu... Emang kapten yang hebat kamu. And... the best girlfriend that I’ve ever had... (merangkulnya, lalu berjalan)

 

CUT TO


Scene selanjutnya di rumah Gia.


4. INT. RUMAH GIA/RUANG TAMU-NIGHT


Keluarga Gia, papanya sudah meninggal, mamanya wanita karir, punya adik cowo.

Sudah sore menjelang malam, kamera bisa menyorot rumah Gia dari luar, bertingkat dua, cukup besar. Ruang tamu,TV menyala, seorang ibu sedang tampak serius menonton TV. Lalu ada bunyi mobil dari luar, Gia pulang. Dia masuk ke ruang tamu.

Gia

Lho, mama? Udah pulang, ma? (langsung duduk di samping mamanya)

Ny. Suseno

Ha, iya nih. Job di kantor ga terlalu banyak, ya mama pulang duluan aja. Kamu...

Gia

Oh, jam berapa pulangnya? (melepas tas ranselnya)

Ny. Suseno

Kamu keringetan gitu...(mengelap keringat Gia)
Iya tadi jam berapa ya... Jam 4 eh jam 5 deh...

Gia

Oh... (merebahkan kepalanya)

Ny. Suseno

Kamu taruh tas dulu sana, terus cuci muka, ganti baju... Ngobrol lagi ama mama... Gih.

Gia

Oke. Cus. (beranjak)


Gia melihat kumpulan piala dan medali di kamar, dia tersenyum bangga.


Gia kembali ke ruang tamu, mamanya lagi nelpon.

Ny. Suseno

Oke, jadi gitu ya, plan kita mulai disusun besok. 
Ga mau tahu besok pokoknya. Iya.. tadi hari ini cape banget jadinya pulang dulu. Oke, udah ya. 

Gia

(memencet remote, menonton TV) Ada masalah ma di kantor?

Ny. Suseno

Ha? Ga, ini... ada project baru tapi ga jalan-jalan, plannya mama yang ngusulin jadinya. Kamu, gimana, sekolah hari ini?

Gia

Hmm... tim kita makin ngetop aja di sekolah ma. 

Ny. Suseno

Wee, keren. Terus, apa ada next pertandingan lagi?

Gia

Ntar, bulan depan (mengambil cemilan di meja). Kita udah lolos kualifikasi kejuaraan basket SMA kan ma. 
Tinggal latihan, latihan terus.

Ny. Suseno

Ow, lawan siapa ntar? (mamanya dapet telpon lagi)
Eh...

Gia

Lawan SMA...

Ny. Suseno

Ntar tunggu, tunggu, mama mau jawab ini.(pergi ke ruang kerjanya)


Gia diam memperhatikan mamanya lalu.

CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar