STORIES NEVER TOLD
FADE IN :
1.EXT. BANDUNG - SEBUAH KAKI GUNUNG - TAHUN 2000 - DAY
Dua anak berjalan bersama, menuruni sebuah bukit penuh pohon. Mereka adalah anak lelaki berumur 9 tahun bernama ARCHEL. Dan teman kelasnya, seorang anak perempuan bernama CANDICE yang memakai kupluk pink.
Sedang ada susur alam SD saat itu. Archel dan Candice berjalan agak terpisah dari rombongan yang lain. Mereka asyik mengobrol di belakang barisan.
CANDICE
Aku mau bilang suatu rahasia sama kamu.
ARCHEL
Apa?
CANDICE
Aku bisa lihat teman khayalan aku.
ARCHEL
Masa sih?
CANDICE
Iya. Dia cantik. Seumuran sama aku. Rambutnya pirang. Namanya Cherish.
Candice berakting seolah ada orang di sampingnya. Ia memiliki Maladaptive Daydreaming, istilah psikologis untuk orang yang sering berkhayal berlebihan.
CANDICE
Hei Cherish, ini temen aku Archel. Kenalin ya...
Archel kebingungan harus berkata apa.
CANDICE (CONT'D)
Cherish bilang, salam kenal Archel.
ARCHEL
Salam... kenal...?
CANDICE
Kamu bisa lihat Cherish juga?
ARCHEL
Gak.
CANDICE
Aku pikir kamu juga bisa liat.
ARCHEL
...aku gak punya imajinasi kaya kamu.
CANDICE
Katanya pengen jadi penulis? Latih dong.
ARCHEL
Iya tapi...
CANDICE
Gimana kalo aku ajarin kamu, Biar bisa punya teman khayalan?
ARCHEL
Hm, Boleh.
CANDICE
Okey, nanti ya di sekolah.
Di pinggir jalan setapak, kita melihat bagian semak-semak yang terbuka.
CANDICE (CONT'D)
Eh, kita lewat jalan pintas yuk. Ke situ tuh! Kayanya bisa langsung ke bawah deh.
ARCHEL
Jangan tau. Bahaya.
CANDICE
Gak apa-apa. Jadi nanti anak-anak lain kaget kita udah sampe duluan. Ayo, mumpung ibu guru gak ngeliatin!
Candice MELONCAT ke semak-semak. Ke arah turunan curam penuh pohon.
ARCHEL
Candice! Duh...
Archel melihat situasi, lalu pergi mengikuti Candice.
2.EXT. BANDUNG - SEBUAH KAKI GUNUNG - CONTINUOUS
Archel kehilangan Candice di antara pepohonan lebat. Tapi tiba-tiba terdengar TERIAKAN Candice.
CANDICE
ARCHEL!
Archel mengikuti arah suara. Ia pun melihat Candice (kupluknya lepas) duduk di depan batang sebuah pohon. Ia menangis terisak. Kakinya terluka karena jatuh.
ARCHEL
CANDICE!
Archel bergegas mendekat, ia melihat luka berdarah di kaki Candice. Archel segera mengeluarkan sapu tangannya dan mengikatkannya ke kaki Candice. Ia meringis kesakitan.
CANDICE
Sakit...
ARCHEL
Udah, gak apa-apa... bisa berdiri?
Archel membantu Candice berdiri. Dan tiba-tiba Candice MEMELUK dirinya.
CUT TO :
3.EXT. BANDUNG - JALANAN KOTA - TAHUN 1946 - IMAJINASI - DAY
Moment ini terjadi saat peristiwa Bandung lautan api. Rakyat sedang berjalan meninggalkan kota Bandung. Rumah-rumah mulai terbakar dan di sepanjang jalan banyak tentara (TRI) berjaga.
Di depan sebuah toko jam, berdiri seorang pemuda 17 tahun bernama YUSUF. Dia sedang menunggu ZAENAB, kekasihnya. Dan di samping Yusuf, berdiri seorang pria berusia 27 tahun memakai jas, dia adalah ARCHEL.
Penampilan Archel sangat kontras dengan pakaian yang orang-orang zaman itu kenakan. Dan orang-orang di sekitar tak dapat menyentuh atau melihat Archel. Karena ini adalah dunia imajinasi miliknya.
Sama seperti Candice, Archel pun kini memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam imajinasinya sendiri. Daya imajinasinya kini berada di luar batas. Ia dapat melihat dengan jelas imajinasi yang ia ciptakan sendiri seolah mereka benar-benar nyata. Dan imajinasinya saat ini berasal dari suara pria tua yang sedang bercerita kepadanya.
YUSUF (72 TAHUN) (O.S.)
Di depan toko jam itu saya menunggu Zaenab. Lama sekali.
Tentara-tentara BERTERIAK memerintahkan agar rakyat berjalan lebih cepat.
TENTARA
Ayo cepat-cepat! kita harus kosongkan Bandung sebelum inggris datang! Jangan sisakan apapun kepada mereka kecuali puing-puing!
Sang tentara memerhatikan Yusuf.
TENTARA (CONT'D)
Hei kamu! Mau sampai kapan berdiri di situ? Ayo cepat berjalan ke selatan! Dimana keluargamu?
YUSUF
Sebentar lagi pak, tolong biarkan saya menunggu di sini sebentar lagi.
YUSUF (72 THN) (O.S.)
Sempat saya berpikir untuk pergi kala itu, tapi hati saya selalu berkata sebentar lagi, tunggu sebentar lagi. Dan akhirnya, dari belokan sebuah gang, wajah cantik Zaenab muncul. Dia berlari ke arah saya lalu berkata...
ZAENAB, gadis 14 tahun BERLARI ke arah yusuf. Ia MENEMBUS tubuh Archel.
ZAENAB
Maaf kang, aku cari kesempatan buat kabur dari ibu...
YUSUF (72 THN) (O.S.)
Dan saya ingat dia memakai selendang merah saat itu.
ARCHEL
Selendang merah?
Tiba-tiba muncul selendang merah di leher Zaenab. Ini adalah dunia imajinasi. Apa yang muncul sesuai dengan apa yang Archel bayangkan.
YUSUF (72 THN) (O.S.)
Lalu setelah itu, saya mengajak Zaenab pergi. Tapi dia masih terlihat ragu.
YUSUF
Ayo, kita harus pergi.
Yusuf mengenggam tangan Zaenab. Namun Zaenab tak bergeming.
ZAENAB
Tapi kang, akang yakin bisa hidupin aku nantinya?
YUSUF
Akang yakin neng. Akang bisa buat perkakas rumah hasil belajar dari bapak. Nanti kita jualan itu. Mungkin kamu tidak akan hidup mewah lagi. Tapi setidaknya kita bisa tetap bersama.
Zaenab tersenyum. Mereka pun berlari bersama sambil bergandengan tangan.
YUSUF (72 THN) (O.S.)
Karena keluarga Zaenab yang tidak setuju putrinya berhubungan dengan anak miskin seperti saya, akhirnya kami memutuskan untuk kabur bersama. Kami berdua saling mencintai. Cinta yang murni dan tulus. Situasi Bandung lautan api yang kacau itu menjadi kesempatan bagi kami untuk memulai kehidupan baru.
ARCHEL
Dan setelah itu?
YUSUF (72 THN) (O.S.)
Setelah itu, sesuatu terjadi. Saat kami sampai di atas sebuah bukit...
Archel MENJENTIKAN jarinya. Scene pun BERUBAH.
4.EXT. BANDUNG - SEBUAH BUKIT - CONTINUOUS
Yusuf dan Zaenab BERLARI, mendahului para rakyat lain. Lalu tak lama kemudian Zaenab tiba-tiba BERHENTI. Ada Archel berdiri di sana. Mengamati mereka.
ZAENAB
Tunggu kang.
YUSUF
Ada apa?
YUSUF (72 THN) (O.S.)
Dan terjadi sebuah moment saat itu. Dimana sebuah keputusan dramatis akan dibuat oleh seorang gadis 15 tahun. Sebuah keputusan, bahwa Zaenab, gadis yang saya cintai, cinta pertama saya, bulan dan semesta bagi saya, memilih untuk meninggalkan saya di saat-saat terakhir.
ZAENAB
...Saya mau tinggal sama keluarga saya. Ternyata saya tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja. Maafkan saya kang.
YUSUF (72 THN) (O.S.)
Saya sangat syok saat itu. Sampai tidak ada suara apapun yang terdengar, termasuk kata-kata terakhir Zaenab, yang sampai sekarang masih saya pikirkan.
HENING. Zaenab mengatakan sesuatu. Kita tak mendengar apapun. Lalu suara kembali NORMAL. Zaenab pergi, Yusuf terpaku di sana, tak tahu harus berbuat apa.
YUSUF (72 THN) (O.S.) (CONT'D)
Dan pergilah dia, kembali ke keluarganya. Ada dua tragedi yang saya lihat saat itu. Sosok Zaenab yang semakin menjauh, dan kobaran api yang membumihanguskan kota kelahiran saya.
Yusuf hanya menatap kosong pemandangan di depannya. Archel pun memejamkan mata. Kembali ke dunia nyata.
CUT TO :
5.INT. RUANG TAMU RUMAH YUSUF - TAHUN 2018 - AFTERNOON
Archel menutup buku catatannya. Di depan Archel duduk seorang kakek renta, dia adalah Yusuf masa kini, 72 tahun. Archel sedang melaksanakan pekerjaannya, yaitu sebagai penulis memoir. Ia akan mewawancarai klien, menggali lebih dalam ingatannya, sebelum ia menuliskannya pada sebuah buku nanti. Sering Archel memasuki dunia imajinasinya sendiri agar dapat melihat lebih jelas apa yang tergambar dari cerita para klien.
YUSUF
Saya merelakan Zaenab pergi meninggalkan saya. Karena mungkin itu takdir kami berdua. Tapi satu hal yang saya sesali, saya tidak dapat mendengarkan dengan jelas kata-kata terakhir Zaenab. Sebelum mati, hanya itu yang ingin saya ketahui.
ARCHEL
Mungkin saya tahu apa itu.
YUSUF
Bagaimana?
ARCHEL
"Tunggu saya setahun lagi di depan toko jam. Mungkin saat itu saya sudah siap." Itu yang dia katakan.
Yusuf terdiam. Berusaha mencerna apa yang dikatakan Archel.
ARCHEL (CONT'D)
Kata-kata terakhir Zaenab.
Archel mengeluarkan selembar foto hitam-putih dari saku jasnya, foto sosok Zaenab saat masih gadis dulu. Perlahan Yusuf mengambilnya dan menatapnya dengan berlinang air mata. penuh kerinduan.
YUSUF
Zaenab... oh Zaenabku... kenapa bisa?
ARCHEL
Saya sudah bertemu dengan cucu Zaenab. Dia bercerita jika neneknya selalu mengulang sebuah kisah. Kisah tentang cinta pertamanya dulu dengan seorang pemuda penjual wajan. Dan pemuda itu telah membuat dia harus menunggu setiap tahun di depan sebuah toko jam. Sampai tujuh tahun kemudian dia memutuskan untuk menikahi seorang dokter kaya. Karena pemuda yang ia cintai tak pernah lagi muncul dalam hidupnya.
Yusuf menutup wajah dengan kedua tangannya. MENANGIS.
YUSUF
Saya pikir dia sudah tak mencintai saya lagi. Karena itu selama ini saya berusaha melupakan dirinya...
ARCHEL
Zaenab meninggal tiga puluh tahun yang lalu.
YUSUF
...Apa dia -- apa dia hidup bahagia?
ARCHEL
Ya, dia tinggal di rumah yang besar. Mempunyai suami yang baik, delapan anak, dan puluhan cucu.
Yusuf menganggukan kepala.
YUSUF
...itu sudah cukup -- selama dia bahagia... Saya tidak pernah tahu... tidak pernah tahu... kata-kata terakhir itu... Zaenab yang menunggu saya...
Yusuf bersandar ke kursi, memijat-mijat keningnya. Menghela nafas.
YUSUF (CONT'D)
...Jika bisa kembali ke masa lalu, saya ingin menemui Zaenab yang sedang menunggu saya di depan toko jam itu. Tapi itu mustahil nak Archel. Kita tidak bisa merubah masa lalu yang sudah terjadi. Itu absurd. Itu absurd.
ARCHEL
Ya, saya setuju. Kita tidak bisa merubah masa lalu. Tapi kita bisa mengisahkannya. Karena itulah kami ada. Membuat memoir dari masa lalu seseorang.
YUSUF
Ya, saya ingin keturunan saya mengetahui kisah hidup saya.
Yusuf memandang foto keluarga besarnya yang terpajang di dinding.
YUSUF (CONT'D)
Saya bukan siapa-siapa, bukan orang besar, bukan pahlawan. Mungkin diri saya tidak ada artinya untuk sejarah dunia ini, sehingga tidak perlu ada catatan tentang kisah hidup saya. Tapi saya punya keluarga yang besar. Dan saya sangat penting bagi mereka. Begitu pun sebaliknya. Karena itu sebelum meninggal, saya ingin meninggalkan sebuah warisan berharga untuk mereka. Kisah hidup saya.
ARCHEL
Saya mengerti.
YUSUF
Hal yang paling saya takutkan, jika harus pergi dari dunia ini adalah, ketika keturunan saya sendiri lupa, atau bahkan tidak tahu, bahwa saya pernah ada. Kakek mereka. Itu menyedihkan bagi saya.
ARCHEL
Buku memoir yang akan kami cetak nanti, akan dibagikan ke setiap keluarga keturunan anda. Ada gambar ilustrasi dalam buku itu, dibuat oleh artist profesional. Layaknya buku dongeng. Jadi Anak anak pun akan tertarik untuk membacanya.
YUSUF
Ya, karena itu saya bayar mahal kalian. Ya ampun, harga kalian mahal bener! (Archel hanya tersenyum) Tapi biarlah, saya tidak menyesal. Lagipula uang-uang ini tidak akan saya bawa setelah mati. Ambil sajalah.
ARCHEL
Selain penulis, kamu pun mempunyai artist untuk gambar, dan pengukir kayu untuk menghias kotak tempat bukunya. Bukunya akan dihiasi emas atau permata sesuai keinginan klien. Yang pasti buku memoir itu akan menjadi kenang-kenangan yang berharga untuk keluarga anda nantinya.
YUSUF
Ya jadi kenangan yang berharga setelah saya mati nanti. ...tapi saya ingin berterima kasih atas inisiatif nak Archel untuk bertemu dengan keluarga Zaenab. Saya tidak menyangka itu. Saya cuma menyebutkan nama Zaenab sekali saat wawancara pertama minggu lalu.
ARCHEL
Itu adalah bagian dari pekerjaan. Kami harus mencari tahu kisah hidup klien dari berbagai sumber yang ada. Seakurat mungkin. Saya hanya bekerja dengan profesional.
6.INT. RUMAH ARCHEL - SEBULAN KEMUDIAN - DAY
Archel sedang melihat rekaman pembicaraanya dengan Yusuf di layar laptop. Ia sedang duduk santai sambil melihat-lihat buku memoir Yusuf yang sudah jadi. Kita melihat buku memoir itu, seperti buku dongeng karena berisi gambar dan tulisan. Sampulnya dihiasi oleh emas. Di depan Archel ada laptop dan PC. Di layar PC terlihat game Monster Hunter World sedang menginstall, sudah 99%.
YUSUF (O.S.)
Saya suka orang yang profesional.
ARCHEL (O.S.)
Terima kasih...
YUSUF (O.S.)
Tapi di samping itu, setelah mengetahui kata-kata terakhir Zaenab, saya jadi menyesal dengan keputusan saya untuk melupakan dia. Saya pikir cinta kami sudah hilang. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan untuk menebus penyesalan ini. Sementara waktu saya tidak lama lagi. Andaikan saat itu saya mendengarkan kata-kata dirinya...
Game Monster Hunter World selesai terinstall. Archel memasukan buku memoir ke
kotaknya (yang terukir indah oleh emas dan permata) dan menghentikan Video.
ARCHEL
Oke... tinggal cemilan.
7.INT. DAPUR - CONTINUOUS
Archel mengambil snack dan cola dari dalam kulkas. Di atas meja makan kita melihat sosok CANDICE 13 tahun yang berseragam SMP, sedang duduk sambil mengoyang-goyangkan kakinya. Dia adalah imajinasi Archel. Perwujudan dari sosok gadis yang pernah ia cintai di masa lalu.
ARCHEL
Kenapa kamu sering muncul? Padahal aku udah berusaha lupain kamu.
CANDICE (SMP)
Kalo kamu gendut aku jadi gak akan suka lagi lho.
Archel menampar-nampar pipinya.
ARCHEL
Ilang! Ilang! cepet ilang!
Candice menghilang, tapi tiba-tiba ia muncul lagi di samping dan menusuk pipi Archel dengan telunjuknya.
CANDICE (SMP)
KENA!
Archel kaget. Candice tertawa. Archel menghela nafas.
ARCHEL
Gimana caranya biar kamu ilang dari pikiran aku?
Candice menaikan bahunya.
ARCHEL
Kamu gak akan hantuin aku selamanya kan'?
Candice menjulurkan lidah.
ARCHEL
Nyata atau imajinasi, dia tetep ngeselin.
Archel membuka snack, dan menemukan gambar Candice sebagai hadiah. Ia pun segera meremas dan membuangnya.
ARCHEL
Gue harus cepet punya pacar...