Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. EXT. JALAN RAYA — SIANG
Adegan dimulai di tengah keramaian lalu lalang kendaraan, di antara kepulan asap knalpot bus, dan mobil yang lewat.
SFX: Suara bel mobil, riuh ramai kendaraan lewat.
RUMI mengumpat kesal gara-gara sepeda motornya tiba-tiba mogok di tengah jalan, tepat saat semua kendaraan berhenti di perempatan lampu merah menyala. Dengan terpaksa Rumi meminggirkan sepedanya ke tepi jalan, bersungut-sungut mengeluarkan alat bengkel dari jok sepedanya, memperbaiki sepeda di tengah teriknya sinar matahari siang. Rumi mencoba memperbaiki sendiri, tapi sepedanya tak juga bisa menyala, sambil mengelap peluh di dahi Rumi akhirnya menelepon seseorang.(beat)
Beberapa menit kemudian muncul mobil Pick Up hitam, dua orang turun dari mobil,kemudian mengangkat sepeda motor Rumi ke atas Pick Up, lalu membawa sepeda motor Rumi pergi, tinggal Rumi berdiri sendirian di trotoar jalan yang ramai lalu lintas kendaraan, membungkukkan badan lelah bertumpu pada kedua tangan, kemudian berdiri tegak berkacak pinggang sambil menghela napas kelelahan.
FADE OUT/FADE IN:
2. INT./ EXT. RUMAH RUMI — SIANG
SFX: Azan zuhur bergema dari toa musala dekat rumah. Suasana dalam rumah yang tadinya tenang terganggu suara memblender jamu milik IBU.
Rumi sibuk mengelap sepeda motor di halaman belakang rumah, sesaat kemudian berhenti mengelap sepeda, berjalan menuju dapur mengambil segelas air minum, sambil menenggak minumannya Rumi menatap sayang pada sang ibu.
RUMI (V.O)
(beat)
(tersenyum kagum)
RUMI
IBU
RUMI
IBU
RUMI
IBU
RUMI
IBU
RUMI
(lirih)
IBU
RUMI
IBU
RUMI
(memegang tangan ibu)
Rumi menciumi punggung tangan Ibu sambil nangis, melihat anaknya sedih Ibu jadi ikutan sedih, menahan tangis. Ibu mengusap mata yang mulai berair sembari menepuk-nepuk sayang punggung Rumi.
IBU
(sedih)
RUMI
Keduanya berpelukan dalam sedih, kamera bergerak memperlihatkan nuansa di dalam rumah, kemudian menuju halaman belakang rumah. Close Up: sepeda motor Astrea Grand bersih mengilap.
FADE OUT:
3. EXT./ INT. KANTOR — MALAM
Rumi duduk di kursi kerjanya masih memakai seragam maintenance.
SFX: Suara HP bergetar di atas meja kerja. Rumi memasang earbud ke telinga sebelah kanan.
SPLIT SCREEN: Percakapan di telepon dengan IQBAL.
IQBAL
RUMI
IQBAL
RUMI
IQBAL
RUMI
IQBAL
RUMI
IQBAL
RUMI
IQBAL
RUMI
Selesai menutup telepon, Rumi tersenyum menatap HP. Teringat kenangan zaman masih duduk di bangku SMA.
DISSOLVE TO:
4. EXT. JALAN RAYA — DAY
Pulang sekolah masih berseragam abu-abu putih, Rumi mengendarai si Bro (sepeda motornya) bersama Iqbal, menuju ke sebuah warung bernama: Tempat Biasa.
CUT TO:
5. EXT. PARKIRAN KANTOR — SORE
Rumi berjalan ke parkiran sepeda. Mencari-cari sepedanya di antara deretan sepeda motor yang terparkir rapat. Close Up: Alisnya berkerut melihat sepeda motornya tergores.
Rumi yang terlalu sayang dengan sepeda motornya segera mengambil lap dari dalam tasnya, mengelap kuat-kuat tahi burung yang ada di badan sepeda motor.
Selesai mengelap, Rumi memastikan bekas tahi burung sudah bersih. Barulah ia pergi meninggalkan parkiran kantornya yang tadinya masih banyak sepeda montor terparkir hingga sekarang sepi, tidak ada satu pun sepeda motor.
SFX: Azan Maghrib berkumandang dari suaru dekat area kantor.
CUT TO:
6. INT. WARUNG TEMPAT BIASA — PETANG
Rumi celingak-celinguk melihat ke dalam warung, mencari Iqbal. Senyum merekah ketika Rumi menemukan Iqbal duduk sambil mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi supaya Rumi bisa menemukannya.
Rumi berjalan menghampiri tempat duduk Iqbal. Mangkuk kosong dan es teh yang tinggal separuh gelas di atas meja menemani Iqbal.
RUMI
IQBAL
RUMI
IQBAL
RUMI
IQBAL
RUMI
IQBAL
RUMI
(tertawa lepas)
Bakso pesanan Rumi datang diantar Mbak-mbak cantik, dengan lemah gemulai menaruh semangkok bakso dan segelas es teh di depan meja Rumi.
IQBAL
Sebelum pergi si Mbak tersenyum manis sembari membetulkan anak rambutnya ke belakang telinga. Rumi menepuk tangan Iqbal gemas. Sudah menjadi kebiasaan Iqbal menggoda cewek cantik yang ia temui.
RUMI
IQBAL
(main mata)
RUMI
Iqbal garuk-garuk kepala, gemas sendiri mendengar perkataan Rumi yang ngeselin.
IQBAL
Dengan muka biasa Rumi mendengarkan cerita Iqbal, setelahnya mencomot bakso yang sudah ia sendok sedari tadi dengan muka kesal.
RUMI
(Mengacungkan garpu)
Rumi menancapkan garpu ke bakso paling besar, kemudian memakannya dengan geram.
FADE OUT/ FADE IN: