Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Shape of The Voice
Suka
Favorit
Bagikan
1. Na-na-ma sa-saya, A-Aulia

1.   EXT. TERAS KELAS

Aulia berdiri di ambang pintu dengan malu-malu. Ia berjalan tidak percaya diri ke dalam kelas.

 

2.   INT. RUANG KELAS

GURU

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakaatuh.

 

MURID

Waalaikumsalamwarahmatullahiwabarakaatuh.

GURU

Teman-teman, kita telah sudah satu bulan kita di semester satu. Dan hari ini kita kedatangan seorang murid baru.

 

3.   INT. RUANG KELAS

GURU

Ayo Nak, perkenalkan namamu.

Aulia terdiam beberapa saat.

AULIA

Na-na-ma sa-saya, A-Auliatul Hik-Hikmah. P-P-Panggilan s-s-saya, L-L-L-Liya.

 

4.   INT. RUANG KELAS

Suasana kelas menjadi gaduh. Beberapa anak saling bercakap-cakap satu sama lain, membicarakan murid yang gagap itu.

5.   INT. RUANG KELAS

Wardah menatap Aulia antusias dan tersenyum. Di kala yang lain tertawa.

6.   INT. RUANG KELAS

AULIA

S-Saya b-b-berasal dari … P-P-P Pujon.

GURU

Baiklah Lia. Silahkan duduk.

7.   INT. RUANG KELAS

Aulia berjalan menuju bangku kosong di sebelah seorang anak.

SEORANG ANAK (FIGURAN)

Di sini ada orangnya!

Aulia pun duduk di belakang sendiri. Wardah menoleh ke arah Aulia yang mendapat perlakuan buruk temannya.

 

8.   EXT. MADING

Aulia melihat sebuah pengumuman.

 

9.   EXT. MADING

Ketika Aulia pergi, terlihat poster pengumuman "Perekrutan Anggota OSIS baru".

 

10. EXT. MADING

Aulia pergi meninggalkan mading dan berjalan menuju ruang OSIS.

 

11.   EXT. DEPAN RUANG OSIS

Aulia berjalan memasuki ruang OSIS.

 

12.   INT. RUANG OSIS

AULIA

As-as-asaalamu-mu-alaikum

DIAN

Waalaikumsalam

Dian menatap terkejut pada gadis di depannya yang berbicara gagap. Lalu terdiam. Sementara itu, Aulia malu-malu.

DIAN

Ada apa? 

AULIA

S-S-Sa-saya ma-ma-mau j-ja-jadi a-a 

Aulia yang gugup tidak bisa melanjutkan perkataannya. Dian menyungging senyum.

DIAN

Rileks. Tidak usah gugup.

Aulia tersenyum malu-malu.

AULIA

S-S-S-Saya m-mau ja-jadi O-OSIS

DIAN

Baiklah, ini formulirnya. Diisi dulu nama biodata kamu. Nanti akan dinilai oleh Pak Fauzi. Kemudian kau akan kuberi tahu lolos atau tidak.

AULIA

T-Terima kasih K-K-Kak 

Aulia tidak beranjak pergi dan menundukkan kepala. 

DIAN

Kok belum pergi? Ada yang ingin disampaikan lagi? 

AULIA

K-K-Kak, a-aku i-ingin ikut eskul S-S-Sanggar S-Sastra

DIAN

Oh iya-iya. Kebetulan Pak Fauzi adalah pembinanya. Di OSIS, kita hanya meminta beliau untuk membantu menyeleksi calon anggota OSIS dengan grafologi. Kamu tahu nggak grafologi itu apa?” 

Aulia menggeleng. 

DIAN

Grafologi adalah membaca karakter seseorang melalui tulisan tangan. Di bagian akhir formulir yang kamu pegang itu ada perintah untuk menuliskan kalimat motivasi sesuai dengan yang ada di contoh dalam tiga paragraf, kemudian di bawahnya ada perintah untuk menuliskan tanda tangan. Di samping kanan tanda tangan ada perintah untuk menggambar symbol tunggal yang ada di pikiranmu. Tumbuhan, hewan, atau apapun, bahkan yang ada di angkasa; awan, bintang, bulan. semua terserah kamu.

Jadi, nanti beliau akan memberi penilaian tentang karaktermu melalui tulisan tanganmu. Dari penilaian itu, kami akan menjadikannya sebagai referensi. Kemudian kami akan memutuskannya dengan Bapak Kesiswaan dan dua stafnya selaku pembina OSIS.

AULIA

K-Kak, a-apakah di S-S-Sanggar Sastra a-aku akan diterima?

DIAN

Kau belum tahu beliau ‘kan? Lihat saja nanti.

13.   INT. RUANG OSIS

DARA

Kak Dian, anak yang barusan ngapain ke sini?

DIAN

Mau daftar OSIS, Dar. 

DARA

Hah! Gak salah? Anak gagap blo’on gitu mau jadi OSIS.

DIAN

Hus! Nggak boleh menghina kekurangan orang lain.

DARA

Bukannya gitu Kak, ini tuh OSIS, bukan taman rekreasi. Mau jadi apa coba ada anggota OSIS yang gagap gitu. Gimana dia kalo mimpin apel, coba. Gimana dia kalo ada rapat, terus ngomong gagap kayak gitu. Bagaimana ia bisa berada di organisasi dengan keadaan gagap kayak gitu.

Anak model gitu, harusnya gak usah diberi kesempatan, pakek diberi formulir segala. Mana ada nanti teman-teman yang menghormatinya. Ia anak baru ‘kan? Dengar-dengar ia di kelas dibully loh. Ia nggak punya wibawa Kak. Kalau dia kepilih jadi anggota. Mau ditaruh mana harkat dan martabat OSIS. Kakak sendiri akan diragukan kredibilitasnya sebagai ketua karena meloloskan anak cacat model gitu.

DIAN

Nggak gitu Dar. Semua orang berhak belajar. Organisasi salah satunya. 

DARA

Tidak ada tempat bagi anak gagap model Aulia.

DIAN

Iya, nanti lihat saja apa yang terjadi.

14.   INT. RUANG OSIS – AMBANG PINTU

Dara beranjak berdiri dan hendak pergi. Ia berada di ambang pintu dan menoleh ke arah Dian.

DARA

Kakak itu pinter, tapi sayang, Kakak terlalu baik. Ingat Kak, hati Kakak yang terlalu baik itu adalah kelemahan Kakak. Camkan kata-kataku kalau masih mau jadi ketua OSIS!

15.   EXT. TERAS KELAS

Aulia sedang berjalan di depan kelas dengan membawa buku-bukunya. Hari itu ia memakai jaket SS (almamater eskul Sanggar Sastra). Ia berjalan sambil menunduk. Di tengah perjalanan, ia ditabarak oleh Dara sehingga buku-bukunya jatuh.

DARA

Kalau jalan tuh pakai mata! Nunduk aja! Cari apa sih. Cari uang?

16.   EXT. TERAS KELAS

CLOSE UP

Aulia merapikan buku-bukunya.

17.   EXT. TERAS KELAS

AULIA

M-M-Maaf.

DARA

Maaf-maaf! Loh itukan jaket Sanggar Sastra. Emang kamu bisa teater? Emang kamu bisa baca puisi. Ngomong aja kek ikan cupang!

18.   EXT. TERAS KELAS

CLOSE UP

SLOWMOTION

Dara terlihat bersedih. Ia masih duduk di teras berdasar lutut, dengan kepala menunduk. Beberapa anak melewatinya, tetapi tidak ada yang membantunya sama sekali. Tidak ada yang peduli.

19.   EXT. TERAS KELAS

Wardah datang dan membantunya merapikan buku.

WARDAH

Udah jangan dimasukkin hati. Hadapi semuanya dengan senyuman. Setiap orang memiliki kekurangan. Dan sebenarnya kekurangan hanyalah cara pandang. Kamu pasti punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar