Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Senin Malam
Suka
Favorit
Bagikan
1. Aku dan lingkunganku
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

1. INT. DI KAMAR TIDUR JOY - MALAM

Cast : Joy, Mamah

JOY (23 tahun) memasukkan laptop dan map coklat ke dalam ransel hitam. Dia meletakkan ransel di atas kasur dan berdiri di depan lemari. Dia tersenyum sembari menyentil debu-debu tak terlihat di setelan jas pink miliknya yang tergantung di lemari.

JOY

Akhirnya selesai juga.

MAMAH

(duduk di pinggir ranjang, menatap Joy dengan khawatir)

Bener kamu udah siap? Di luar sana bahaya loh, Nak.

JOY

(memasang wajah jelek)

Joy bukan mau ke hutan belantara, Mah. Joy cuma mau magang doang di gedung besar yang ada AC-nya.

Mamah menghela napas berat dan berdiri menghampiri Joy.

MAMAH

(menangkup wajah Joy)

Hati-hati besok, ya. Kalau ada yang jahatin kamu, jahatin balik.

JOY

Kalau ada yang baikin Joy?

MAMAH

Jangan dibaikin balik, ntar dia ngelunjak. Don't forget, kalau ada yang sentuh-sentuh kamu sembarangan, jang-

Joy memotong ucapan Mamah.

JOY

Joy sentuh balik?

MAMAH

Eh, ya jangan! (membelalak dan menepuk pelan pipi kanan Joy) Di gigit aja, sampai orangnya teriak kesakitan.

JOY

(mengangguk semangat dan memberi hormat)

Oke, siap, Mah!

Mamah mengelus rambut Joy dan tersenyum lembut.

2. INT. DI KAMAR TIDUR JOY – TENGAH MALAM

Cast : Joy

Joy membawa kursi rias ke depan lemari dan duduk menatap bangga jas pinknya.

JOY

(tersenyum dan menggeleng kepala pelan)

Nggak kebayang gue cantiknya kayak apa pake nih jas besok. (membelalak dan menjentikkan jari) Ah ... karena gue kerja di gedung mewah, pasti banyak cowok gantengnya tuh.

Joy berlari kecil menghampiri ransel hitamnya dan membuka resleting tas itu. Joy berlari ke sana ke mari, mengumpulkan barang-barang yang ingin ia tambah untuk dibawa besok.

JOY

(tersenyum senang menatap barang dan mulai mengabsen barang)

Liptint, cermin, tisu, bedak, maskara, air soflents, roll rambut, sisir, p3k, obat-obatan, kuteks, dan ...

Joy berhenti bicara, menatap sekeliling kamar dan tersenyum lebar saat menemukan botol berwarna hijau dengan logo buah avokad yang berada di atas buku tebal berjudul 'CRIME AND PUNISHMENT'.

JOY

(melompat)

Lotion! Yeay, lengkap!

3. INT. DI KAMAR TIDUR JOY - PAGI

Cast : Joy

Joy mengenakan jas pink dengan dalaman kemeja biru langit. Dia tersenyum di depan cermin, berputar mengecek penampilannya.

JOY

Beautiful ...

Joy melambai kepada pantulan dirinya dan mengedipkan mata genit.

JOY

Hai, cantik.

SFX. SUARA PINTU

Mamah datang membawa kotak make up dan menarik Joy untuk duduk di pinggir kasur.

JOY

)menutup mulut kaget)

Astaga, Joy lupa dandan!

MAMAH

(duduk di lantai menghadap Joy dan menggeleng heran)

Tuh, kan, tanpa Mamah kamu mah apa atuh. Lupaan mulu.

Mamah mengeluarkan maskara.

MAMAH

(meniup brush maskara)

Coba sini matanya.

Joy memajukan wajah dan membuka mata lebar.

JOY

Yang rapi ya, Mah

MAMAH

Siap, lah.

SFX. SUARA PINTU

Ayah datang membawa sepiring mie tiaw.

AYAH

Nggak sarapan dulu?

Mamah kaget dan menggerakkan tangannya. Maskara Joy berantakan hingga ke kelopak mata.

AYAH

Astaga, ayah!

JOY

(menarik wajahnya dan memanyunkan bibir)

Mah, gimana sih?!

Mamah panik menatap Joy dan Ayah bergantian.

MAMAH

Nggak, sengaja atuh. Ayah nih, masuk nggak ketok pintu dulu. Kaget kan Mamah jadinya.

Ayah meletakkan piring di pangkuan Joy.

AYAH

Makan dulu

Joy mengentakkan kaki berulang kali dan merengek.

JOY

Ayah ih ...

AYAH

(menghela napas)

Yasudah! Pake bulpas aja! Jangan kayak orang miskin, ah!

Joy dan Mamah saling pandang.

JOY & MAMAH

Bulpas? Apaan, tuh?

AYAH

(menatap datar)

Bulu mata palsu

Joy dan Mamah saling pandang.

4. INT. DI KURSI TERAS – PAGI

Cast : Joy, Mamah, Ayah

Joy duduk di kursi memakai roll rambut sembari bekerja sama dengan Mamah untuk memakai heels pink. Ayah memanaskan mesin mobil.

MAMAH

Udah sempit kayaknya Joy

JOY

Iya, Mah. Sakit ...

SFX. SUARA KLAKSON MOBIL

Ayah menatap datar Joy dan Mamah dari jauh.

AYAH

Cepetan.

MAMAH

(berdecak)

Tunggu, Yah. Sepatu Joy kesempitan, nih!

AYAH

Yasudah! Pake yang lain aja! Jangan kayak orang miskin, deh!

MAMAH

(memasang wajah jelek)

Yaudah bentar ah, Mamah ambil dulu.

Mamah berlari masuk rumah, Joy bercermin mengecek make up. Ayah menggeleng heran.

5. INT. DI DALAM MOBIL - PAGI

Cast : Joy, Adik, Mamah, Ayah

Ayah menyetir dan melirik Joy dari kaca spion tengah mobil.

AYAH

Marah kamu sama Ayah?

Joy membenarkan letak bulu mata palsunya yang cetar dan menatap tajam Ayah.

MAMAH

Sudah, sudah (memberi lipstik merah) Nih lipstiknya, pake.

Joy menerima lipstik dan menyodorkan cermin mini kepada Adik laki-lakinya yang sedang fokus bermain game duduk di sebelahnya.

ADIK

Apa?

JOY

Pegangin!

Adik berdecak dan merampas cermin itu. Dia memegangi cermin dan mengarahkannya pada Joy.

ADIK

(menatap jalanan dan memutar kedua bola matanya)

Cepetan! Aku mau main game.

Joy menghadap Adik dan mulai memakai lipstik.

JOY

Game melulu kamu tuh, nggak bosen apa?

ADIK

Daripada kakak dandan melulu. (Adik menatap Joy) Nggak bo- (adik berteriak) AAA!!

Ayah mengerem mendadak.

SFX. SUARA DECIT BAN MOBIL

Ayah dan Mamah menoleh ke belakang. Adik membelalak menatap Joy dan menutup mulutnya kaget.

BEAT

Joy menatap datar pantulan dirinya di cermin dengan lipstik berantakan di pipi.

CUT TO

6. INT. DI KORIDOR KANTOR - PAGI

SLOW MOTION

Joy menggendong ransel hitam dan berjalan di tengah keramaian kantor dengan kepala mendongak.

JOY (v.o)

Nama gue Kinder Joy alias Joy Kynder. Gue anak pertama yang selalu kompak dengan nyokap. Gue punya adik laki-laki yang hobinya main game melulu tanpa mau tahu keadaan di sekelilingnya. Gue nggak tahu kenapa, tuh bocah selalu kaget setiap ngelihat gue dandan.

SLOW MOTION

Joy berbelok dan menaiki tangga manual.

JOY (v.o)

Nyokap gue asal Sunda, sedangkan Bokap gue yang persis kayak kanebo kering tadi itu berasal dari Manado. Gue sayang sama mereka, sayang pake banget malahan. Makanya, mereka juga sayang banget sama gue sampai-sampai ikut nganterin gue ke dalam gedung kantor.

MAMAH

Joy!

Lima meter di belakang, Mamah, Ayah dan Adik berlari menyusul Joy. Mamah menyodorkan tempat bekal pink-hijau dari kejauhan.

JOY

(berbalik dan tersenyum lebar)

Mamah?!

Mamah, Ayah, Adik berdiri di hadapan Joy.

MAMAH

(tersenyum)

Ini bekalnya kelupaan

JOY

Ah ... (menepuk jidat) Makasih, Mah.

Ayah dan Adik saling pandang. Joy menatap Ayah, Ayah menatap Joy balik.

AYAH

Apa?

JOY

Nggak ada yang mau Ayah sampein ke gitu? Kan ini hari pertama Joy magang.

AYAH

(menunjuk rambut Joy dengan dagu)

Roll rambutnya, lepas.

JOY

(menatap atas sekilas

Kalau ini mah nanti aja, ntar jadi nggak berbentuk poninya.

AYAH

(membentuk huruf o dengan tangan)

Oh.

JOY

Ayah, ih ...

Mamah menepuk pelan lengan Ayah dan maju selangkah ke arah Joy.

MAMAH

Yaudah ini sarapannya (menyodorkan kotak bekal) jangan lupa dimakan.

Mamah menepuk-nepuk pipi Joy.

MAMAH

Kamu baik-baik, ya. Kerjakan yang terbaik, biar nanti kalau udah lulus bisa kerja beneran di sini.

JOY

(mengusap mata yang berair, memeluk Mamah)

Tungguin Joy pulang ya Mah.

MAMAH

Iya, iya. (menyeka setitik air mata dan melepas pelukan) Mamah pulang dulu, si Adik mau tanding. Ntar pulangnya naik taksi aja, biar Mamah yang pesenin.

JOY

Dadah, Mah.

MAMAH

(melambai singkat)

Hm, Dadah. Mamah pulang, ya!

Mamah berbalik, menarik lengan Ayah dan Adik.

MAMAH

Yuk, yuk!

Ayah melepas pegangan Mamah. Ayah menatap Adik. Adik melepas pegangan Mamah.

AYAH

Mamah jalan duluan. (menunjuk Joy dengan dagu) Mau ngomong sebentar sama Joy.

MAMAH

(mengangguk cepat) Oke, jangan lama-lama. Si Adik belum beli raket. (berlari kecil ke luar gedung)

Ayah dan Adik menatap Joy datar. Mereka berjalan mendekati Joy.

AYAH

Awas kalau nggak dimakan!

JOY

(mengangguk)

Iya, Ayah.

ADIK

(menoel lengan Joy dengan telunjuk)

Kak!

JOY

Apaan?

ADIK

Hati-hati, ntar bosnya galak loh.

Joy menatap Ayah. Ayah mengedikkan bahu.

ADIK

Hati-hati juga. (Adik menyipitkan mata) Nanti ada yang ilfeel sama make up kakak.

JOY

Is! (mendorong pelan bahu Adik) Julidin orang mulu, ntar tandingnya nggak lancar aja baru nangis-nangis.

ADIK

(melipat tangan di depan dada)

Lihat aja nanti, aku pasti menang.

Joy tertawa sumbang.

JOY

Sumpah lo? Demi?

ADIK

Kakak.

JOY

(menaikkan kedua alis)

Ha?

Adik menjulurkan jari kelingking. Joy mengernyit.

ADIK

Aku bisa jamin kalau aku bakalan dapat medali emas nanti. Kalau kakak nggak yakin, aku janji sekarang, kalau medali emasnya nanti untuk kakak.

JOY

(berkedip cepat)

Kamu yakin?

Adik melirik Ayah dan kembali menatap Joy.

ADIK

Asalkan kakak mau janji, kerjanya harus bagus, nggak boleh ceroboh kayak biasanya.

Joy menatap datar Adik

ADIK

Cepetan! Tanganku pegal nih. (menyodorkan kelingkingnya lagi)

Joy ragu-ragu menjulurkan kelingking.

JOY

Kakak ...janji.

7. INT. DI RUANG KERJA - PAGI

Cast : Joy dan Imran

Imran duduk bersandar di kursinya, dia menatap Joy dari atas hingga ke bawah.

IMRAN

Mau jadi asisten Pengacara, atau tukang salon?

JOY

Ha?

Imran menunjuk rambut Joy dengan bolpoin.

JOY

Ah ... (melepas roll rambutnya) Maaf, Pak.

Imran mengangguk maklum dan melirik kotak bekal di tangan Joy.

IMRAN

Bekalmu itu, lauknya apa?

Joy menganga, berkedip cepat dan memiringkan kepalanya.

IMRAN

Kemarikan!

JOY

Eum ... (berjalan mendekat) ini mie tiaw untuk sarapan saya, Pak.

Imran tersenyum tipis.

IMRAN

Saya selera, tapi itu untuk sarapan kamu. Kalau kita sebekal berdua gimana?

Joy meringis dan menggaruk kepala.

JOY

Enggak bisa Pak. Sendoknya cuma satu. (mengangkat jari telunjuk)

IMRAN

Berarti, sesendok berdua. (menaik-turunkan alis) gimana?

JOY

(membelalak)

Nggak usah, Pak. Buat Bapak saja. (Joy tersenyum canggung) saya ikhlas (menyodorkan kotak bekal) 

IMRAN

(memajukan wajah)

Serius?

JOY

(membelalak dan mundur selangkah)

Serius, Pak. Sebenarnya saya juga udah kenyang.

Imran kembali bersandar dan mengambil bekal Joy.

IMRAN

Oke. Kalau begitu kamu bisa mulai beresin meja saya. Saya mau makan dulu.

Imran berdiri dan berjalan ke kursi di ujung ruangan. Joy mendelik, ia menarik napas dalam dan membuangnya dengan perlahan.

JOY

(mengangguk sopan)

Baik, Pak.

Joy meletakkan ransel hitamnya di gantungan dinding. Dia mulai membereskan meja dengan mengutip lembaran kertas-kertas.

JOY (v.o)

Jadi gue bakal kerja sama nih bapak-bapak selama sebulan? Omg! Genit banget, sok kegantengan. Kalau kalian jadi gue, gimana?

Joy melirik tajam Imran yang sedang makan mie.

JOY (v.o)

Sarapan yang disiapin orang tua gue malah dimakan sama dia. Guenya malah disuruh beres-beres tanpa memperkenalkan diri lebih dulu.

TALKING HEAD JOY

Itu Jaksa atau tukang becak pengkolan, sih?

8. INT – DI RUANG KERJA – PAGI

Cast : Joy dan Imran

Imran berjalan ke arah meja Joy dengan laptop di tangannya. Joy yang sedang membenarkan lipstik langsung tersentak.

JOY

Eh, Pak?

IMRAN

Kamu pahami kasusnya baik-baik. (meletakkan laptop di depan Joy) nanti siang saya ada sidang putusan, kamu ikut.

Joy meletakkan lipstiknya, bangkit berdiri dan menutup mulut kaget.

JOY

Bapak serius? Saya boleh ikut dalam sidang? Kan ini masih hari pertama saya.

IMRAN

(berkacak pinggang)

Mau tidak?

JOY

Mau (mengangguk cepat, dan menarik laptop lebih dekat) saya siap, Pak. Saya akan memberikan jasa terbaik saya kepada klien.

Imran mengacungkan jempol dan pergi ke luar ruangan.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar