Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
RUBBY DI LAPUTA
Suka
Favorit
Bagikan
2. #2

 

1.     INT. KAMAR DIV. MALAM. 2017

Terlihat Div duduk di pinggiran kasur, menekuk lutut juga menggigiti kukunya. Dari luar terdengar suara kumpulan orang-orang membaca ayat alkitab, berdoa bersama. Rwbel membawa nampan makan malam bersama Evaleen masuk ke kamar Div. Evaleen duduk menghadap Div, meraih tubuh Div, memeluknya, Div menurut tapi tidak ada respon darinya, tak bergeming, tatapannya terlihat kosong dan raut wajahnya terlihat muram.

 

EVALEEN

Ini bukan salahmu Div, taka da satupun dari kita menyalahkanmu. Jangan ingat kejadian itu lagi Div, aku sudah bilang kan, kamu akan sengsara bila terus mengingatnya.

 

Evaleen masih memeluk Div, mengusap belakang kepalanya berusaha menenangkan. Div masih diam, menarik selimut lalu bersembunyi di baliknya.

 

EVALEEN

Baiklah kalau tidak mau makan sekarang, tenangkan fikiranmu sebanyak yang kamu mau, tapi nanti jangan biarkan isi nampan ini masih di tempatnya.

 

Rwbel dan Evaleen kaluar dari kamar Div.

2.     INT. DAPUR LAPUTA. MALAM. 2017

Evaleen membantu Rwbel berjalan ke arah dapur, Evaleen segera menuangkan minuman pada dua gelas lalu memberikan salah satu gelas ke tangan Rwbel.

 

RWBEL

Evaleen, kalau boleh tau (BEAT) apa yang terjadi pada Div hingga akhirnya menjadi bagian dari Laputa?

 

Evaleen menghembuskan nafas berat, lalu memulai cerita.

FLASHBACK: 14A. EXT. MALAM. 2016

    MONTAGE :

A. Div masuk ke ruang tunggu musisi dengan keringat di wajahnya, seisi ruangan disalaminya sembari menepuk punggung mereka. Manager Div menghampirinya lalu memeluknya sambil membisikkan sesuatu yang membuat Div langsung menyambar kunci mobil dan telpon genggam miliknya lalu keluar ruangan.

B. Div menyetir dengan kecepatan tinggi. Penampilannya sangat berantakan.

C. Nada dering telpon berbunyi keras, Div berusaha meraih handphonenya tapi kemudian sebuah cahaya menusuk masuk mengarah pada Div. Ia membanting mobilnya ke kanan, menghantam bahu jalan, membuat mobilnya terpelanting di udara, memutar lalu menghantam aspal, suara gesekan badan mobil dengan aspal terdengar keras. Kaca mobil pecah, tangan Div keluar terkapar di permukaan aspal, darah mengalir dari pelipisnya.

D. Seorang gadis terkapar di bak mandi berlumuran darah dan pisau menancap di perut bagian kirinya.

E. Terdengar suara sirine ambulans.

 

EVALEEN (v.o)

Setahun yang lalu, ada kecelakaan besar terjadi di kota ini, malam itu Div mengendarai mobil sangat kencang saat mengetahui adik semata wayangnya di temukan dalam kondisi mengenaskan di kamar mandi. Saat itu Div yang merupakan seorang Vokalis yang baru merintis karir, disibukkan dengan membangun reputasi, mencari nama dan penampilan band di segala penjuru kota Negara ini. Sehingga membuatnya meninggalkan adiknya sendirian di rumah, seseorang yang sampai sekarang tidak diketahui siapa telah membunuhnya dan membuat tragedi itu terlihat seperti kecelakaan terjatuh di kamar mandi. Hari itu Div pulang terburu-buru namun…

 

KEMBALI KE 14

 

Evaleen mengusap air matanya.

 

EVALEEN (CON’T)

Karna kecelakaan itu pula Div kehilangan suaranya, bagi Div semua hancur setelah malam itu. Aku bahkan tak pernah melihatnya tersenyum selama setahun tinggal disini. Dan kau tau apa yang lebih menyakitkan?

RWBEL

Apa?

EVALEEN

Aku tidak pernah melihat Div menangis, dokternya Div pernah bilang bahwa Div kesulitan berekspresi atau mungkin dia memang tidak ingin menunjukan hatinya. Dia selalu menahan semuanya sendirian. Tapi setiap hari membuat ulah, membuang makanan, melempar peralatan, berteriak-teriak membangunkan seluruh penghuni untuk kemudian meminta ditinggal sendirian, memandang ke luar jendela berjam-jam tanpa ekspresi apa-apa.

RWBEL

Tapi dia tertawa bersamaku

EVALEEN

Itu yang justru ingin aku tanyakan, apa yang kamu perbuat sampai akhirnya dia bisa tertawa seperti itu? Segala cara ku coba selama setahun tak ada yang berubah.

RWBEL

Aku juga tidak tau apa yg membuat aku berhasil. Hampir semua Suster disini telah bertanya hal yang sama berulang-ulang dan tidak ada yang percaya kalau yang mengajak berkenalan duluan adalah Div.

 

Rwbel terkekeh pelan, begitu pula Evaleen.

 

EVALEEN

Dan aku rasa hari ini Div kembali mengingat adiknya, maka dari itu dia mengurung diri dan mengutuk dirinya sendiri. Aku takut dia akan kembali menjadi Div yang kemarin, Div yang selalu sulit menyatukan diri di Laputa.

RWBEL

Aku akan menemaninya, agar dia tidak terus menyalahkan diri sendiri. Aku kembali ke kamarnya dulu Evaleen.

EVALEEN

Baiklah, jangan lupa ingatkan dia untuk minum obat, aku sangat mengkhawatirkannya.

 

Rwbel pergi meninggalkan Evaleen yang masih menyaksikan Rwbel mengetuk pintu kamar Div kemudian masuk dan menghilang di balik pintu kamar Div. Evaleen tersenyum tipis.

 

EVALEEN

Semoga kalian saling menyembuhkan luka pada hati kalian masing-masing.

 

FADE OUT

BLACK VIDEO

FADE IN

3.     EXT. TERAS LAPUTA. PAGI. 2017

Sebuah mobil berhenti di pelataran Laputa, dua orang Detektif dan seorang jaksa turun dari mobil, berjalan menghampiri pintu masuk. Evaleen yang sedang duduk di kursi teras segera berdiri menyambut ketiga tamu tersebut.

 

DETEKTIF 1

Selamat pagi Evaleen.

 

Kedua Detektif itu menunjukan lencana polisi mereka yang dikeluarkan dari dalam dompet.

 

EVALEEN

Selamat pagi.

DETEKTIF 2

Kami tim penyelidik kejaksaan yang di tugaskan dalam kasus ini, kami akan melihat TKP untuk mengumpulkan data pelengkap hasil tes dari team forensic yang sudah lebih dulu datang untuk penyelidikan kemarin, mohon kerja samanya.

EVALEEN

Yaa… tentu saja. Dan ini siapa?

 

Evaleen melihat ke arah Jaksa Ryu (26) yang langsung mengeluarkan kartu identitas anggota kejaksaan miliknya.

 

JAKSA RYU

Perkenalkan, saya Ryu. Jaksa yang bertugas dalam kasus ini, turut berduka cita atas kepulangan salah satu keluarga anda dan maaf kemarin tidak datang untuk penyelidikan awal.

EVALEEN

Oh..iya trimakasih sudah datang. Saya Evaleen pemilik Laputa.

JAKSA RYU

Mohon kerja samanya Evaleen.

EVALEEN

Tentu. Silahkan masuk, lewat sini.

 

Mereka berjabat tangan. Evaleen memandu mereka menuju kamar mandi dimana police line masih mengitarinya.

4.     INT. KAMAR MANDI. PAGI. 2017

Ketiganya mengikuti Evaleen, berhenti di depan kamar mandi lalu mengenakan plastik pada sepatu dan sarung tangan. Evaleen tetap berdiri di pintu saat ketiganya masuk untuk mengitari ruangan kecil itu.

 

JAKSA RYU

Bagaimana hasil yang dikirimkan oleh team forensic?

DETEKTIF 1

Tidak ada yang mencurigakan dalam kasus ini, jika kita visualkan, maka Anita akan berdiri disini lalu terpeleset karna sabun yang tergeletak di lantai, kepalanya membentur lantai, mengakibatkan pendarahan internal dan kehilangan kesadaran hingga berakhir tewas.

JAKSA RYU

Berapa jam perkiraan tubuhnya tidak ditemukan disini?

DETEKTIF 2

Kalau dilihat dari kondisi luarnya sekitar 3 sampai 4 jam, maka dari itu menyebabkan kematian, karna tidak ada yang menemukannya.

JAKSA RYU

Sebentar (BEAT) dilihat dari kondisi luar? Bagaimana dengan hasil otopsinya?

DETEKTIF 2

Kami tidak punya, pihak keluarga tidak mengizinkan jasadnya diotopsi.

DETEKTIF 1

Menurut Evaleen itu adalah keinginan dari mendiang.

JAKSA RYU

Hah?! Maksudnya keinginan mendiang?

DETEKTIF 1

Saat akan menjadi anggota Laputa, ada sebuah berkas yang salah satu isinya adalah pernyataan jika terjadi sesuatu pada diri mereka, pihak Laputa harus memulangkan mereka ke orangtuanya atau menjadi keluarga tetap Laputa, lalu apa diizinkan untuk pompa jantung, operasi bayi bila ia punya bayi, dan yang terakhir adalah otopsi.

DETEKTIF 2

Dan di dalam berkas yang diisi oleh Anita, tidak ada perizinan untuk membedah tubuhnya saat ia kecelakaan atau apapun itu.

 

Jaksa Ryu menghembuskan nafas berat, lalu berdiri menghampiri Evaleen yang masih berdiri di tempatnya.

 

JAKSA RYU

Apa ada kamera cctv disini?

EVALEEN

Tentu ada.

JAKSA RYU

Dimana itu? Mengarah kemana?

EVALEEN

Di teras, mengarah ke gerbang, tentunya mengawasi siapa saja yang keluar masuk Laputa.

JAKSA RYU

Boleh kami melihatnya?

EVALEEN

Tentu saja, silahkan lewat sini.

 

5.     INT. KAMAR EVALEEN. PAGI. 2017

Evaleen mengantarkan Detektif dan Jaksa Ryu ke kamarnya, Evaleen memutar rekaman vidio dari kamera cctv pada hari kemarin. Jaksa Ryu memperhatikan vidio tersebut, wajahnya terlihat serius. Detektif 1 yang bertubuh lebih besar dari rekannya ikut menonton vidio tersebut sementara Detektif 2 masih mengitari kamar mandi. Jaksa Ryu kemudian menghela nafas tertahan, wajahnya terlihat kecewa. Tidak ada satupun orang yang melintas melewati kamera itu.

 

JAKSA RYU

Apa ada kamera lainnya? Yang mengarah ke dalam contohnya.

EVALEEN

Tidak ada, Laputa menerapkan system percaya pada keluarga maka dari itu tak pernah ada cctv di sini.

 

Jaksa Ryu menggigit kukunya, berjalan keluar ruangan, diikuti oleh Detektif 1 dan Evaleen.

6.     EXT. TERAS LAPUTA. PAGI. 2017

Detektif 2 sudah menunggu di teras Laputa saat Detektif 1 dan jaksa keluar diantar oleh Evaleen.

 

DETEKTIF 2

Apa ada petunjuk?

DETEKTIF 1

Tidak ada, sepertinya memang kecelakaan biasa.

 

Raut wajah Jaksa Ryu masih terlihat gelisah, kegiatan menggigit kukunya belum berhenti, membuat Detektif 2 mengirim signal pertanyaan pada rekannya namun begitu pula dengan Detektif 1 yang tidak tahu ada apa dengan Jaksa Ryu. Kedua Detektif itu membungkukkan badan isyarat berpamitan pada Evaleen yang balas membungkuk. Ketiganya kembali ke mobil, Evaleen masuk ke rumah sebelum mobil itu pergi.

7.     INT. RUANG TAMU LAPUTA. PAGI. 2017

Rwbel keluar dari kamar Div, membawa nampan sisa sarapan Div. berpapasan dengan Evaleen di ruang tamu.

 

EVALEEN

Bagaimana keadaannya?

RWBEL

Sekarang dia sedang tidur, sejak semalam terjaga tak mau mendengarkanku, menjelang pagi baru mau menegurku, mengatakan ia lapar, lucu sekali bukan?

 

    Evaleen dan Rwbel terkekeh pelan

 

RWBEL

Tadi ada tamu? Siapa?

EVALEEN

Iya, Detektif dan jaksa mampir melihat TKP.

RWBEL

Lalu apa ada hasil?

EVALEEN

Sepertinya kasus ini akan segera ditutup dengan keterangan kecelakaan di kamar mandi.

 

    Evaleen menghembuskan nafas kecewa.

 

EVALEEN (CON’T)

Lalu? Apa ada lagi yang dikatakanya Div?

RWBEL

Tidak ada, setelah dia makan, aku membiarkannya tidur, hanya membelai puncak kepalanya hingga rasaku dia sudah terlelap.

 

    Evaleen tersenyum mendengar pernyataan Rwbel, menepuk pelan bahu Rwbel lalu pergi. Begitu juga dengan Rwbel yang berjalan pelan ke dapur membawa nampan.

8.     EXT. TAMAN LAPUTA. MALAM. 2017

Rwbel duduk di salah satu kursi taman yang tepat menghadap jendela kamar Div. Tangannya meraba permukaan buku, satu persatu kata, kalimat pada halaman, ia membaca dengan jemarinya. Lampu taman menyala warna warni, menciptakan lukisan indah akan Rwbel dimata Div yang diam-diam memperhatikan dari kamarnya. Sesekali Rwbel terlihat menguap, dan tiba-tiba terkantuk hingga hampir tumbang dari posisi duduknya. Div tertawa melihatnya. Rwbel menutup bukunya, menghirup nafas dalam, menghirup udara sebanyak-banyaknya. “The Missing” judul novel yang sedari tadi dibaca Rwbel. Terlihat Rwbel berdiri merenggangkan tubuhnya lalu beranjak pergi masuk ke rumah utama di laputa. Div terkekeh melihat tingkah Rwbel.

 

DIV (V.O)

Kamu selalu menarik Rubby (persamaan kata Rwbel)

 

Dari sudut taman lainnya, seorang nenek menahan nafasnya, air mata mengalir tanpa suara, nenek itu menatap tajam ke arah Rwbel sampai ia hilang di balik pintu rumah utama.

9.     INT. DAPUR LAPUTA. PAGI. 2017

Establish suasana pagi di Laputa.

 

KIM

AAAAAAAA!!!!!

 

Suara teriakan Kim kembali membuat semua penghuni Laputa berlari ke arahnya, kali ini dari dapur Laputa. Kemudian puluhan teriakan baik yang tertahan maupun tidak memenuhi Laputa. Nenek berumur 65 tahun tergeletak di lantai dengan tubuh membiru dan kaku, matanya terbuka, tubuhnya sempurna berbaring di lantai, tak jauh dari tempat nenek terbaring, sebuah kulit pisang berserakan dekat tongsampah. Div keluar dari kamarnya, berusaha berdiri tegak, raut wajahnya terlihat tak karuan, keringat mengalir di pelipisnya, perlahan menembus kerumunan, melihat tubuh kaku nenek lalu tersungkur kembali menekuk lututnya dan mulai menggigiti kukunya. Evaleen segera merengkuh tubuh Div membawanya kembali ke kamar. Tak lama kemudian suara sirine ambulans terderngar berhenti di pelataran Laputa. Team forensic beserta dua Detektif dan Jaksa Ryu datang setelahnya. Police line kembali dipasang. Semua penghuni Laputa memenuhi ruang makan dan ruang tamu, raut wajah ketakutan terlihat di wajah mereka.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar