Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rayuan Maut Pulau Kelabu
Suka
Favorit
Bagikan
3. Anak Kecil

1.     EXT. HUTAN – MALAM

Gelap gulita dan terdapat suara burung hantu.

AQILLA

Sumpah gua takut, itu suara apa.

WIRA

Itu cuma suara burung hantu.

YASSER

Sumpah ini seru, rasanya kaya jurit malam waktu kita camping dulu.

AQILLA

Ih apaan si. Itumah enak ramai-ramai. Lah sekarang kita? Cuma bertiga.

Aqilla menggandeng Wira dan Yasser. Setelah berjalan sejuah 15 meter, tiba-tiba terlihat perkampungan yang ramai.

YASSER

Eh liat, ada desa di sana.

WIRA

Nahkan ada, ayo kita kesana. Lumayan bisa cari tempat istirahat.

2.     EXT. DESA GAIB – MALAM

Terlihat transaksi jual-beli di pasar, anak-anak bermain dan petani yang membawa cangkul.

WIRA

Akhirnya, ada tempat untuk beristirahat.

YASSER

Iya nih, udah cape gua.

WIRA

Bentar ya, gua coba tanya salah satu warga dulu.

AQILLA

Eh jangan, kita balik yuk. Gua rasa ada yang ga beres di desa ini.

WIRA

Kita kesini untuk cari penginapan kan? Masa iya udah ketemu, mau balik ke mobil.

YASSER

Iya udah gapapa Qil, biar Wira aja yang nanya, lu tunggu disini aja sama gua.

Wira pergi menghampiri ibu yang tengah membawa anaknya. Aqilla menunggu dengan Yasser, Aqilla menatap bingung sekelilingnya.

AQILLA

Lu ngerasa ada yang aneh ga si? Ini tengah malam loh, kok ramai banget.

YASSER

Ya mungkin kehidupan mereka emang didominasi malam kali. Udah ah ga usah berfikiran yang engga-engga.

Tiba-tiba lewat sekelompok orang di depannya dengan membawa keranda yang kainnya usang serta bunga melati layu bercampur darah.

AQILLA

Siapa yang dikubur malam-malam gini?

Yasser tidak mendengarkan ucapan Aqilla. Semua orang yang membawa keranda terlihat pucat dan melihat ke arah Aqilla. Aqilla kaku tidak bisa menengok atau berbicara.

AQILLA (V.O)

Tuhan tolong aku, tolong selamatkan diriku.

Tiba-tiba tangan Aqilla disentuh.

AQILLA

Siapa sih?

Aqilla menengok ke arah anak kecil di sampingnya.

AQILLA

Hei, kamu ngapain disini?

Anak kecil itu diam dan menarik tangan Aqilla.

AQILLA

Kamu mau ajak aku kemana? Yasser, gimana ini.

YASSER

Eh sebentar dulu. Wira masih disana.

AQILLA

Sebentar sayang, sakit tangan kaka. Sebentar ya.

YASSER

Wira, sini cepet!

Wira kembali dan mereka mengikuti anak kecil.

WIRA

Siapa si itu?

YASSER

Gatau.

WIRA

Terus kita mau dibawa kemana?

YASSER

Udah, ikutin aja dulu.

Tiba-tiba anak kecil berhenti disebuah rumah dan melepas tangan Aqilla. 

3.     EXT. HALAMAN RUMAH HANTU – MALAM

Anak kecil masuk ke rumah dan keluar bersama ibunya.

WIRA

Loh, ibu tadi?

WANITA PARUH BAYA

Sini nak, istirahat dulu di rumah ibu.

Mereka bertigapun masuk ke dalam rumah.

4.     INT. RUANG TAMU RUMAH HANTU – MALAM

Ruang tamu terlihat lembab dengan bangku merah kusam dan meja kayu yang sudah lapuk.

WANITA PARUH BAYA

Ini kamar untuk yang cewe, itu untuk yang cowo.

AQILLA

(berbisik)

Gua gamau kepisah sama kalian.

WIRA

Ya masa satu kamar.

AQILLA

Bodo, pokoknya gamau!

WIRA

Yaudah iya iya.

AQILLA

Gapapa bu kami butuh satu kamar saja kok.

WANITA PARUH BAYA

Baiklah, kamar yang ini saja.

WIRA

Terima kasih bu.

WANITA PARUH BAYA

Selamat beristirahat.

Ibu dan anaknya masuk ke kamar mereka. Wira, Yasser dan Aqilla masuk ke kamar lain.

5.     INT. KAMAR RUMAH HANTU – MALAM

Aqilla merapikan alas tidur.

AQILLA

Kalian ngerasa ada yang aneh ga si?

YASSER

Aneh apalagi?

AQILLA

Masa ibu dan anak kecil tadi mukanya pucat banget, matanya layu pula.

WIRA

Huss, ga baik bicarain orang lain. Masih mending mereka ngasih kita tempat istirahat.

AQILLA

Ih tapi bener, apalagi tadi. Masa gua liat orang-orang mau pergi nguburin mayat jam segini.

YASSER

Apaan, gua ga liat apa-apa kok. Imajinasi lu aja kali.

AQILLA

Ih seriusan.

WIRA

Yaudah mending kita sekarang istirahat, ini udah hampir pagi. Siapin tenaga kalian buat ngelanjutin perjalanan besok.

AQILLA

Yaudah iya.

Wira, Aqilla dan Yasser tidur dengan Aqilla dipinggir.

6.     EXT. HUTAN – PAGI

Aqilla terbangun dan langsung kaget melihat daun kering disekitarnya.

AQILLA

Wira… Yasser… bangun!

Aqilla menepuk badan Wira dan Yasser bergantian.

AQILLA

Hey ayo bangun! Kenapa kita ada disini?

YASSER

(terkejut)

Duh, apa si pagi-pagi. Ya ampun! Kenapa kita tidur di tanah?

AQILLA

Wir, bangun Wir!

WIRA

Ada apa si?

Wira dan Yasser bangun dan kaget. Mereka saling pandang dengan muka bingung. Aqilla menatap sekitar tidak ada satupun rumah.

YASSER

Kita ada dimana ini?

Tiba-tiba datanglah seorang nenek tua dengan memakai tongkat.

SI NYAI HITAM

Hey anak muda. Mau apa kalian disini?

AQILLA

Gatau nek, semalam kami lihat disini ada sebuah desa. Lalu kami ditawarkan untuk bermalam. Sekarang justru lenyap semuanya.

SI NYAI HITAM

(tersenyum)

Ayo, ikut ke rumah nenek.

YASSER

(berbisik)

Yakin nih gapapa? Ga kaya semalam lagi nih?

WIRA

Yaudah ayo coba aja. Siapa tau nenek ini tau jalan keluar.

AQILLA

Yaudah ayo.

Mereka mengikuti nenek menuju rumahnya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar