Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Skenario ini di dominasi look pictures yang gelap, deep, dan penuh penderitaan pada tokoh utamanya.
Berlatar di sebuah kota padat penduduk abad 20an, sebut saja sebuah kota di Indonesia.
-
Film ini memiliki dua latar waktu yang berbeda namun saling berkaitan, dimana tokoh utamanya yaitu “Yope” pada usia 6 sampai 8 tahun: (35% digambarkan) dan pada saat ia berusia 28 tahunan: (65% digambarkan)dimana pada abad 20 ini perkembangan teknologi, media informasi dan komunikasi berkembang begitu pesat. Namun masih meninggalkan problem sosial dan lingkungan seperti pengangguran yang merajalela, kesenjangan sosial, angka kriminal yang semakin tinggi, cuaca yang semakin tak bisa ditebak dan sejumlah problem sosial, lingkungan lainnya.
1 INT. RUMAH YOPE - LORONG PINTU RUMAH - MORNING (MENDUNG)-(FLAHSBACK TIME)
Ibu yope yaitu Rose Marliana (40’s) adalah seorang pengantar koran. Setiap pagi ia mengantar koran dari pelosok kota hingga pusat kota dengan menggunakan gerobak kayu tarik dua roda dan ditemani yope kecil (8’s) saat libur sekolahnya.
Dilorong rumah pintu keluar.
Rose berlutut mengikatkan tali sepatu Yope kecil. Disamping sepatu terlihat koran menumpuk siap untuk diantar. Rose tersenyum memandang Yope kecil, mengusap rambutnya, mengambil koran kemudian berdiri menggandeng tangan Yope kecil. Rose membuka pintu dan keluar rumah.
CUT TO:
2 EXT. DEPAN RUMAH - CONTINUOUS
Rose menutup pintu. Terlihat rumahnya berada di pinggir jalan raya. (Rumah Rose berada di pelosok kota)
Rose memasukan koran ke gerobak lalu menaikan Yope kecil ke gerobak.
Selain mengantar koran, hari ini juga adalah hari Rose untuk memenuhi undangan penyidikan terkait dugaan pelaku kasus pengeboman gedung kejaksaan di kantor polisi pusat kota.
Rose memandang langit. Dengan wool hooded coat hitam, baret hitam dan syal merah melingkar dilehernya Rose berjalan menarik gerobak.
3 EXT. PERJALANAN MENUJU KANTOR POLISI - CONTINUOUS
Sesekali dalam perjalannya, Rose melempar koran dari rumah kerumah.
Rose dan Yope kecil berjalan melewati sudut kota yang terkesan tidak layak huni :
1. Sampah berserakan
2. Genangan air yang ada di hampir sepanjang jalan
3. Anjing-anjing liar yang sedang mengais makanan di pembuangan sampah
4. Pengangguran yang sedang merokok dan bermain catur didepan ruko
5. Tembok-tembok yang penuh mural
4 EXT. PERBATASAN PUSAT KOTA - AFTERNOON (MENDUNG) - CONTINUOUS
Rose dan Yope kecil sampai diperbatasan antara pelosok kota dan pusat kota. Terlihat cukup signifikan perbedaan kondisi lingkungannya dimana kondisi pusat kota lebih baik dan jauh lebih bersih.
Rose dan Yope kecil menuju toko es krim yang tempatnya berada tepat didepan kantor polisi lantai tiga berhalaman luas (keduanya dipisahkan jalan raya, trotoar, dan tiang bollard depan kantor polisi)
5 EXT. TOKO ESKRIM - DEPAN PINTU MASUK - CONTINUOUS
Rose menurunkan Yope kecil dari gerobak. Menggandeng tangan Yope kecil lalu masuk.
FOLLOW TO:
6 INT. TOKO ESKRIM - CONTINUOUS
Rose berlutut memandang Yope kecil.
ROSE
YOPE KECIL
(beat)
ROSE
Rose menaikan Yope kecil ke kursi meja bar pelayan. Rose mencium Yope kemudian melangkah keluar.
Mata yope mengikuti langkah Rose.
Rose keluar dari toko es krim. Didepan pintu kaca toko es krim Rose berhenti. Memberi senyuman dan lambaian tangan pada Yope kecil. Yope kecil membalas dengan lambaian tangan tanpa ekspresi.
CUT TO:
7 INT. TOKO ESKRIM - CONTINUOUS
Pelayan memberikan dua es krim. Yope kecil menengok jam dinding.
Kamera follow dari tengokan Yope menuju jam dinding. (continuous) Timelapse jam dinding dari pukul 14:03 sampai pukul 17:23. (continuous) bunyi Yope kecil memainkan lonceng pesanan. (continuous) kamera kembali kearah Yope kecil.
Dua es krim pesanan Yope kecil tidak dimakan dan telah mencair. Terlihat Yope kecil menyandarkan kepalanya pada meja sambil memainkan lonceng pesanan dengan tempo lambat.
Ting.... Ting.... Ting....
BRUKKKK!!!! (suara orang jatuh)
ORANG-ORANG DILUAR (O.S.)
Yope kecil menengok kebelakang.
(FLASHBACK END.)
CUT TO BLACK.
TITLE : MYOVM