Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. PULANG KE — MADURA
Hari kedua ini kami pulang ke Madura. Tetapi bis mini nya tidak mengantarkan sampai Madura hanya sampai di Perak saja ( pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ). Selebihnya naik kapal menuju Madura dan dari Pelabuhan Kamal Rara di jemput oleh adeknya. Tapi sebelum pulang kami masih ada di villa berbenah barang - barang di masukkan ke dalam tas. Dan juga Rara sempat lihat film di laptopnya temannya film Air Terjun Pengantin.
Serem banget filmnya tapi seru karena nimbrung gitu kan bareng temen lainnya yang lihat. Saat itu yang ikutan liat film gengnya Alfu, terus yang cowok Reo, dan Rara. Lainnya entah sibuk karepnya dewe.
Setelah nonton filmnya selesai barulah kami semua turun ke bawah ( halaman depan Villa ) berkumpul disana semua menanti bis datang sambil foto - foto bersama.
Pas lagi ngumpul gini si Alfi cerita kejadian tadi malam yang ia alami ke anak IPA 4 yang ikut rekreasi ini. Rara pun juga ikutan mendengarkan apa yang terjadi tadi malam sampai di adakan membaca Yasin bersama.
Gini ceritanya!!!!.
Waktu si Alfi ke dapur mau masak Pop mie ehh tiba - tiba badannya terasa berat seperti ada yang gendong ke punggungnya itu. Terus dilihat ada bayangan seorang nenek berambut panjang dan juga ada anak kecil, katanya sih itu hantunya nenek dan anak kecil. Ihhh....serem deh jadi merinding semua bulu kuduk ini.
Dan bis yang dinantikan pun datang. Satu persatu kami masuk kedalam bis. Kali ini Rara duduk di tengah bukan di belakang lagi. Sepanjang perjalanan Rara melihat ke arah jalan ( persawahan, pegunungan yang menjulang sambil mengingat kejadian yang terjadi selama rekreasi ini ). Dan di dalam bis pun suasana tampak sepi biasanya kan rame dengan obrolan - obrolan itu. Kayaknya mereka pada lelah buktinya diam - diam saja. Ada juga sih yang memejamkan matanya entah hanya sekedar memejamkan mata atau memang tertidur beneran.
I don't Care!!!!!.
Sebenarnya Rara juga begitu ngantuk apalagi gegara kejadian tadi malam yang di alami oleh temennya dan juga dirinya sendiri di ganggu hantu si penunggu villa.
Namun Rara tak bisa tidur ia takut nanti ada yang motoin atau yang ngejailin dia selagi tidur. Ya udah deh sok kuatin mata supaya nggak sampai tertidur mengalihkan pandangan ke arah jalan saja. Oh iya sampai di masjid Ceng Ho ( Pandaan ) bis kami berhenti ( kami makan siang di warung makan dekat dengan masjid Cheng Ho yang terkenal ituloh. Arsitektur bangunannya mirip seperti klenteng tapi ini masjid ( warnanya akulturasi dari campuran warna merah yang lebih dominan, hijau dan coklat ). Setelah makan siang disitu kami sholat dhuhurnya di masjid ini. Suasananya adem sekali.
Waktu itu Rara makan nasi goreng lainnya makan bakso.
Kalau di luar Madura Rara nggak berani beli bakso apalagi di daerah situ takutnya dagingnya bukan daging sapi utuh ( di campur dengan babi ). Seperti di berita tv itu. Dari baunya saja ya udah berbeda banget dengan bakso pada umumnya. Beda aja gitu bau dan aromanya yang membuat Rara ragu untuk beli bakso di warung situ.
Jadi Rara lebih memilih makan nasi goreng aja lebih aman.
Setelah selesai makan siang dan sholat Dhuhur di masjid Ceng Ho ini kami melanjutkan perjalanan pulang ke Madura.
Sampai di Surabaya sore sekitar jam 4 an deh. Setelah sampai di Pelabuhan Perak Surabaya, kami berjalan ke dermaga menanti kapal datang. Tak lama kemudian kapal pun sandar kami pun berjalan ke arah kapal dan memasuki area kapal dan duduk di kursi penumpang yang berada di lantai 2.
Selama di perjalanan Rara melihat ke arah senja yang memantulkan bayangannya ke laut. Wahhh begitu bagus bayangan senja tersebut coba dulu punya hp bagus dan sosmed seperti sekarang udah Rara abadikan momen sebagus itu.
Rara suka banget sama pemandangan senja. Karena bagi dia senja memiliki energi positif dan juga menampilkan gambaran yang indah di setiap ruang cakupannya. Ya intinya bagus dan indah untuk di pandang. Entah mengapa mata ini begitu takjub dan tak ingin berpaling melihat ke yang lainnya jika melihat senja ini. Seperti memiliki daya tarik yang kuat bagi yang melihatnya.
Sampai di Pelabuhan Kamal, udah masuk waktu Maghrib dan semakin gelap.
Dan tak terasa itulah momen terakhir Rara bersama teman sekolahnya itu. Dan waktu pun terus bergulir.
Mencari jalannya masing - masing ada yang kuliah, ada yang kerja, bahkan ada yang menikah.