1.INT. CAFÉ – MALAM
Cast : Hani, Bayu, figuran
Malam hari, Hani bertemu Bayu di sebuah Cafe. Mereka duduk di kursi dekat kaca depan cafe. Wajah Hani dan Bayu terlihat kaku dan sama sekali tidak terlihat santai. Bayu menanyakan keinginan Hani dipertemuan kali ini.
Bayu
Jadi menurut kamu, sebaiknya kita gimana Han?
Hani tidak langsung menjawab pertanyaan Bayu. Ia terdiam sejenak. Setelah menarik nafas panjang. Hani menjawab pertanyaan Bayu dengan penuh keyakinan.
Hani
Hubungan kita sudah nggak nyaman Bay. Kita putus aja ya.
Bayu terdiam. Ia berusahan berusaha untuk tenang.
Bayu
Kamu minta putus setelah 5 tahun kita pacaran?.
Hani
Iya Bay.
Mereka kembali diam. Setelah menarik nafas panjang Bayu pun menjawab keinginan Hani.
Bayu
Kalo itu mau kamu. Ok kita putus.
Dengan wajah santai Hani berdiri dari kursinya. Kemudian Hani mengulurkan tangannya, mengajak Bayu untuk berjabat tangan. Bayu pun berdiri untuk menerima ajakan jabat tangan dari Hani.
Hani
Terima kasih Bay.
Bayu terdiam tidak membalas ucapan terima kasih dari Hani. Lalu Hani pun meninggalkan Bayu yang masih tetap terdiam sambil.
2.EXT.DEPAN CAFÉ – MALAM
Cast : Hani, Pice
begitu keluar dari café, Hani langsung masuk ke dalam sebuah mobil jeep yang telah menunggunya. Setelah itu mobil Jeep yang dinaiki oleh Hani berjalan menjauhi Cafe.
3.EXT.DEPAN CAFÉ – MALAM
Cast : Bayu, figuran
Bayu pun keluar dari dalam cafe setalh mobil jeep menjauh. Bayu berjalan menuju mobil berwarna hitam yang terparkir tidak jauh dari depan cafe. Sambil berjalan Bayu memperhatikan Mobil Jeep yang dinaiki sudah berada di kejauhan. Lalu Bayu masuk ke dalam mobil hitamnya dan menjalankan mobilnya meninggalkan area depan Cafe.
4.EXT.JALAN RAYA.MOBIL PICE – MALAM
Cast : Hani, Pice
Di dalam mobil Jeep, Hani bersama seorang pria bernama Pice. Sambil mengendarai mobilnya, Pice memperhatikan Hani yang terlihat sedang sedih. Lalu Pice bertanya kepada Hani.
Pice
Kamu sedih Han?
Mendengar pertanyaan Pice, Hani berusaha menenangkan dirinya.
Hani
Enggak kok.
Pice pun menatap Hani beberapa saat.
Pice
Kalau kamu menyesal, kamu masih bisa batalin keputusan kamu Han. Aku antar kamu ke café tadi. Mudah mudahan Bayu masih ada di sana.
Lalu Hani menatap Pice yang sedang mengendarai mobil Jeep nya.
Hani
Enggak Ce. Aku nggak menyesal kok. Aku sudah putusin dia.
Kemudian HP yang sedang Hani genggam didekatkan kepada Pice.
Hani
Nih aku rekam. Denger ya.
Bayu
Nggak usah Han. Aku percaya.
Tetapi Hani tetap memperdengarkan rekaman di HP nya.
(rekaman percakapan Hani dan Bayu)
Pice tersenyum mendengar rekaman percakapan dari HP nya hani.
Pice
Terus hubungan kita gimana ?
Dengan tersenyum Hani menjawab.
Hani
Maunya kamu gimana ?
Pice pun tersenyum dan menjawab pertanyaan Hani.
Pice
Aku mau jadi pacar kamu.
Keduanya pun tersenyum. Lalu Hani membalas apa yang dikatakan oleh Pice
Hani
Okeh. Deal kita jadian.
Pice
Kayak bisnis aja. Deal deal an.
Dan Hani kembali tersenyum.
Hani
Sekalian kan.
Pice
Kalau gitu sekalian kamu kasih tau partner bisnis kamu Bobby sama Tania ya. Aku ikut invest di perusahaan kalian Aura Skin Care.
Hani
Iya. Besok aku meeting sama mereka kok.
5.EXT.DEPAN KANTOR AURA – PAGI
Cast : Hani
Keesokan paginya, Hani terlihat keluar dari dalam mobilnya dan berjalan menuju pintu masuk sebuah rumah kantor. Di atas pintu masuk rumah kantor tersebut ada sign board bertuliskan “AURA SKIN CARE”.
6.INT.KANTOR AURA.RUANG KARYAWAN – PAGI
Cast : Hani, Nur, Siti,
Di dalam ruang karyawan Kantor Aura Skin Care, Hani menghampiri meja kerja staff nya, Siti dan Nur.
Hani
Pagi
Nur & Siti
(hampir bersamaan)
Pagi Bu.
Lalu Hani berdiri sebentar di dekat meja Siti dan Nur.
Hani
Nur, kamu sudah order botol belum?
Nur
Sudah Bu.
Hani
Oke.
Nur
Tapi harga botol untuk invoice berikutnya naik BU..
Hani
Naik berapa lagi Nur ?
Nur
Naik 1000 rupiah. Jadi 3000 bu.
Siti
Harga filling juga naik 300 rupiah per botol bu. Mulai batch berikutnya.
Hani
Pak Bobby sudah tau ?
Siti
Sudah Bu.
Hani
Iya deh. Saya meeting dulu ya.
Siti
Iya Bu
Nur
Iya Bu.
Kemudian Hani berjalan menuju ruang meeting berdinding kaca transparan yang berada di sisi rang karyawan. Di dalam ruang meeting sudah ada Tania & Bobby yang sedang menunggu kehadiran Hani.
7.INT.KANTOR AURA.RUANG MEETING – PAGI
Cast : Hani, Tania, Boby
Di dalam ruang meeting Hani berdiri di depan Tania & Boby. Dengan menggunakan slide presentasi, Hani menjelaskan kondisi perusahaan Aura Skin Care milik mereka bertiga. Hani memperlihatkan grafik bisnis Aura Skin Care selama 3 tahun, dari awal perusahaan berdiri hingga saat ini.
Hani
2 tahun berturut turut penjualan Aura Skin Care mengalami peningkatan. Naik terus. Di tahun ke 2, kita mulai membuka beberapa gudang distribusi di beberapa area. Kita juga me rekrut lebih banyak karyawan. Di tahun ke 3, penjualan Aura mulai mendatar. Uang yang masuk nggak meningkat. Sementara, biaya operasional perusahaan sudah terlanjur tinggi. Biaya produksi juga terus naik. harga bahan baku naik, biaya pengolahan dari pabrik naik. Packaging juga naik. Kita mau naikin harga jual Aura, nggak bisa. Sekarang ini harga jual Aura Skin Care sudah lebih tinggi dari harga jual produk kompetitor. Kalau kita naikin lagi, Volume penjualn pasti turun.
Sesaat Hani diam sambil mengamati respon wajah Boby dan Tania.
Hani
Gimana ?
Boby terlihat mulai berpikir.
Boby
Kalo terus begini, gimana Han ?
Hani
Yang pertama bisa kita lakukan, pengurangan jumlah karyawan. Tapi tetap aja Aura Skin Care nggak bisa berkembang. Kalau kita cuma bertahan. paling lama kita bisa bertahan 2 tahun. habis itu tutup.
Tania
Waduh.
Boby
Trus solusinya apa Han ?
Hani
Ya penjualannya harus dinaikin, diperbanyak Bob. Nggak ada cara lain.
Duduk Tania terlihat mulai tidak tenang.
Tania
Trus cara perbanyak penjualannya gimana? Biaya buat promosi aja sudah nggak ada. Sekarang ini kita cuma ngiklan di sosial media.
Hani
Ya kita harus promosi lagi. Bila perlu promosinya lebih ekstrim. Bagi bagi produk. Bikin iklan lebih banyak lagi. Aura Skin Care harus bisa dijual di toko toko offline seperti mini mart, beauty shop, drug stor. Mini mart itu ada di hampir semua jalan jalan yang ada di seluruh Indonesia.
Boby dan Tania terlihat serius.
Tania
Semuanya kan butuh biaya besar Han. Kalau kita mau jual Aura di mini mart, berarti kita harus naikin jumlah produksi. Uangnya dari mana ?
Boby
Apalagi lu bilang promosi ekstrim bagi bagi produk. Uang lagi tuh. Itukan artinya kita bakar duit Han. Duit yang mau dibakar juga nggak ada.
Mendengar komen dari rekan rekannya Hani tersenyum
Hani
Berarti kita butuh tambahan modal kan. Butuh tambahan dana. Kita emang harus bakar duit Bob. Tapi terukur. Supaya lebih banyak orang yang bisa ngerasain produk Aura. Produk Aura harus tersebar ke seluruh Indonesia. Kalo perlu sampai luar negri.
Kamudian semuanya terdiam. Hani pun mengambil kesempatan untuk meminum air yang ada di depannya.
Boby
Apa kita harus cari pinjeman Han ? Mungkin pinjam ke Bank?
Tania
Wah gua nggak setuju. Bakal pusing Bob. Untung belum ada, kita sudah harus bayar angsuran sama bunganya. Jaminannya juga dari mana? Rumah elu dijadiin jamninan mau Bob?
Mendengar perkataan Tania, Boby protes.
Boby
Gila lu. Enak aja. Kalo rumah gua disita, gua sama bini gua tinggal dimana?
Kemudian Tania melihat ke arah Hani.
Tania
Emangnya kita butuh dana berapa banyak sih Han ?
Hani
Ini gua dapet datanya dari elu ya Bob. Hitung hitungan gua nih, kita butuh dana 50 M.
Boby dan Tania terlihat kaget.
Boby
Gila!! banyak amat.
Kemudian terlihat bibir Boby menghitung.
Boby
Hampir 20 kali lipat modal awal kita Han ?
Lagi lagi Hani tersenyum.
Hani
Emang.. Kalo kita bener bener mau maju dan erkembang, modalnya emang besar. Kalo modalnya kecil, ya kayak gini gini aja. Kapan kita bisa maju ? Kapan kita bisa dikenal orang ?
Boby dan Tania terdiam sesaat.
Boby
Gimana cara dapetin uang nya Han ? Keinginan kan harus realistis.
Hani
Sebenernya gua udah punya solusi. Mudah mudahan kalian setuju.
Tania pun terlihat penasaran.
Tania
Apa Han ?
8.INT.KANTOR AURA.RUANG KARYAWAN – PAGI
Cast : Karyawan Nur Siti, Hani, Tania, Bobby
Dari ruang karyawan, Siti dan Nur dapat melihat apa yang sedang terjadi di dalam ruang meeting.
Siti
Nur. Sepertinya boss boss sedang pusing. Nggak ada duit kali ya.
Nur
Emang elu Ti. Nggak ada duit.
Dengan wajah cemberut Siti membalas.
Siti
Bukan gua aja kali Nur. Kita semua lah.. Tengah bulan makannya udah ngirit.
9.INT.KANTOR AURA.RUANG MEETING – PAGI
Cast : Hani, Tania, Bobby
Sambil duduk santai Hani menjawab pertanyaa Tania.
Hani
Pacar baru gua Pice mau ikut investasi di perusahaan kita. Kalau kita terima, dia akan jadi salah satu pemilik Aura Skin Care
Boby lagi lagi terlihat kaget.
Boby
Lu putus sama Bayu Han? Lu yang putusin ya?
Hani
Bayu lebih mentingin investasinya di pasar saham dari pada gua Bob. Ketemu aja sudah jarang. Waktu gua cerita masalah Aura, dia cuek aja. Trus ketemulah gua sama Pice. Pas gua ngomongin masalah Aura, dia langsung minat untuk invest.
Kemudian wajah Hani berubah dari serius menjadi tersenyum
Hani
(lanjutan)
Dia juga bilang kalau dia suka sama gua. Ya udah gua jadiin aja sekalian.
Tania
Gila lu Han. Dia mau invest asal lu terima cinta dia?
Hani
Enggak lah.. Nggak ada hubungannnya. Eggak gua pacarin juga dia tetep mau invest. Itu sih gua aja yang manfaatin.
Tania
Trus kalau gua sama Boby nggak setuju dia gabung gimana ?
Mendengar perkataan Tania, wajah Hani berubah menjadi serius.
Hani
2 tahun lagi perusahaan kita tutup. Aura tutup. Nggak punya uang lagi.
Kemudian semuanya kembali terdiam.
Hani
(lanjutan)
Dengan masuknya Pice ke perusahaan kita itu.. Kita bisa dapat tambahan modal 50 M tanpa harus pinjam ke bank. Nggak harus bayar angsuran, nggak pake tuh namanya bunga.
Boby terlihat penasaran.
Boby
Dia pasti minta saham pemilikan kan.
Hani
Ya iyalah.
Boby
Trus Pice pacar baru elu itu minta saham berapa persen ?
Tania terlihat ikut penasaran.
Tania
Iya. Berapa Han ?
Hani
Untuk investasi 50 M, dia mintanya 35 %.
Wajah Tania terlihat tidak setuju.
Tania
Kok 35%? Kan kita ber 4. Harus nya 25% dong.
Bobby
Iya bener Han.
Hani kembali menjelaskan dengan tenang.
Hani
Ini kata Pice. Ntar kalian bisa tanya langsung ke dia. Waktu awal buka, modal kita masing masing kan 5 M. Nah sekarang dia berani 50 M. Karena itu dia minta saham yang lebih besar.
Dengan emosi Tania langsung memotong.
Tania
Tapi kan pendirinya kita Han. Nilai perusahaan kita juga sudah bukan 15 M seperti modal kita dulu. Penjualn Aura setiap bulannya itu 1,5 M loh. Belum aset aset yang sudah kita beli.
Dengan sabar Hani mencoba menjelaskan kembali.
Hani
Jangan emosi Tan. Ada orang yang mau invest. Investornya punya permintaan. Dari kita ada keberatan. Kan tinggal diomongin. Pice juga bilang ke gua. Kalau ada yang keberatan bisa di omongin.
Kelihatannya Bobby punya solusi.
Bobby
Ya udah gini aja. Pice 22%, kita masing masing 26%. Menurut gua itu Fair.
Dengan muka serius, Tania menyela.
Tania
Iya bener. Gua setuju sama Bobby.
Dengan senyuman Hani memberi saran.
Hani
Gimana kalau kita ber 3 temuin dia. Kalian omongin deh keberatan sama keinginan kita. Mungkin dia setuju 22%. Lagian kalo ada investor, rumah kita aman. Gak akan jadi jaminan. Gimana?
Bobby
Oke.
Tania
Oke.