Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. LORONG SEKOLAH – DAY
Kamera fokus pada PAPAN MADING yang tertempel di dinding lorong koridor.
Murid-murid peserta ekskul Bahasa Jepang mengerumuni mading untuk melihat hasil ujian. Ada yang penasaran pada peringkat 1, ada pula yang langsung berusaha mencari namanya dari urutan paling bawah karena pesimis.
INSERT
Naira, Yoda, dan Deva berjalan keluar dari kelas mereka menuju mading.
EXT. LORONG SEKOLAH – DAY
Murid-murid yang mengerumuni mading menoleh pada arah datangnya Naira, Yoda, dan Deva.
SEMUANYA
Wahhh ini nih pemenangnya
(beat)
Sihiyyy yang mau ke Jepang
Naira, Yoda, dan Deva saling bertatapan kebingungan, mengangkat kedua bahu mereka. Mereka berlari menuju mading.
Fokus pada jari telunjuk Naira yang menunjuk nama “DINDA ANAIRA” pada peringkat 1. Wajahnya sumringah.
Jarinya kemudian bergerak turun hingga 2 baris kebawah. Wajahnya menjadi bingung.
Nama “HARDEVA” dan “SATRIA PRAYODA” berada dibawah namanya, namun labelnya juga peringkat 1.
Naira, Yoda, dan Deva saling menatap, senang bercampur kebingungan.
PAK ROBY (o.s)
Nunggu saya semua yo ini
NAIRA
Pak Roby!!
YODA
Pak, ini rangking 1 nya ada 3 orang?
NAIRA
Kita bertiga ke Jepang pak!?
Deva masih bengong didepan kertas hasil pengumuman di mading. Berusaha memahami kembali huruf per huruf yang tertulis.
PAK ROBY
Oke, tenang… tenang… Jadi…
(beat)
Jadi ini sebuah kejadian langka ya, posisi ranking 1 nya ada 3 orang dan nilainya sama semua.
YODA
Pak kita nggak saling nyontek kok pak sumpah!!
PAK ROBY
Ha ha iyoo… Tenang rek, saya tau kok
(beat)
Lagipula saya kan pegang rincian nilainya. Nilai kalian poinnya beda-beda kok tiap sesi.
(beat)
Cuman kebetulan… Setelah dijumlahkan, ternyata totalnya sama.
NAIRA
Jadi?
PAK ROBY
kalau seperti yang sudah kalian ketahui,
tiap tahunnya yang berangkat selalu 1 orang dari peringkat 1 kan
DEVA
tapi kali ini kita berangkat bertiga pak!?
PAK ROBY
mmm.. Gini Deva, Naira, dan Yoda, setelah perbincangan saya dengan kementrian, ternyata, peraturannya…
(Beat)
...tetap yang berangkat hanya 1
Semangat pada wajah Naira, Yoda, dan Deva menurun.
YODA
bakal ada tes lagi, Pak? Buat menentukan?
PAK ROBY
enggak. Jadi, tidak akan ada tes tambahan, susulan, maupun yang lainnya.
(beat)
jadi, dengan ini, saya akan mengumumkan didepan kalian langsung, siapa yang akan berangkat.
Naira, Yoda, dan Deva harap-harap cemas.
Murid-murid lainnya yang sudah jelas bukan ranking 1 juga ikut-ikutan cemas.
PAK ROBY
dengan segala pertimbangan yang telah dilakukan.
Berdasarkan absensi, keaktifan, dan faktor lainnya. Maka dengan ini saya mengumumkan.
Selamat, kepada Deva!
(Pak Roby menepuk pundak Deva)
Murid-murid lainnya turut senang dan heboh menyoraki Deva. Ada yang merangkulnya, ada yang menepuk-tangani nya, ada pula yang hanya langsung berlalu ketika sudah mendengar hasil pemenangnya.
DEVA
(mata berkaca-kaca)
PAK, BAPAK NGGAK BOHONG?
PAK ROBY
Enggak, Dev. Ini sudah benar keputusannya.
Selamat sekali lagi ya.
NAIRA
(loncat-loncat, menepuk tangani Deva)
Selamat Dev!
(Berbicara pada dirinya sendiri)
Doa mama manjur emang. Ga berangkat gue.
DEVA
(kepada Naira dan Yoda)
Yod, Nai, gue ngga enak, sumpah!
NAIRA
Udah, santaaii Dev, gapapa.
Lagian kalo gue yang kepilih juga gayakin gue diijinin berangkat sama mama. Ha ha
Yoda berusaha senyum.
Naira mengamati Yoda.
DEVA
Nai, Yod! Maafin gue ya. Kalian gapapa kan? Plis jangan benci gue ya!
YODA
(berusaha tersenyum)
gapapa Dev. Sukses sukses.
(menepuk-nepuk pundak Deva)
Kalo ketemu mbak mbak Akabe48, kabarin gue ya.
PAK ROBY
(kepada Deva)
Yasudah, habis ini susul bapak ya Dev di ruang guru.
Banyak yang perlu kita obrolin perihal persiapan keberangkatan kamu.
(mengecek ponselnya)
Ini bapak mau ada urusan dulu dengan Bu Vita.
DEVA
(menghapus air matanya)
Siap pak!
PAK ROBY
Tapi itu ingusnya dibersihin dulu ya sebelum masuk ruangan bapak.
Naira dan Yoda terbahak-bahak.
DEVA
(tengsin)
Oh, iya, iya Pak!
DEVA (cont’ d)
(kepada Naira dan Yoda)
Nai, Yod lo pada punya tisu gak?
NAIRA & YODA
(kompak)
ENGGAK!
CUT TO
INT. KELAS XI IPA 9 – MOMENTS LATERBel pulang sekolah berbunyi.
Adel bergegas pulang. Naira mencegahnya.
NAIRA
Eh eh, langsung pulang Del?
ADEL
(Mengangguk)
NAIRA
(Sok manyun)
Yaaah. Tumben.
ADEL
Besok ada ujian biologi.
Gue gamau tau harus dapet nilai diatas 80.
Gini gini gue tuh masih peduli soal akademik.
NAIRA
Paling soal nya gitu-gitu doang Deeel, males belajar ah gue.
Gakmau pergi gitu kemana lo? Mumpung ortu gue pulangnya malem jadi gue kayanya gapapa balik agak telat (cengir nakal).
ADEL
Kalo otak gue kaya lo mah santai gue.
Adel yang hendak pergi, kembali menoleh kepada Naira.
ADEL
eh, selamat lho yaaaa bytheway … berhasil ranking 1 ujian jepangnya….tapi ga berangkaaatt! HAHA
(sok memarahi)
Kapok lo, emang ga ditakdirin ketemu mas Bira!
NAIRA
(manun, sok sedih)
Dih kok lo gitu sih
ADEL
(mengedarkan pandangan ke seluruh kelas)
Eh mana tuh si Deva, dari tadi kok ga keliatan di kelas.
Gue belom ngasih selamat ke dia.
NAIRA
Kayanya masih sibuk urusan sama sensei, bahas keberangkatannya.
ADEL
Utuk utuuukkkk
(memeluk Naira)
jangan sedih my baby sini sini.
Naira membalas pelukan Adel.
NAIRA
(sok menangis)
Huuu huu
Naira dan Adel tertawa.
ADEL
(kedua tangan memegang pundak Naira)
Lo tuh, move on gitu lo!
Gue yang capek tau liat lo gak move on move on!
NAIRA
Hmm, iya iya
ADEL
Yaudah gue pulang ya, byeee!
Tuh, kalo lo pengen jalan-jalan ajak aja si sadboy tuh.
(mengisyaratkan kepala ke arah Yoda)
Terlihat Yoda yang wajahnya agak kusut.
Naira mengangguk. Kembali merapikan buku-bukunya.
Ketika Naira telah selesai merapikan buku-bukunya, Naira tidak sengaja menyenggol botol minumnya sendiri. Botolnya menggelinding.
NAIRA
(reflek)
Eeeh jatoh
NAIRA (CONT’D)
(memarahi tangannya sendiri)
Duh kamu tuh yang bener napa siiih
Botol Naira yang terjatuh menghalangi jalan Yoda yang akan keluar kelas.
YODA
Udah, marahin tangannya?
Naira yang sedang menunduk dari kursi untuk meraih botolnya itu, mendongak ke atas berusaha melihat wajah orang yang baru saja melontarkan pembicaraan.
Wajah Yoda sangat tidak santai.
NAIRA
Santai baang
(berbicara sendiri)
Minta disetrika itu muka? Kusut amat.
Gue telponin Bik Inah aja, apa.
NAIRA (CONT’D)
Tolong ambilin dooong
YODA
Ambil sendiri.
Yoda berlalu dan sedikit menendang botol milik Naira itu untuk menyingkirkan dari jalannya.
NAIRA
Yeee, jahat banget! Pantes lo gapunya punya pacar.
Minta tolong ambilin botol aja ogah-ogahan
Naira akhirnya beranjak mengambil botolnya sendiri.
Yoda terhenti sebentar dari langkahnya. Seperti berusaha mencerna perkataan Naira.
Yoda menoleh pada Naira yang sedang mengambil botolnya di lantai. Sengaja menunjukkan dan mempertegas raut wajah masamnya.
Yoda keluar menghilang dari pandangan Naira.
NAIRA
(berpikir keras)
Cuek sih, ya emang cuek biasanya.
(penasaran)
Tapi tumben gini, biasanya ga segininya.
EXT. LORONG SEKOLAH – DAYNaira berlari mengejar Yoda. Meraih bahu Yoda, menghentikannya.
Wajah Yoda malas, mengetahui pasti akan ada hal bodoh yang dilakukan/dikatakan Naira.
NAIRA
(meraih bahu Yoda)
Yoddd!
Yoda menoleh keheranan, seperti bertanya-tanya apa yang akan dilakukan gadis ini selanjutnya.
NAIRA
Ayo jalan-jalan! (nyengir tak berdosa)
Yoda menggeleng-geleng kepalanya, sudah ia duga, pasti ajakan tidak berguna yang akan keluar dari kepala kawannya ini.
NAIRA
Atau, ke mall? Shopping? Eh, gasuka ya kayanya. Atau, ke timezone?
(semangat)
Oh, atau, ke Cafe Asbak lagi? Gue beliin kopi deh, yang kaya waktu itu lo belom sempet minum!
(menarik tangan Yoda tidak sabar)
Yoda agak menahan tarikan tangan Naira.
NAIRA
Atau? Kemana deh!
YODA
Ngapain sih.
NAIRA
Ngerayain kita rangking 1 lah!!
(telunjuknya menunjuk ke wajah Yoda)
Gue tau lo sedih, nggak dapet ke Jepang.
(memegang kedua pundak Yoda)
Tapi, apa salahnya ngerayain, menikmati, dan mensyukuri hasil yang udah kita dapet, kan?
Yoda terdiam, berpikir. Mengamati sejenak wajah temannya yang kegirangan dan berusaha menghiburnya itu. Sedikit terheran, temannya ini ternyata bisa berubah sinting-waras dengan sebegitu cepatnya.
YODA
Enggak, deh.
NAIRA
(merengek)
Ih ayooo dong! Mumpung gue lagi ga dijemput Pak Agus.
Ga pake deh, lompat-lompatin tembok lagi pulangnya! Langsung pulang!
YODA
Yaudah, boleh deh. Jangan ke tempat yang mahal-mahal tapi.
(memasukkan tangannya ke saku celana)
Bokek gue.
NAIRA
Iya Yodaaa tenang, it’s on me.
Kan udah gue bilaang, yok nanti gue beliin kopi asbak lagi!
(menarik Yoda tidak sabar)
Yeeee!
Naira dan Yoda pergi bersama.
INT. MALL – DAYNaira & Yoda bersenang-senang, makan es-krim, minum kopi asbak.
INT. TIMEZONE – DAYNaira & Yoda bermain-main. Selfie-selfie kocak.
Beberapa kali Naira jahil memfoto Yoda jelek, tertawa-tawa.
CUT TO
INT. RUMAH NAIRA – AFTERNOONNaira memasuki rumah, melepaskan sepatunya sembarangan.
Naira hendak menaiki tangga, disambut bik inah yang khawatir ini-itu. Menyuruh Naira makan dulu dan menodong Naira dengan pertanyaan mengapa pulang terlambat.
Naira muak dan malas, langsung Naik sambil hanya menjawab ia sudah makan.
INT. KAMAR NAIRA – AFTERNOON
Naira memasuki kamar.
NAIRA
Kenapa, sih.
Cuman jalan-jalan doang udah kaya tersangka tindakan kriminal.
Naira duduk di meja belajarnya, meraih ponselnya.
CUT TO
INT. KAMAR YODA – AFTERNOONYoda merebahkan badannya di kasurnya.
Berdering notifikasi pesan whatsapp pada ponsel yoda berkali-kali. Naira mengirimi Yoda foto-foto ketika bermain-main tadi. Banyak foto-foto aib dan jelek, banyak selfie-selfie tidak jelas.
INSERT. FLOATING CHAT:
YODA
Arigathankss gozaimaaaasu
NAIRA
Lain kali gantian!
YODA
yeee, ga ikhlas ya lo
NAIRA
Hehehehee… nggak nggak, becandaa Yod.
udah ya, mau tidur siang dulu gue
YODA
Yaudah sana, laporan segala haha
NAIRA
Dih. Biar ngga kesepian luu gaada yang ngechat pasti kan
YODA
Sotoy
NAIRA
Fakta, bukan sotoy
YODA
Udah, tidur aja lu mending drpd bacot. Gue juga mau ngegame
NAIRA
Yaudah sana, laporan segala haha :p
CUT BACK TO
INT. KAMAR NAIRA – AFTERNOONNaira tersenyum dan tertawa puas berhasil mengcounter pesan Yoda.
Naira menutup ponselnya, meletakkan pada meja.
Naira membuka laci bertuliskan”JANGAN DIBUKA” didalam lemari meja belajarnya.
Didalam laci tersebut berisi banyak barang-barang yang mengandung kenangan antara Naira dengan Mas Bira. Mulai dari barang-barang tidak penting seperti botol-botol plastik bekas minuman yang pernah secara tidak sengaja diberi mas Bira, hingga beberapa daun dan bunga – terlihat sudah mengering bahkan terlihat seperti membusuk – yang menurut Naira memiliki momen manis bersama Mas Bira untuk dikenang. Tepatnya laci tersebut jauh lebih mirip tempat sampah ketimbang laci penyimpanan barang.
Tangan Naira mengambil satu lembar foto, yang sisi-sisi nya banyak terlipat tidak rapi dan tidak karuan. Foto yang sebenarnya foto berramai-ramai namun dilipat disisakan Naira hanya Naira dan Mas Bira.
NAIRA
(kepada foto yang dipegangnya)
Mas Bira, Naira belom bisa nyusul.
(menghela nafas dan manyun sedih)
Kalo gitu Naira mau ketemu mas Bira sekarang aja deh ya!
Naira melompat langsung ke kasurnya. Menenggelamkan diri didalam sprei.
CUT TO
INT. KAMAR YODA – AFTERNOONYoda terkekeh kemudian mengalihkan pandangannya dari ponselnya.
YODA (V.O)
Yahh, lumayan berguna juga punya temen rada sinting kaya Naira. Seenggaknya mood gue jadi baikan sekarang.
Yoda berpaling kepada laptop kesayangannya yang sudah seperti pacarnya. Penuh stiker dimana-mana, terutama stiker-stiker yang didapat dari tiket masuk ke acara wibu atau jepang-jepangan.
Yoda membuka laptopnya. Jari-jarinya berpacu di keyboard. Yoda memainkan game OSU1. Musik dari game bersuara keras.
CUT BACK TO
INT. KAMAR NAIRA – MOMENTS LATERBelum lama dirinya tertidur, teleponnya berbunyi.
Terbangun, Naira mengucek-ngucek matanya. Masih setengah sadar, tak dapat dengan pasti mencerna siapa yang menelpon, tampak nomor yang meneleponnya tidak tersimpan dalam kontak.
Naira dengan cepat mengangkat teleponnya kesal.
NAIRA
(ketus)
Halo.
PAK ROBY (o.s)
Selamat malam, konbanwa Naira
NAIRA
Eh! Pak Roby? Maaf paak, saya kira bakal temen tadi!
PAK ROBY (o.s)
Hahahaha kaget yo tiba-tiba bapak telepon malem-malem? Langsung to the point aja ya, kamu coba cek email kamu
NAIRA
Sekarang pak?
PAK ROBY (o.s)
Tahun depan Naira!
NAIRA
Ehehhe iya maaf, sebentar pak kalau begitu saya nyalain laptop dulu.
Naira melompat menuju kursi belajar dan menyalakan laptop yang ada di atas meja belajarnya.
PAK ROBY (o.s)
Nah nanti, di email itu ada form yang harus kamu isi, segera kirim balik ke bapak kalau kamu sudah baca dokumen penjelasan yang satunya. Bapak ada kirim 2 file disitu
Naira membuka email dari Pak Roby. Tertulis kop dari file tersebut “INO - International Nihongo Olympiad”
NAIRA
International Nihongo Olympiad?
Naira terus scroll bolak balik file yang dikirimkan oleh Pak Roby, berusaha mempelajarinya.
PAK ROBY (o.s)
Iya Naira, jadi 2 bulan lagi akan diadakan International Nihongo Olympiad di Bangkok dan bapak mau mengirimkan kamu dengan Yoda untuk berkompetisi disana. Kamu baca ketentuan-ketentuan dan formnya ya
NAIRA
Bangkok, Thailand, Pak?
PAK ROBY (o.s)
Iya, nanti disitu juga diperlukan tanda tangan perijinan dari orang tua, jangan lupa minta persetujuan dahulu jika beliau menyetujui ya
Naira mendengus kesal, matanya memutar ke atas. Tahu akan ribet untuk mengurus ijin ke mamanya.
PAK ROBY (o.s)
Paling lambat dua hari lagi, nanti kamu harus menghadap ke Bapak Kepala Sekolah juga ya, bersama Yoda. Print out form-form dan keperluannya dibawa. Mengingat ini fully funded jadi kalian akan dibiayai penuh dan bukan cuma mewakili sekolah, tapi mewakili Indonesia
Semangat naira bangkit
NAIRA
Siap Pak Roby!
PAK ROBY (o.s)
Kalau gitu sekian dulu, ya Naira. Assalamu’alaikum
NAIRA
Waalaikumsalam, terima kasih Pak
(Menutup panggilan)
Naira yang sedang duduk di kursi rodanya loncat-loncat kegirangan.
Roda kursinya nyangkut di meja
NAIRA
Eeeh eh, hampir jatoh, he he
(beat)
Bentar, gue kan bakal pergi sama Yoda, gue harus koordinasi sama tim gue nih!
Naira membuka ponselnya kembali. Menghubungi Yoda dengan sangat excited.
CUT TO
INT. KAMAR YODA – MOMENTS LATERKretek kretek kretek, tak tik tak tik tak
Bunyi jemari Yoda yang sangat sibuk berusaha memenangkan game di laptop. Bunyi musik gamenya padu dengan gerakan jemarinya.
Ditengah-tengah bermain, ponselnya berdering.
Belum mengangkatnya.
YODA
Bentaar
(beat)
Bentaaar dong, dikit lagi ini lagi part susah-susahnya
Kamarnya kini semakin bising. Suara gertakan jari-jarinya pada keyboard, musik gamenya, dan ringtone handphonenya yang bunyinya merupakan Original Song Theme sebuah anime sudah mencapai Reff.
YODA (cont’d)
Ih berisik!
Masih meneruskan bermain dengan tergesa.
YODA (cont’d)
AAH SIAL Game over kan jadinya!
Yoda mengangkat pasrah telefon dari Naira.
YODA
Ganggu aja sih lo!
NAIRA (o.s)
Masih galak aja, lo. Kan udah ditraktir kopi asbak tadi.
YODA
Emangnya lo doang yang bisa galak kalo diganggu telpon?
NAIRA
Waktu itu lo ganggunya pas gue lagi piknik sama Mas Bira sih!
YODA
Yaudah trus ini ada apa deh buruan.
NAIRA
Yee, sok buru-buru amat lo. Mau ngapain sih lagian, paling lanjut ngegame lagi kan.
YODA
Sotoy. Udah buruan Nai
NAIRA (o.s)
Fakta bukan sotoy.
(beat)
Gue barusan ditelfon Pak Roby Yod
YODA
Hah?
(beat)
Ngapain? Lo di PDKT in? atau mau dibawa ke Jepang?
NAIRA
Ish engga! KITA MAU PERGI KE BANGKOK YODD!
YODA
Hah?
NAIRA (o.s)
Hah hah mulu si lo ah! Kaya ngomong ama keong
YODA
Ya lo ngomongnya gajelas Nai. Lemot juga kaya jalannya keong.
NAIRA
Jadi… gue tadi dikirimin email sama Pak Roby, trus Pak Roby bilang kalo mau ngirim kita ke bangkok buat INO.
YODA
Hah? INO apa?
NAIRA
Bentar lagi beneran keluar ni gue dari dalem hape lo. Hah hah mulu kaya manggil keong keluar
YODA
Ha ha ha ha, jelasin sekalian yang jelas gitu loh, Nai
Baru saja Naira membuka mulut bersiap-siap berbusa untuk memberikan penjelasan sejelas-jelasnya pada Yoda, telepon Yoda mendapat panggilan lain.
YODA
Eh, ini Pak Roby nelpon gue. Udah ya Nai
NAIRA
Yod, yod! Mesti deh
Yoda sangat antusias menerima informasi serupa dari Pak Roby. Game yang tertampil di layar laptopnya ia pindah layarkan ke browser, membuka emailnya.
YODA
Baik pak, baik.
memperhatikan form yang telah tertampilkan di layar laptopnya.
YODA (cont’d)
(mengangguk-angguk)
Siap, siap Pak. Arigatou gozaimasu Sensei Roby.
(beat)
Waalaikumsalam.
Yoda mengembalikan tab tampilan layar laptopnya, menutup tab browser.
Yoda memutar badan dan kursi belajarnya membelakangi laptop. Wajahnya sumringah.
Layar laptop Yoda kembali menampilkan permainan gamenya yang telah kalah tadi, kini menunjukkan notifikasi “DON’T WORRY, LET’S TRY AGAIN! KEEP FIGHTING! Press this to retry the game”
CUT TO
INT. KELAS XI IPA 9 – FEW DAYS LATERYoda duduk di bangkunya, Naira berdiri menghampiri Yoda.
YODA
Kok ajaib tiba-tiba dibolehin Nai?
BEGIN FLASHBACK
INT. RUMAH NAIRA - RUANG MAKAN - MORNING.
Naira senyum-senyum menyodorkan lembar persetujuan ke Mama.
MAMA NAIRA
(memegang kertas)
Apa ini?
(mengamati, memandang ke Naira curiga)
NAIRA
Doa mama terkabul.
Naira jadi anak pinter. Naira ga ke Jepang.
Tapi Mama ga doa Naira gaboleh ke Thailand kan?
(nyengir)
MAMA NAIRA
Berapa lama?
NAIRA
2 minggu.
MAMA NAIRA
(nada agak meninggi)
Sendiri?
NAIRA
(mengoceh cepat)
Enggaa… Sama Yoda juga, temen deket Naira, sekelas. Satu lagi sama anak kelas XI Bahasa tapi Naira belom kenalan, trus dua lainny-
MAMA NAIRA
(memotong Naira)
Sssh. Udah udah, pusing mama denger kamu ngoceh.
Naira manyun.
Mama Naira menandatangani. Naira berubah sumringah.
MAMA NAIRA (CONT’D)
Yaudah. Habis ini,
(mengoceh lebih cepat dari Naira)
kamu harus kasi mama kontaknya guru kamu itu, temen-temen kamu juga, semuanya. Cari tau nama tempat-tempat alamat lombanya, kumpulin semua datanya, pesawatnya naik apa, jadwal nanti disananya ngapain aj-
NAIRA
Ssh. udah udah ma, Naira pusing denger mama ngoceh.
MAMA NAIRA
EEH GITU YA!
NAIRA
Tadi mama juga gituin Naira. Wle.
(tertawa cengengesan) (berlari menuju Pak Agus)
Hehehe, nggak ma ampun. Udah udah Naira hampir telat sekolah maksudnya.
(balik kembali)
Eh iya lupa salim. (naira salim ke Mama)
END FLASHBACK
YODA
Gile.
Naira mengangkat berkas-berkas miliknya, memberi kode kepada Yoda.
NAIRA
Kapan nih kita mau ke Pak Roby sama ke kepala sekolah?
YODA
Pulang sekolah? Atau pas istirahat kedua? Siang nanti, kan istirahatnya lebih panjang daripada sekarang
NAIRA
Oke deh boleh.
Naira beranjak dan pergi dari bangku Yoda. Menghampiri Adel, Caca dan Mira.
NAIRA
Nggak mau ke kantin?
Mira sedang sibuk mengunyah jajan yang ia bawa sendiri dari rumah. Fokus membaca buku biologi.
Adel dan Mira yang sibuk mengipas-ngipaskan wajah mereka dengan kipas hello kitty. Fokus membaca buku biologi juga.
Mira hanya melirik sebentar kepada Naira. Menaikkan alisnya, kemudian melanjutkan kembali makan dan belajarnya.
ADEL
Gue masih belom paham yang halaman ini, lo ke kantin aja sendiri gapapa kan Nai
CACA
Iya gue makannya istirahat kedua aja nanti, deh. Abis ulangan biologi.
Naira memegangi perutnya miris, ia kelaparan. Naira hendak kembali menghampiri Yoda lagi.
BRAKKK
Tiba-tiba pintu kelas mereka terbuka tidak santai.
Terlihat ada Satria Ketua Osis, ditemani sohibnya, CIO(17) berdiri didepan pintu kelas mereka.
Cio reflek kelabakan menahan-nahan pintu yang hampir terpental kembali karena kemarahan Satria.
Ajakan makan dari Naira mungkin tidak menarik, tapi kedatangan dua orang yang tidak diduga itu - terlebih adalah Satria dan Cio - baru mampu membuat Adel, Mira, dan Caca kompak langsung menoleh.
ADEL
(lirih)
Cio gueee, ngapain kesinii.
CACA
(sangat lirih)
Satria ganteng banget
Naira tidak begitu menghiraukan dua orang yang paling dipuja-puja temannya itu. Naira hanya menatap cuek kedua orang yang menghalangi pintu kelasnya, dan berjalan mendekat ke bangku Yoda.
Segelintir orang yang ada didalam kelas mematung memandangi Satria dan Cio.
Flo bangkit dari kursinya dan menghampiri Satria yang terlihat marah.
FLO
(menyilangkan lengan) (ketus, judes)
Ada apa, sayang?
SATRIA
Lo ngebuka instagram gue?
FLO
(percaya diri)
Iya.
SATRIA
(frustasi)
Lo tuh kenapa sih!
FLO
Harusnya gue yang nanya kenapa ke lo!
Suasana yang dibuat Satria dan Flo memanas. Hingga mampu benar-benar membuyarkan konsentrasi belajar Adel, Caca, dan Mira.
Yoda terlihat melongo. Kaget dengan apa yang harus ia saksikan didepan matanya ini.
SATRIA
(emosi)
Kenapa! Apa!
FLO
Kenapa sih lo makin parah, Sat!
SATRIA
(emosi)
Lo yang makin parah, ya tolong!
Naira juga menguping sok cuek, heran. Sambil tetap berjalan menghampiri Yoda.
FLO
Gue nggak akan gini kalo lo ngga berulah duluan!
SATRIA
Gak paham ya gue, lo pacar apa polisi sih, Flo.
FLO
Sekarang gue tanya, kalo emang gue pacar lo kapan pernah lo ngasitau apaapa ke gue kalo bukan gue yang ngeciduk.
(menahan tangan Satria)
Cio hanya menggaruk-garuk kepalanya. Wajahnya polos, kebingungan.
CIO
(ke Satria, agak membisik)
Bro, gue tunggu di bangku koridor ya.
SPEAKER-SPEAKER KELAS (V.O)
PERHATIAN PERHATIAN
PANGGILAN KEPADA SATRIA…
SATRIA
(menepis tangan Flo)
Udah! Gue dipanggil! (buru-buru ingin pergi)
SPEAKER-SPEAKER KELAS (V.O) (CONT’D)
…PRAYODA, DAN DINDA ANAIRA DITUNGGU DI RUANGAN PAK ROBY
Naira & Yoda kaget. Kompak melihat ke arah speaker di pojok atas ruang kelas.
FLO
(menggapai tangan Satria lagi, menahan)
Bukan lo! Gausah kemana-mana. Selesaiin dulu!
NAIRA
Haduuhh gue lapeerr pake dipanggil segala
YODA
Bawa form-formnya aja sekalian Nai.
NAIRA
(menunjukkan folder mapnya)
Udah siap punya gue daritadi.
YODA
Bentar, punya gue masih berantakan.
Yoda yang sibuk mengubrak ngabrik tasnya. Kertas-kertas formnya masih sebagian tercampur kertas-kertas tugas, dan hasil-hasil ulangan semester-semester lalu yang telah usang di tasnya.
NAIRA
Gue tunggu didepan ya.
(sok mengejek, lirih)
Brisik disini ada yang lagi branteem
Naira berjalan keluar kelas, melewati Flo dan Satria.
NAIRA
(dengan polos)
Permissii mau lewat mau keluar
I/E. KORIDOR SEKOLAH – DAY
Naira menoleh ke bangku panjang yang ada di koridor depan kelas. Naira ingin duduk disana tapi ada Cio yang menduduki.
NAIRA
(berusaha ramah)
Permisi mau duduk juga ya.
CIO
(senyum)
Oh iya iya
Cio tersenyum dan geser hingga ke ujung bangku agar Naira dapat duduk di salah satu ujungnya juga.
Naira sibuk dengan mapnya. Mencoba membuka kembali form-formnya, membaca-baca ulang dan membenarkan urutannya.
Cio nampak sedikit gusar. Lelaki pendiam itu bosan menanti Satria dan Flo yang tak kelar-kelar menyelesaikan masalah. Sesekali Cio melirik ingin melihat apa yang dikerjakan Naira.
Mata mereka tidak sengaja bertemu ketika Naira juga sedikit menoleh ingin mengamati lelaki yang katanya adalah idola teman-temannya.
NAIRA (V.O)
Kalo ada Adel sama Mira pasti heboh mereka ha ha.
NAIRA
(sok mencairkan suasana) (mengisyaratkan kepala ke arah Satria dan Flo didalam kelas)
Nungguin, itu?
CIO
(mengangguk)
Hmm.
Anggukan Cio dibalas juga dengan anggukan Naira sembari kembali menaruh perhatiannya pada berkas-berkasnya.
CIO
(dengan hati-hati)
Mau ke Jepang ya?
NAIRA
(menunjuk dirinya)
Oh enggak, ke Bangkok. He he. Yang ke Jepang Deva.
Tau anaknya, nggak?
Wajah Naira agak heran. Sebelumnya mengira mungkin tidak akan ada yang memperhatikan nilai di mading.
CIO
(menggaruk-garuk kepalanya)
Ohh
mengangguk
Iya, tau
Hening sesaat, Cio melontarkan percakapan lagi.
CIO (CONT’D)
Kirain ke Jepang
(beat)
ketemu Mas Bira
Naira terbelalak tidak percaya. Seperti mengalami serangan jantung seketika.
Seluruh pertanyaan dan pemikiran campur aduk yang ada di kepala Naira terlalu bingung untuk ia lontarkan, membuatnya hanya bisa menjawab singkat dan cengengesan.
NAIRA
Belom takdir kali. He he.
Naira bingung dengan apa yang ia ucapkan. Berusaha sok akrab juga dengan perbincangan yang mendadak canggung dengan Cio.
Yoda akhirnya datang membawa berkas-berkas nya yang akhirnya sudah rapi.
YODA
(ke Naira)
Ayo Nai
NAIRA
(ke Cio)
Duluan ya. (cengir kecut)
Naira dan Yoda memenuhi panggilan sensei mereka itu. Berjalan menuju ruang guru.
NAIRA
Itu tadi belom selesai?
YODA
Belom. Panas.
Naira hanya menggeleng-geleng.
INT. RUANG GURU – DAYDidalam ruangan Pak Roby ternyata juga sudah ada ARUM(17) murid perempuan, berambut se-bahu, bergelombang dan mengenakan kacamata. Tampangnya mewakili tampang anak rajin.
PAK ROBY
Ini Arum.
Anak kelas 11 Bahasa.
Mungkin kalian gapernah ikut bimbingan bareng, ya
PAK ROBY (CONT’D)
(mendekat ke Naira dan Yoda, berbisik)
Soalnya lebih pinter dia kayanya daripada saya Bahasa jepangnya.
Yoda dan Naira tertawa kecil, mengangguk-ngangguk bersikap manis.
PAK ROBY
Kalian nanti kesana bareng dengan Arum juga. Sudah tau kan, perwakilan dari Indonesia 5 orang. 2 orang lainnya nanti dari Padang dan Jayapura.
NAIRA
Hai arum, gue Naira.
PAK ROBY
Belom pada kenal ya, sama Arum? Biasanya kalo anak SMA gini udah saling tau kan ya sesama angkatan, walopun ndak kenal.
NAIRA
Iya udah pernah tau sih, pak. He he.
Nggaktau kalo Yoda pak. Kan ansos.
YODA
Yee, lo kali.
NAIRA
Lo.
YODA
lo aja gatau siapa Cio.
NAIRA
Udah tadi tau, ngobrol juga
YODA
SKSD lo
PAK ROBY
ribut aja rumah tangga satu ini. (Senyum-senyum menggoda)
NAIRA
(protes lirih)
rumah tangga yang dikelas tadi kali, ribut mulu
PAK ROBY
Kenapa Naira?
NAIRA
Oh, he he nggak pak. Jadi gimana pak?
PAK ROBY
(sambil menuntun Naira, Arum, dan Yoda menuju ruangan Kepala Sekolah)
Kalian bertiga, habis ini ke ruangan Kepala Sekolah, ya. Mau ada wejangan. Form-formnya jangan lupa.
PAK ROBY
(menoleh, mendekat ke Arum, Naira, Yoda, berbisik)
mau dapet pesangon. (menutup mulut, mengedipkan sebelah matanya)
CUT TO
EXT. LORONG SEKOLAH - DAYNaira dan Yoda dapat keluar ruangan ketika istirahat kedua telah dimulai.
NAIRA
YOD PLIS AYOLAH LANGSUNG CABUT MAKAN. Gue udah mau pingsan nahan laper daritadi
YODA
Yaudah pingsan,
(beat)
Tenang aja, nggak akan gue gotong ha ha
NAIRA
Jahat lo! Lo kalo punya adek cewek, trus diginiin sama temennya gimana!
YODA
Sorry ya gapunya gue adek cewek.
NAIRA
Hih! Ngeles aja, lo.
(menggelendot)
Udah ayokk ah ke kantin
YODA
Apasih ah, gue mau ke kelas dulu bentar.
NAIRA
Nyari apa sihh, gaada makanan dikelaaas. Apa lo mau nyolong jajannya Mira?
YODA
Bukan urusan lo.
Naira menggerutu, menghentakkan kakinya melihat Yoda yang berlalu.
CUT TO
EXT. LORONG SEKOLAH (DEPAN KELAS XI IPA 9) – DAYTerdengar suara-suara mengeluh dari para siswa yang baru keluar dari kelas XI IPA 9.
Yoda berpapasan dengan Adel, Caca, dan Mira.
ADEL (o.s)
Gila ga sih, tadi itu gue lagi baca halaman itu! Yang soal terakhir! Gara-gara satria lo tuh! Bikin ribut aja dikelas.
Ganggu konsentrasi gue belajar.
Lupa kan gue tadi pas ujian jadinya.
CACA (o.s)
Sama, gue juga.
Yoda menghentikan langkahnya, kepo. Melangkah mundur sedikit mengajak bicara Adel karena penasaran.
YODA
Eh Del, Ca, Mir, gimana tadi, ujiannya?
ADEL
(dengan kesal)
Susah.
CACA
Nggak susah-susah banget sih Yod sebenernya.
(beat)
Tapi kayanya kalo buat lo ya emang susah si.
ADEL
Susah! Soal terakhir gue lupa materinya!
MIRA
Udah, mami jangan diganggu Yod
ADEL
(ke Yoda, dengan sewot)
Eh, adek gue mana?
YODA
Ke kantin, mau pingsan dia katanya
ADEL
Gitu ditinggal!
(beat)
Yaudah yuk cabut Ca, Mir”
Caca dan Mira berjalan melewati Yoda.
Yoda masih menguping pembicaraan mereka Adel, Caca, dan Mira yang berlalu memunggungi Yoda.
ADEL (o.s)
Harus gitu yah, dulu mereka jadiannya diliatin anak-anak kelas, putus nya harus gitu juga? Idola lo tuh Ca! ga bener
CACA (o.s)
iya gue juga kaget sih tadi sebenernya. Sabar, sabar mami
YODA
Sebentar. Putus?
(sumringah)
Gue gak salah denger kan?
(beat)
Satria yang diputusin Flo? Atau Flo yang diputusin Satria? Hah gak penting! Yang penting mereka akhirnya putus!
YES!
Yoda girang melakukan selebrasinya, lompat-lompat mundur. Tidak melihat, dari belokan koridor dibelakangnya ada Triple Kill Monster berjalan, membuat Yoda tertabrak.
YODA
Eh eh maaf pak.
TRIPLE KILL MONSTER #1
Naaaah ini dia kamu
Yoda kaget baru menyadari itu Triple Kill Monster.
TRIPLE KILL MONSTER #2
Kamu yang kabur kemarin kan!
Yoda kabur dan kejar-kejaran dengan Triple Kill Monster
TRIPLE KILL MONSTER #3
Satria Prayoda!!!