Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
04. EXT. LUAR RUMAH – SIANG MENJELANG SORE
Cast : Kenan, extras
Kenan keluar dari rumah sembari mendorong sepeda gunung miliknya. Tak lupa ia menutup pintu rumahnya kembali. Karena masih ada waktu, Kenan memeriksa keadaan sepedanya sebentar. Setelah dirasa siap, ia segera naik dan mengayuh sepedanya menjauhi pekarangan rumah.
Sebelum jaraknya mulai jauh dari rumah, Kenan menyempatkan diri untuk menoleh ke arah belakang. Tampak bangunan tak bertingkat bercat putih masih tampak di matanya meski terhalang pohon pinus yang tumbuh di halaman rumahnya. Ia tersenyum lalu mempercepat laju sepedanya menuju cafe.
CUT TO
05. EXT. CAFE BAGIAN LUAR – SIANG MENJELANG SORE
Cast : Raefal, Ajeng, extras
Raefal menurunkan kaca mata hitamnya lalu melihat sekitar. Ada banyak orang yang sedang duduk bercengkerama di dekatnya. Sementara ia sendiri masih harus menunggu kedatangan seseorang yang datang terlambat dari janji pertemuan mereka.
Raefal berdecak kesal usai melirik arloji di tangannya. Baru saja ia hendak bangkit, sosok yang ia tunggu akhirnya datang juga.
AJENG
Sorry, Fal. Gue kejebak macet.
RAEFAL
Gue gak butuh alasan lo.
AJENG
(memasang wajah bersalah)
Gue jelasing biar lo gak salah paham sama gue.
Ajeng duduk di hadapan Raefal yang sudah memasang wajah kesal. Pemuda itu mengacak rambutnya sebentar sembari menoleh ke segala sisi. Begitu tangan Ajeng terangkat hendak memanggil pelayan, barulah Raefal duduk kembali di bangkunya.
RAEFAL
To the point!
AJENG
(tersenyum manis)
Biarin gue pesen dulu, Fal. Haus.
(melambai ke arah pelayan yang hendak melintas)
Pelayan!
Raefal merotasikan bola matanya kesal. Ia memilih untuk melihat agendanya hari ini lewat ponsel sembari menunggu Ajeng selesai memesan.
AJENG
Pesan ice americano sama sandwich satu.
Pelayan segera mencatat pesanan Ajeng.
PELAYAN
(mengangguk paham)
Ada lagi?
Ajeng melirik Raefal sebentar. Netranya mendapati ice coffe di atas meja. Sudah pasti kepunyaan Raefal. Ajeng pun tersenyum.
AJENG
(menggeleng ke arah pelayan seraya tersenyum)
Udah.
PELAYAN
Saya ulang ya, Mba. Ice americano sama sandwich 1.
Setelah mendapat anggukan dari Ajeng, pelayan itu segera berlalu membuatkan pesanan. Lantas, Ajeng memusatkan perhatiannya kepada Raefal.
AJENG
Lo tahu ‘kan sutradara bakal nunjuk pameran utama buat cerita Yolla.
RAEFAL
Terus?
AJENG
(tersenyum)
Gue bakal minta sutradara buat jadiin lo pameran utama pria.
RAEFAL
Gak perlu!
AJENG
(berdecih tak percaya seraya membuang muka. Dilanjut terkekeh renyah)
Tau. Tanpa perlu bilang pun lo bakal jadi pameran utamanya.
RAEFAL
Gue gak minat.
AJENG
(mulut Ajeng sukses menganga)
Serius? Gajinya lumayan, lho. Ceritanya Yolla cukup terkenal soalnya.
RAEFAL
(mendesis lalu kepalanya mendongak)
Gue gak sudi main film di cerita dia.
Raefal bangkit. Bertepatan dengan itu, pelayan tadi kembali membawakan pesanan Ajeng. Pemuda itu melanjutkan langkahnya pergi dari sana karena pesanannya sudah dibayar.
Ajeng yang melihat hal itu menarik sudut bibirnya pelan. Tak menduga jika Raefal akan berucap demikian. Ia meminum minumannya tanpa banyak bicara sembari memandang sekeliling.
CUT TO
07. INT. KAMAR KINTANI – MALAM HARI
Cast : Kintani
Malam ini, waktu Kintani benar-benar luang. Ia memilih untuk berselancar di sosial media sembari berbaring di atas kasur. Wajahnya ditempeli masker peel off rasa semangka yang baru ia beli tadi.
DISSOLVE TO
CUT TO FLASH BACK