Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Pagi ini karena cuaca cukup mendung Jemmy yang biasanya berangkat pukul 06.30 kini berangkat lebih awal lagi karena takut di jalan terjebak hujan. Sepanjang perjalanan di bis menuju sekolah Jemmy dan grup kelasnya menyiapkan suatu surprise untuk Jino teman sekelasnya yang hari ini kebetulan adalah hari ulang tahunnya.
"Hari ini adalah hari ulang tahun teman sekelasku Jino dan aku berencana bersama semua murid kelas 11 IPS untuk mengucapkan selamat ulang tahun padanya ketika Jino datang nanti"
"Sebelum kalian mengikuti cerita ini, perkenalkan dulu namaku Jemmy Namatino, anak 11 IPS SMA 14 Sejahtera yang hobinya cover lagu sambil main gitar di pojokan gudang belakang sekolah. Sebenarnya saat ini aku masih sangat menikmati hidup bersama teman-temanku yang seru dan asik di sekolah tapi, kenapa ya akhir-akhir ini ketika aku mengingat bahwa diriku sudah naik kelas dan bertambah umur, hasrat ingin memiliki masa depan semakin kuat? Entahlah aku bingung dengan hasrat yang datang ini. Mungkin ini yang namanya proses pemikiran remaja menjadi dewasa"
Beberapa menit kemudian Jemmy datang sebelum Jino datang. Semua murid kelas 11 IPS yang sudah datang bersiap menyiapkan suaranya untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Tidak lama kemudian ketika Jino sudah di koridor depan kelas, Reynald yang sudah di depan pintu kelas dengan Haeykal langsung menyambut kedatangan Jino. Jino curiga dengan perlakuan Reynald dan Haeykal yang tidak biasa dan saat Jino masuk ke dalam kelas, semua murid yang sudah datang di kelas berteriak keras mengucapkan selamat ulang tahun kepada Jino.
"SELAMAT ULANG TAHUN JINO"
Mendengar teriakan dari semua teman di kelasnya membuat Jino terharu bahagia. Semua teman termasuk Jemmy, Reynald, Christ, Justin, Haeykal mengucapkan doa dan selamat untuk Jino.
Dari kelas 10 hingga sekarang Jemmy, Reynald, Justin, Christ, Jino, dan Haeykal memang berteman baik namun, mereka masih belum bisa dikatakan bersahabat karena satu sama lain masih memiliki karakter yang berbeda-beda. Karakter Jemmy lebih santai namun optimis, Reynald sabar dan rajin, Justin lebih teliti menilai sikap orang disekitarnya namun orangnya sedikit pemarah, Jino bisa dibilang anaknya paling lebih mudah akrab dan bergaul dengan teman sekelas, Haeykal anaknya cenderung humoris, dan terakhir Chirst yang anaknya kreatif namun kreatifnya bila sedang moody saja.
Mereka berenam memang sangat berbeda karakter namun, ketika Justin mengajak Jemmy, Reynald, Jino, Christ dan Haeykal untuk bergabung membuat sebuah boyband, perbedaan karakter itu justru yang membuat hubungan mereka menjadi sahabat yang melindungi satu sama lain.
Justin yang sangat suka mendengarkan lagu K-POP mempunyai rasa tinggi ingin menjadi seperti mereka yang bisa terkenal dan dikenal. Maka dari itu karena tidak mungkin berdiri sendiri, Justin mengajak temannya Jemmy, Christ, Jino, Haeykal, dan Reynald untuk bergabung membuat sebuah boyband. Keinginan Justin membuat kaget Jemmy, Christ, Jino, Haeykal, dan Reynald. Tidak ingin keinginannya tidak tercapai, Justin berusaha membujuk kelima temannya agar mau membuat boyband bersamanya.
"Kalian tahu dampaknya jika kalian menjadi seorang boyband yang terkenal seperti apa?"
Di depan white board kelas 11 IPS Justin mengatakan dengan tegas.
"Dampak menjadi seorang boyband adalah kita bisa mendapatkan banyak uang, fans dari semua negara, tour ke seluruh dunia bahkan yang lebih parah lagi jika kita bisa menghasilkan suatu karya dari hasil sendiri, kita pasti bisa mendapatkan penghargaan di ajang musik internasional. Bagaimana? Apa kalian semua tidak tertarik?"
Mendengar semua perkataan Justin membuat Jemmy, Reynald, Jino, Christ, dan Haeykal berfikir. Sebenarnya Reynald yang paling kurang begitu suka dengan tawaran Justin namun karena Jino dan Christ mampu meyakinkan hati Reynald, pada akhirnya Reynaldpun mau mencoba tawaran Justin untuk bergabung mewujudkan sebuah boyband. Reynald setuju Jemmy dan semuanyapun akhirnya setuju.
Karena semua sudah setuju, Justin meminta Jemmy, Reynald, Christ, Haeykal, dan Jino untuk sering melihat video clip, dance practice, bahkan konser K-POP. Tujuan Justin beri refrensi semua itu agar bisa menjadi contoh belajar untuk Jemmy, Jino, Christ, Jino, dan Haeykal.
Setiap malam setelah belajar Jemmy selalu mendengarkan beberapa lagu K-POP. Tempo bahkan intro lagu yang di dengarkan di telinga Jemmy membuat Jemmy menjadi nyaman menggerakkan tangan-tangannya seolah dirinya sedang menyanyi di depan fans.
Tidak hanya Jemmy, di rumah Reynald, Christ, Haeykal, Jino, dan Justin juga sedang belajar dance sekaligus menyanyi dengan teknik yang benar. Semua terlihat sangat sedang sibuk dengan ponsel dan headsetnya agar bisa mewujudkan sebuah boyband yang terkenal.
Pagi telah tiba dan cuacanya hari ini lumayan cerah. Jemmy yang datang paling awal ke sekolah tidak sengaja melihat teman sekelasnya, Calista sedang menyapu kelas 11 IPS sendirian. Padahal setahu Jemmy, hari ini bukanlah hari Calista piket. Dengan santai Jemmy menyikut tangan wakil bendahara OSIS itu.
"Bukankah hari ini jadwal piket Fera, Arta, Indah, dan Iska?" kata Jemmy
Calista hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Jemmy si bendahara OSIS. Tidak lama setelah Jemmy duduk di bangkunya, Jino dan Justin datang. Mereka lalu menghampiri Jemmy dan menanyai soal boyband.
"Apa kau sudah lihat link yang kemarin aku kirim?" tanya Justin
"Sudah. Ternyata lumayan mudah untuk mengikuti seperti mereka" kata Jemmy
"Apa aku bilang..." senyum Justin
Jino yang sedang sibuk meletakkan tas tidak sengaja melihat Calista yang sedang mengusap lengan tangannya. Raut wajah Calista terlihat seperti menahan rasa sakit. Karena penasaran Jino beranjak dari duduknya dan menghampiri Calista.
"Ada apa dengan lengan tanganmu?"
Terlihat mata Calista seperti menahan air mata di hadapan Jino. Calista bingung mau jawab pertanyaannya atau tidak namun, karena merasa tidak enak Calista menjawa pertanyaan Jino.
"Tidak. Aku baik-baik saja" senyum Calista
Calista lalu berjalan meletakkan sapu ke tembok belakang kelas. Melihat ekspresi Calista saat menjawab pertanyaan Jino, Jemmy merasa Calista sedang memikirkan dan menyembunyikkan sesuatu.
Jam menunjukkan pukul 07.00 dan itu menunjukkan sedang berlangsungnya pelajaran. Saat sedang jam pelajaran, Christ menulis tulisan di sebuah buku dan rupanya Christ menulis sebuah tangga nada. Sambil memainkan penanya Christ senyum-senyum sendiri. Ketika jam pulang sekolah tiba, Christ menunjukkan tulisan tangga nada tadi kepada Jemmy, Haeykal, Jino, Justin, Reynald, dan Haeykal. Melihat tulisan tangga nada yang dibuat Christ, Haeykal langsung bertanya.
"Mana liriknya?" tanya Jemmy
"Belum aku buat. Ini saja hanya coba-coba"
Justin bertanya pada Jemmy
"Bisakah kau coba tangga nada ini dengan memakai gitar?"
Karena posisi mereka masih di dalam kelas, Jemmy akhirnya berlari keluar mengambil gitar di ruang musik sekolah. Setelah mengambil gitar dari ruang musik, Jemmy mencoba petik senar gitar sesuai tangga nada yang Christ buat. Akan tetapi saat mencoba dipetik oleh gitar, nadanya masih terdengar berantakan. Reynald, Haeykal, Jino, Jemmy, Christ, dan Justin saling pandang dan merasa frustasi sesaat.
Sepulang dari sekolahan Jemmy tidak langsung pulang ke rumah seperti yang lainnya. Jemmy harus ke rumah Jino dahulu untuk kepentingan meminjam kamus bahasa Inggris.
"Kamus bahasa Inggrisnya ada di atas rak buku" kata Jino
Karena Jino yang sedang ke dapur untuk membuatkan minum Jemmy, Jemmy langsung saja masuk ke dalam kamar Jino dan mengambil kamus bahasa Inggrisnya. Selesai buatkan minum, Jino bertanya untuk apa Jemmy pinjam kamus bahasa Inggris dan ternyata saat dijawab oleh Jemmy dirinya pinjam kamus bahasa Inggris itu untuk mencari inspirasi sebuah lagu.
Ting Tong...
Bunyi suara bel rumah Justin berbunyi dan tamu yang datang adalah Jemmy dan Jino. Justin yang sedang belajar kaget malam-malam kedatangan tamu.
"Ada apa kalian berdua datang? Inikan sudah jam 21.30?" tanya Justin
Jemmy dan dan Jino datang ke rumah Justin tujuannya untuk membahas soal inspirasi lirik lagu dan nama boyband. Saat Jemmy sedang mencari sebuah kata di kamus untuk inspirasi lagu, tidak sengaja ia menemukan dua kata yang bagus untuk nama boybandnya nanti.
"Saat aku dan Jino sedang mencari inspirasi buat lirik lagu, aku tidak sengaja menemukan dua kata yang bagus untuk nama boyband kita nanti" kata Jemmy
"Oh iya? Apa namanya?" tanya Justin
"Six Protectors yang artinya enam pelindung" kata Jemmy
"Bagus.. aku suka. Tapi sebenarnya arti dari Six Protectors itu apa?" tanya Justin
"Six itu enam Protectors itu pelindung. Jadi, arti dari Six Protectors itu sendiri untuk boyband kita adalah masing-masing dari kita akan berjanji untuk siap melindungi dan merangkul para fans dari setiap masalah yang sedang mereka alami baik itu suka maupun duka dengan cara menciptakan lagu dari hasil karya Six Protectors sendiri" senyum Jemmy
Justin speechless mendengar arti kata dari Six Protectors. Jino yang dari tadi sedang bermain ponsel sambil senyum sendiri tiba-tiba seketika wajahnya berubah ketika melihat status di media sosial milik Calista. Disitu tertulis status bahwa dirinya sedang kesal dan benci.
Tulisan status Calista adalah "TIADA MASA DEPAN DAN AKU MEMBENCIMU" disertai emoticon marah.
Justin dan Jemmy berniat untuk video call Haeykal, Christ dan Reynald perihal nama boybandnya. Saat Jemmy ajak bicara Jino untuk membahas bersama lewat video call, pikiran Jino masih kepikiran tentang Calista.
Tidak lama menunggu semuanya akhirnya mengangkat panggilan video call dari Jemmy. Jino dan Justin menjelaskan semua soal nama boybandnya Six Protectors dan tanggapan Reynald, Christ, dan Haeykal positif. Mereka setuju saja nama boybandnya Six Protectors namun saat mereka sedang berbincang-bincang kegamuman dari arti nama boybandnya kini, Reynald bertanya soal lirik lagu dan temanya.
"Menurut kalian semua, Six Protectors buat lagu dengan tema apa?"
"Lebih baik temanya tentang seorang wanita yang kehilangan arah karena ditinggal pasangannya" kata Haeykal
"Jangan! Memangnya ini band! Ini itu boyband!! Kalau boyband itu seharusnya temanya yang lebih semangat dan kalau bisa musiknya lebih beat" kata Justin
Mereka berenam beradu pendapat hingga ibu Justin terbangun dari tidurnya dan menyuruh Jino dan Jemmy pulang. Karena perbincangan belum selesai, perbincang akan dilanjutkan kembali ketika besok di sekolah. Saat di jalan menuju pulang ke rumah, Jemmy melihat Jino di dalam bis sedang melamun memikirkan sesuatu. Karena ingin tahu, Jemmy bertanya pada Jino.
"Hei apa yang kau fikirkan dari tadi? Sepanjang jalan berangkat dari rumahmu, di rumah Justin, bahkan hingga jalan menuju pulang rumah wajah kau terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu? Ada apa? Coba cerita"
"Aku hanya memikirkan teman sekelas kita saja"
"Teman sekelas? Siapa?" kaget Jemmy
Jino menceritakan semua pikirannya kepada Jemmy dan saat esok hari di sekolah Jemmy jadi memperhatikan beberapa kali Calista yang sepertinya ada masalah. Jino meminta Jemmy untuk menanyakan ada masalah apa kepada Calista namun Jemmy akan menanyakan disaat yang tepat saat Calista sedang ada bersamanya di kegiatan Osis nanti. Ketika jam istirahat tiba, Justin mengajak kumpul Jemmy, Christ, Reynald, Haeykal, dan Jino di kelas untuk membahas tema lagu yang akan dibuatnya pertama kali.
"Bagaimana? Apa sudah ada yang bisa tahu tema lagunya apa?" tanya Justin
"Semalam aku menghayal bagaimana kalau tentang suatu pria yang akan menemukan jodohnya di dunia lain. Jadi temanya itu nanti fantasi. Pasti akan seru sekali jika kita membuat video clipnya nanti" tanya Reynald
"Bagus juga tapi, biaya untuk membuat video clipya berapa? Pasti mahal" kata Justin
"Oh jika tidak bagaimana kalau ceritanya jodohnya itu bidadari saja. Simple dan gampangkan propertinya?" tanya Haeykal
Justin, Jemmy, dan Christ masih kurang setuju dengan usulan tema dari Reynald. Tiba-tiba Christ berfikir daripada pusing memikirkan tema yang belum tentu, alangkah lebih baiknya kita semua berlatih vocal dan pernafasan.
"Lebih baik kita fokus dulu untuk berlatih vocal daripada pusing memikirkan tema" kata Christ
"Tenang saja kalau masalah vocal aku sudah jelas bagus" kata Haeykal
"Jangan anggap mudah. Menyanyi yang biasa kau lakukan itu belum ada tekniknya" kata Justin
Haeykal sedikit kesal dengan perkataan Justin. Takut terjadi keributan karena hal kecil, Jemmy memberi saran terbaik untuk semuanya.
"Besok hari minggukan?" tanya Jemmy
Justin mengangguk dengan wajah sedikit kesal
"Oke fix besok kita janjian di lapangan dekat taman rumah Christ jam 05.30. Kita olahraga agar pernafasan kita lebih bagus lagu untuk bernyanyi. Kalau masalah tema lagu, kalian semua tidak perlu terlalu memikirkan terburu-buru. Pemikiran yang terburu-buru itu bukankah hasilnya akan terlihat buruk?"
Christ, Justin, Jino, Reynald, dan Haeykal akhirnya setuju dengan ide Jemmy. Mereka akhirnya fix janjian besok di lapangan dekat rumah Christ.
Selesai membahas nama boyband, Jemmy ke kantin membeli jajan karena lapar dan saat di kantin tidak sengaja Jemmy bertemu Calista yang sedang duduk bersama anak-anak Osis. Setelah membeli jajan, Jemmy lalu jalan menuju Calista dan anak-anak Osis duduk. Saat Jemmy sampai di hadapan Calista dan anak-anak Osis lain, Jemmy menyapa sambil menawarkan jajan yang baru dibelinya.
"Hei.. apa kalian mau?" tanya Jemmy
"Tidak terima kasih" kata anak-anak Osis
Jemmy kearah anak-anak Osis sengaja hanya untuk melirik dan senyum kearah Calista. Mata Calista memang sangat terlihat memikul beban sangat berat namun, sepertinya dirinya tidak mau cerita dengan siapapun. Melihat kondisi Calista rasanya Jemmy sangat ingin bertanya walau sebenarnya Jemmy sangat tidak enak hati dengan Calista.