Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Gama, sang algojo terkenal yang juga menulis sebagai pekerjaan sampingan, mulai menanam rasa kepada Utara, sang kriminal sadis yang akan dieksekusinya. Rasa antar keduanya seharusnya tidak boleh ada. Namun, siapa yang dapat mengontrol perasaan? Pertemuan itu singkat, tetapi mereka jatuh dengan cepat. Nasib Utara berada di tangan Gama: akankah ia setia pada negara atau menuruti perasaan yang telah menguasai hati dan pikirannya?
Premis
Bercerita tentang Gama, si algojo, Utara, si gadis muda yang merupakan kriminal sadis yang akan dieksekusinya, dan rasa yang tumbuh dalam tiga minggu pertemuan mereka.
Pengenalan Tokoh
Gama si algojo yang juga menulis sebagai pekerjaan sampingannya bertemu dengan Utara, si kriminal sadis yang sudah diincar polisi selama beberapa tahun. Gama yakin bahwa Utara akan menjadi best-sellernya yang selanjutnya. Namun, hal yang tidak pernah diperkirakan oleh Gama terjadi: dalam dua minggu pertemuannya dengan Utara, ia tidak yakin akan dapat menembakkan timah panas menembus jantung gadis itu. Utara yang tidak pernah merasakan cinta seumur hidupnya juga mulai merasa candu dengan kehangatan yang ia rasakan.
Hari eksekusi tiba. Gama tidak pernah menyimpan ragu sebelum menarik pelatuk. Namun kali ini, jemarinya sedikit bergetar. Setelah berperang batin dengan dirinya sendiri, sebutir peluru melesat juga. Bukan kepada Utara, tapi kepada petugas yang mengawasi jalannya eksekusi. Singkat cerita, tibalah sejoli itu di tepi perairan. Di sana terdapat Pak Jaya dan kapal kecilnya. Dengan itu, dibawanya keduanya jauh dari tempat itu menuju suatu daerah yang terpencil, di mana pasangan yang kini menjadi buronan itu dapat memulai hidup baru, dengan identitas baru dan orang-orang pinggiran yang tidak mengenali mereka.