Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Scene satu -Rumah- siang
Rumah yang berada di kompleks elite Resident Square, terlihat megah dan mewah.Seorang ibu dan anak sedang mengamati dari luar pagar sembari berdecak kagum.Beberapa menit kemudian seseorang menghampirinya dan mempersilakan mereka masuk.
Darmi (45) Asisten Rumah Tangga
Silakan masuk Ratmi,Ibu dan Bapak Sudah menunggu
Ratmi (40)ibu kandung Namira
Baik,terima kasih Atikah
Mereka masuk kedalam rumah yang sudah di sambut ramah oleh tuan rumah.Pak Sadeli sangat senang ketika melihat Namira, wajah bulat dan senyum manisnya begitu mirip dengan istrinya.
Sadeli Nataprawira (41) ayah angkat Namira
Mah lihat anak itu begitu cantik dan lucu, senyumnya bahkan mirip denganmu
Darsiati (40) ibu angkat Namira
Iya pah, mamah senang sekali pas pertama kali melihatnya. Dan Bu Ratmi terima kasih sudah mengijinkan Namira untuk menjadi anak kami. Saya tidak akan memisahkan kalian, kamu Ratmi boleh sesering mungkin kesini dan mengajak adik-adiknya Namira.
Ratmi
Tidak usah, adik-adiknya Namira tidak sebersih Namira,mereka kumuh.Saya titip anak saya yah, pak bu.
Sadeli Nataprawira
Jangan khawatir Insyaallah kami akan menjaga anakmu seperti anak kandung kami sendiri.
Kemudian mereka pun saling berpelukan erat. Enggan rasanya bagi Namira berpisah dengan keluarganya. Tapi tekadnya tidak ingin membuat orang tuanya terlalu lama dalam kesulitan. Dengan berat hati,Namira menerima ajakan Bu Darsiati dan pak Sadeli Nataprawira untuk menjadi anak angkatnya. Ibundanya pun berpamitan untuk pulang.
Setelah kepergian ibundanya. Bu Darsiati dan pak Sadeli Nataprawira mengajak ke kamarnya untuk merapihkan barang-barangnya.
Darsiati
Yuk nak, sayang kita lihat kamar kamu. Jika kamu tidak suka dengan design kamarmu nanti kita akan tata kembali sesuai selera kamu.
Namira
Tidak usah Bu, yang sudah tersedia saja ini sudah lebih dari cukup. Ruangannya pun besar, Namira sangat senang Bu.
Darsiati
Jangan panggil saya ibu ya, panggil saya mami. Dari dulu saya ingin sekali seorang anak memanggil saya mami, dan suami saya di panggil Daddy
Sadeli Nataprawira
Iya nak kami akan sangat senang jika kamu memanggil kami dengan panggilan tersebut
Darsiati
Nanti kamu,akan kami sekolahkan di sekolah internasional. Kamu pasti akan senang. Cita-citamu sebagai dokter akan lebih mudah jika kamu sekolah disana. Sekarang istirahat ya.
***
Scan dua - ruang makan- pagi
Keluarga Nataprawira sedang duduk di meja makan,Bu Darsiati menata makanan yang sudah berada di atas meja. Mengambil piring kemudian menaruh Roti yang sudah di lapisi selai kacang untuk suaminya. Sedangkan Namira kebingungan karena tidak terbiasa sarapan dengan Roti dan segelas susu saja, bagaimana kalau masih laper gumamnya dalam hati.Darsiati menoleh sambil tersenyum
Darsiati
Nak,sayang. Kamu kenapa? Ayo sarapannya di mulai.
Namira
Saya hanya belum terbiasa sarapan seperti ini. Biasanya suka mual mi, boleh Namira makan nasi saja?
Darsiati
Tentu sayang. Kamu boleh memakan apapun, di dekat Dady, ada nasi dan ayam. Dad boleh minta tolong di ambilkan?
Kemudian pak Sadeli Nataprawira mendekatkan nasi dan ayam ke arah Namira.
Sadeli Nataprawira
Ini nak. Setelah makan kita akan siap-siap ke sekolah yah. Insyaallah kamu disana akan sekolah sampai SMA. Karena itu sekolah pavorit dan impian kami, semoga kamu nanti suka juga yah.
***
Scan tiga- Sekolah- pagi
Gedung yang megah berlantai banyak itu membuatku terpana. Begitu indah dan elegan, warna cream dan putih mendominasi tempat ini. Bagaikan istana dengan seragam sekolah yang berbeda dari sekolah negeri dan umum lainnya. Meski disini sampai SMA aku menjamin untuk tidak akan pernah bosan. Kami keluar dari mobil menuju ruang tata usaha.
Darsiati
Ayo sayang kita sekarang akan daftar sekolah. Kamu senang?
Dengan wajah semringah Namira menatap mami lekat. Kemudian memeluknya.
Namira
Tentu mami,Namira sangat senang dan menyukai sekolah ini. Terima kasih mami.
Kemudian dibalas dengan ciuman di kening oleh mami. Tanda begitu sayangnya mami sama Namira meskipun mereka belum lama tinggal bersama.
Setelah pendaftaran selesai kami pun undur pamit dari ruang itu.